Fluent Fiction - Indonesian:
A Midnight Ride: Love and Courage on Jakarta's MRT Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-08-02-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Suara berderak dari pengeras suara mengumumkan kedatangan kereta terakhir malam itu di Stasiun MRT Jakarta.
En: The crackling sound from the loudspeaker announced the arrival of the last train of the night at Stasiun MRT Jakarta (MRT Jakarta Station).
Id: Budi, Sari, dan Rini sedang berlari kecil di koridor yang terang benderang itu.
En: Budi, Sari, and Rini were jogging lightly down the brightly lit corridor.
Id: Baru saja mereka meninggalkan pameran seni di Galeri Nasional, masih terpesona oleh karya-karya yang baru saja mereka lihat.
En: They had just left the art exhibition at the Galeri Nasional (National Gallery), still mesmerized by the works they had just seen.
Id: Budi berjalan di belakang, sedikit tertinggal.
En: Budi walked behind, slightly trailing.
Id: Pikirannya sibuk.
En: His mind was busy.
Id: Dia ingin membuat kesan baik pada Rini.
En: He wanted to make a good impression on Rini.
Id: Di stasiun yang ramai, suara langkah kaki tergesa mengiringi percakapan singkat di antara mereka.
En: In the crowded station, the hurried footsteps accompanied their brief conversation.
Id: Sari, yang enerjik dan ceria, terus menggoda Budi agar tidak canggung saat berbicara dengan Rini, perempuan dengan senyum misterius yang sudah mampu memikat perhatian Budi sejak pertama kali mereka bertemu.
En: Sari, energetic and cheerful, kept teasing Budi not to feel awkward when talking to Rini, the woman with the mysterious smile who had captivated Budi's attention since they first met.
Id: “Cepat, kereta hampir tiba!
En: "Hurry, the train is almost here!"
Id: ” seru Sari, mempercepat langkah.
En: Sari exclaimed, quickening her pace.
Id: Rini menoleh pada Budi dan tersenyum.
En: Rini turned to Budi and smiled.
Id: "Kau suka pameran tadi?
En: "Did you like the exhibit earlier?"
Id: " tanyanya lembut.
En: she asked softly.
Id: Budi terperangah sejenak, mencari kata-kata yang tepat.
En: Budi was momentarily speechless, searching for the right words.
Id: "Ya, sangat menarik.
En: "Yes, it was very interesting.
Id: Seni bisa membuat kita berpikir, ya," jawabnya gugup.
En: Art can really make us think, can't it," he replied nervously.
Id: Langkah mereka semakin cepat saat suara peringatan pintu kereta hendak ditutup terdengar.
En: Their steps quickened as the sound warning of the train doors closing was heard.
Id: Budi merasa waktu berjalan lebih cepat dari biasanya.
En: Budi felt time moving faster than usual.
Id: Dia harus mengambil keputusan.
En: He had to make a decision.
Id: Apakah dia akan berbicara terus terang dengan Rini, atau memastikan mereka semua naik kereta tepat waktu?
En: Would he speak frankly with Rini, or ensure that they all boarded the train on time?
Id: Saat kereta terakhir memasuki peron, jantung Budi berdebar kencang.
En: As the last train entered the platform, Budi's heart pounded.
Id: “Rini,” katanya dengan suara yang baru saja terdengar.
En: "Rini," he said in a voice barely audible.
Id: “Aku ingin tahu lebih banyak tentang kamu.
En: "I want to know more about you.
Id: Mungkin kita bisa bertemu lagi?
En: Maybe we can meet again?"
Id: ”Pintu kereta mulai menutup.
En: The train doors started to close.
Id: Rini menahan pintu dengan tangannya, memberikan senyum yang menenangkan.
En: Rini held the door with her hand, giving a reassuring smile.
Id: “Tentu, Budi.
En: "Of course, Budi.
Id: Senang mendengarnya.
En: Glad to hear that.
Id: Kita bisa bertemu lagi,” katanya sebelum melangkah masuk ke dalam kereta.
En: We can meet again," she said before stepping into the train.
Id: Budi dan Sari berhasil masuk sesaat sebelum pintu kereta tertutup rapat.
En: Budi and Sari managed to get in just before the train doors shut tightly.
Id: Sari menatap Budi dengan senyum bangga.
En: Sari looked at Budi with a proud smile.
Id: Di dalam kereta yang bergerak perlahan meninggalkan stasiun, Budi merasa lebih percaya diri.
En: Inside the train, which moved slowly away from the station, Budi felt more confident.
Id: Dia menyadari bahwa sering kali hal terbaik terjadi saat kita berani keluar dari zona nyaman kita.
En: He realized that often the best things happen when we dare to step out of our comfort zone.
Id: Malam itu, di bawah langit Jakarta yang bersih dari awan karena musim kemarau, Budi tersenyum.
En: That night, under the Jakarta sky clear of clouds due to the dry season, Budi smiled.
Id: Dia telah melangkah maju, menantikan pertemuan berikutnya dengan Rini, dan merasakan semangat baru untuk masa depan.
En: He had taken a step forward, looking forward to the next meeting with Rini, and feeling a new enthusiasm for the future.
Id: Kereta bergerak cepat menuju rumah mereka, sementara di sekitar mereka, suara kota masih bergema dan mengalir, menandakan kehidupan lain yang terus berjalan.
En: The train sped towards their homes, while around them, the sounds of the city echoed and flowed, marking other lives that continued on.
Vocabulary Words:
- crackling: berderak
- announced: mengumumkan
- jogging: berlari kecil
- brightly: terang benderang
- mesmerized: terpesona
- exhibition: pameran
- trailing: tertinggal
- crowded: ramai
- footsteps: langkah kaki
- cheerful: ceria
- teasing: menggoda
- awkward: canggung
- mysterious: misterius
- captivated: memikat
- speechless: terperangah
- nervously: gugup
- quickened: mempercepat
- warning: peringatan
- decision: keputusan
- frankly: terus terang
- audible: terdengar
- reassuring: menenangkan
- stepping: melangkah
- confident: percaya diri
- comfort zone: zona nyaman
- clear of clouds: bersih dari awan
- dry season: musim kemarau
- enthusiasm: semangat
- echoed: bergema
- flowed: mengalir