Deskripsi : Pengembangan pesawat N-219 merupakan program nasional yang melibatkan peran beberapa kementerian, lembaga dan BUMN. Tujuannya untuk menciptakan pesawat udara jarak menengah dalam rangka membangun konektivitas dan memobilisasi daerah-daerah terluar, terpencil, dan tertinggal, serta mempertahankan penguasaan teknologi kedirgantaraan. Penerbangan perdana N219 pada 16 Agustus 2017 menjadi bukti kemampuan anak bangsa dalam penguasaan teknologi Dirgantara.
LAPAN, PT DI, BPPT, serta stake holder terkait tidak membangun N219 secara instant, namun didukung oleh banyak pembelajaran yang didapatkan dari pengembangan pesawat sebelumnya seperti C- 212, CN 235, N 250 , dan pesawat experimental transport yang diberi nama XT-400. Sejalan dengan N219, XT-400 juga dirancanag memiliki kemampuan untuk mampu beroprasi di lapangan terbang perintis. Pesawat akan digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang lewat udara di daerah-daerah terpencil di seluruh wilayah Nusantara. Memiliki span sayap 74% dari N219, pesawat XT-400 cukup diawaki seorang pilot dengan penumpang hingga tujuh orang. Perjalanan panjang dari pengembangan XT-400 (1977) sampai N219 merupakan kisah yang menarik untuk dikaji, mulai dari pengembangan sumber daya namusia, sumberdaya fasilitas, kapasitas produksi, serta keberterimaan pesawat tersebut di pasar domestik, regional, maupun internasional. Pesawat N219 Nurtanio resmi mendapatkan Sertifikat Tipe atau Type Certificate (TC) dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada akhir tahun 2020. Sebelum mendapatkan TC, tentusaja banyak sekali pengujian yang harus dilakukan. Diantaranya adalah pengujian terowongan angin. Pengujian terowongan angin dilakukan sejak tahun 2006 ini menggunakan skala model 1 : 6,3. Pengujian terowongan angin ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Aerodinamika pesawat dengan berbagai macam konfigurasi dan kondisi terbang. Selain pengujian full model di terowongan dengan tujuan untuk mengetahui gaya dan mome, dilakukan juga pengujian distribusi tekanan, power on, visualisasi aliran, dan hinge moment pada permukaan bidang kontrol. Data yang didapatkan pada pengujian terowongan angin bersifat komprehensif, sehingga dapat memenuhi DR&O.