Teruntuk dirimu yang telah memutuskan pergi
Sampai saat ini semua masih terasa begitu mendadak bagi ku
Segala sesuatunya bahkan belum berjalan normal
Kadang aku masih saja bergumam tentang bagaimana engkau bisa sebegini mudah meninggalkan
Padahal waktu itu aku hanya rindu namun ternyata engkau sudah ingin berlalu.
Lalu siapa yang mau berjuang sekeras ini?
Seandainya aku bisa aku pun mau seperti mu. Semudah kamu meninggalkan. Secepat kamu melupakan dan seringan kamu melepaskan.
Namun aku tidak punya pilihan lain, akhirnya diam menjadi jalan terbaik bagi ku, untuk apa yang sudah tidak bisa dan tidak lagi cukup untuk diurai dengan perkataan. Diam ku ini adalah sejujur jujurnya perasaan.
Iya sudahlah, aku pun sudah kehabisan tenaga. Memang begini kenyataannya, mungkin awan kasih yang dulu ku beri juga tak selalu membuat mu teduh. Mungkin aku pun telah memberi mu banyak mendung dan guruh. Lalu siapa juga yang lantas betah?
Tak apa pergilah, rindu ku kini sudah tahu diri. Sekuat apa pun aku menahan yang ingin pergi tetap akan pergi yang menghilang akan tetap hilang. Yaa... dirimu yang sudah tidak bisa lagi ku jangkau.