This is an English translation of the previous topic that was uploaded a few weeks ago, on measuring/calculating Global Value Chain through a proxy of export-import database, with an additional brief on FAO-Stat agricultural statistics database.

This episode talks about understanding GVC through the lens of lead firms. The theory is rather dense, so hope this helps!

Podcast ini diperuntukkan khususnya bagi peserta kelas BP6113 Rantai Nilai dalam Bioindustri. Di topik ketiga ini, kita akan membahas tentang mengukur perdagangan dan pertambahan nilai internasional menggunakan dua basis data internasional, yaitu UNCOMTRADE dan FAOStat. Kuliah ini dibagi ke dalam tiga segmen. Di segmen pertama, akan dijelaskan tentang konsep dasar pertambahan nilai antar negara di dalam analisis GVC. Di segmen kedua, dijelaskan secara lebih dalam tentang Harmonized System dan UNCOMTRADE. Di segmen ketiga, dijelaskan tentang data yang bersumber dari FAOStat.

Bahan kuliah (slide) dan beberapa materi pendukung dapat diakses di MS Teams Rantai Nilai dalam Bioindustri. Disarankan mendengarkan podcast ini sambil memperhatikan slide kuliah, untuk proses belajar yang optimal. Selamat mendengarkan!

This podcast invites Dr. Claudia Rokx, former lead health specialist of the World Bank and currently the founder and chairman of the Height and Minds Foundation (www.heightandminds.org), a Dutch-based NGO that focuses on issues around children's malnutrition and health. We talked about stunting, economic development, social inequalities, food security, community empowerment, and international collaborations.

This podcast is a collaboration between the School of Life Sciences and Technology, Institut Teknologi Bandung, and Pillar Tunas Nusa Foundation.

Special thanks to Dr. Ramalis Sobandi for organizing the event!

Edisi diskusi Terusik Pandemik keempat ini mengundang Kang Gustaff Hariman Iskandar dari the Common Room Institute. Kang Gustaff lulus pada tahun 1999 dari jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa & Desain, Institut Teknologi Bandung (FSRD – ITB). Sejak tahun 1999, Kang Gustaff aktif dalam kegiatan manajemen seni, selain menulis dan berpartisipasi dalam berbagai pameran seni. Pada tahun 2000 s/d 2001, Ia ikut menginisiasi dan mengelola penerbitan majalah Trolley, sebuah media independen yang aktif mempublikasikan informasi mengenai praktik dan perkembangan seni kontemporer, desain, musik, fashion, budaya visual dan teknologi media.  

Pada akhir tahun 2001, bersama dengan R.E. Hartanto, T. Ismail Reza dan Reina Wulansari, Gustaff mendirikan Bandung Center for New Media Arts, sebuah organisasi yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan seni media dan praktik seni multidisiplin di Indonesia. Pada tahun 2003 organisasi ini kemudian berubah format menjadi organisasi non-profit yang bernama Common Room Networks Foundation (Common Room) dan menyediakan platform terbuka bagi pengembangan kegiatan seni, budaya dan pemanfaatan teknologi ICT/ Media di kota Bandung.  

Bersama Dr. Ramalis Sobandi, Terusik Pandemik kali ini membahas tentang bagaimana kita belajar tentang ketahanan pangan dari Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Yayasan Pilar Tunas Nusa dan SITH ITB.  

Selamat menyimak, dan nantikan seri Terusik Pandemik berikutnya!

Edisi diskusi Terusik Pandemik kedua ini mengundang Dr. Ir. Mahditia Paramita, M.Sc. (Mbak Tia), seorang arsitek dan pakar perencanaan perkotaan. Mbak Tia berdomisili di Sleman, Yogyakarta, dan telah mengenyam gelar Master of Architecture of Human Settlement dari Katholieke Universitetit Leuven, Belgia, dan  Doktor di Kebijakan Publik, Universitas Gadjah Mada, serta sertifikasi Ahli Utama Perencana Kota dan Ahli Madya Arsitek. Mbak Tia saat ini menjabat sebagai  Direktur Eksekutif Lembaga Caritra Housing Resource Center (sejak 2007), Sekretaris Pokja PKP Daerah Istimewa Yogyakarta (sejak 2007), Dosen Sekolah Pasca Sarjana Lintas Disiplin Universitas Gadjah Mada (sejak 2017), dan Tim Percepatan Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah (sejak 2019). Beliau juga Penulis buku penerbit Caritra Indonesia (sejak 2011).   

Bersama Dr. Ramalis Sobandi, Terusik Pandemik kali ini membahas tentang konsep permukiman tangguh (resilient housing), yang berkelindan erat juga dengan kemandirian pangan dan energi. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Yayasan Pilar Tunas Nusa dan SITH ITB.  Selamat menyimak, dan nantikan seri Terusik Pandemik berikutnya!

Saya senang sekali bisa mengajak diskusi Ibu dr. Ilsa Nelwan dari Yayasan JARI untuk berbicara tentang kecukupan gizi (nutrition security) dan kemandirian pangan keluarga. Bu Ilsa punya pengalaman yg sangat banyak di bidang kesehatan masyarakat, dari nasional hingga internasional (Beliau sempat menjadi regional Advisor di World Health Organization). Beliau adalah pakar yang sangat cocok untuk berbicara tentang kesehatan masyarakat, pangan dan gizi di era pandemi Covid ini.  Talkshow ini adalah suplemen dari kuliah daring Sosiologi Pertanian dan Pangan, khususnya terkait dengan mendefinisikan ulang ketahanan pangan di dalam konteks keluarga perkotaan.  

Podcast ini adalah hasil kolaborasi antara Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB dan Yayasan Pilar Tunas Nusa.