Aku pernah muda dan sekarang ini sudah tua, namun
semua orang menyaksikan bahwa aku tidak pernah
mempedulikan masalah-masalah duniawi dan hanya tertarik
kepada masalah keimanan saja. Aku telah menemukan firman
amat suci dan penuh dengan marifat keruhanian yang diberi
nama Al-Quran. Kitab ini tidak mempertuhan seorang manusia
dan tidak melecehkan Tuhan dengan cara mengecualikan ruh
dan raga dari hasil ciptaan-Nya. Kitab Suci Al-Quran membawa
berkat dalam hati manusia yang menjadikannya menganut
suatu agama yang benar serta menjadikan dirinya sebagai
pewaris dari rahmat Ilahi. Setelah berhasil menemukan
Nur demikian, bagaimana mungkin kami kembali kepada
kegelapan dan setelah memperoleh mata bagaimana mungkin
kami menjadi buta?”
(Sanatan Dharm, Qadian, Ziaul Islam Press, 1903; Ruhani Khazain,
vol. 19, hal. 474, London, 1984).