Apa pun yang terbentuk melalui kekuasaan Allah s.w.t.
yang sempurna, apakah itu merupakan bagian dari
ciptaan seluruhnya atau pun sebuah Kitab Suci yang secara
harfiah diwahyukan oleh-Nya, semuanya membawa sifat
bahwa tidak ada wujud lainnya yang mempunyai kemampuan
menghasilkan padanannya. Hal ini dibuktikan dengan dua
cara, pertama adalah melalui metoda deduksi. Tuhan itu Maha
Esa dan tanpa sekutu dalam Wujud, sifat dan kinerja-Nya,
karena jika dimungkinkan adanya serikat dengan Dia dalam
ciptaan, firman atau pun tindakan, maka akan dimungkinkan
munculnya padanan dalam sifat-sifat serta adanya Tuhan lain.
Semua yang dianggap memiliki sifat-sifat Ilahi akan menjadi
Tuhan dan yang hanya memiliki sebagian dari sifat-sifat Ilahi
tersebut akan menjadi sekutu-Nya berkaitan dengan sifat
berkaitan, dimana semua ini lalu menjadi suatu hal yang tidak
masuk akal. Dengan demikian jelaslah bahwa Tuhan itu Maha
Esa tanpa sekutu dalam segala sifat-sifat, firman dan tindakan-
Nya dan Wujud-Nya itu bebas dari segala inkonsistensi yang
akan mengharuskan adanya seseorang untuk menjadi sekutu-
Nya.