Pada edisi podcast kali ini, AMSA-UI bekerja sama dengan AMSA-UGM dan AMSA-Unhas dalam program National Exchange. Kita seringkali menganggap bahwa cara terbaik dan ternyaman untuk berkomunikasi adalah lewat pembicaraan, percakapan singkat, canda tawa yang membutuhkan suara. Tanpa kita sadari, hal ini memberikan stigma terhadap mereka yang Tuna Rungu: menganggap bahwa hanya karena mereka tidak dapat mendengarkan percakapan lewat audio, mereka sulit untuk diajak bicara dan bersosialisasi. Padahal, Bahasa tidak semata-mata disuarakan, namun juga ada Bahasa isyarat untuk membantu percakapan dengan mereka yang Tuna Rungu. Menurut kalian, apakah penggunaan serta pembelajaran Bahasa Isyarat penting?