Ibadah yang berkenan, bukan hanya persoalan sikap kita ketika beribadah dalam ruang gereja. Namun, lebih dari itu, ibadah yang sejati adalah rasa syukur kita atas karya keselamatan yang diberikan Tuhan atas kita lalu kita sebarkan kepada orang-orang disekitar kita. Mikha jatuh kepada bentuk ibadah yang salah, karena situasi disekitarnya yang tidak ada pemimpin bagi Israel sehingga setiap orang berbuat sesuka hatinya. Mari kita mencari bimbingan TUHAN dalam setiap pergumulan yang kita alami. Mari belajar dari sikap Mihka di kitab Hakim-Hakim 17 : 1-13 agar kita sungguh-sungguh menghadirkan ibadah dengan cara dan sikap yang benar. (CIMN)