Terima kasih Agustus
Aku senang bisa melewatimu
Melihat, berempati dan berbagi rasa
Walau tak jarang mata ini tak sanggup menatap.
Lelakon itu ditulis saat saya mengendarai sepeda dan mengamati sekitar dipagi hari.
Melihat setiap insan yang beraktifitas tanpa henti.
Mereka yang berjuang demi sesuap nasi.
Untuk keluarga tercinta dirumahnya pasti.
Hanya ada satu doa yang terbersit.
"Allah mereka sangatlah tangguh, maka tangguhkanlah keluarganya.
Tangguhkanlah aku dan keluargaku pula agar tetap mampu berjuang dalam segala suka dan duka.
Terus bersama menjadi hambaMu yang tak pernah lupa.
Mudahkanlah kami semua umatMu yang tak pernah lelah tuk meminta."