Share BANG! GHULAM Review
Share to email
Share to Facebook
Share to X
Ketika mendengar Tigerpaw, tentu band ini selalu tertanam dalam memori gue sejak lama. Tahun 2017 lalu, gue pernah sepanggung dengan Tigerpaw di sebuah festival metal Yogyakarta yang bernama Benteng Bawah Tanah V. Waktu itu band gue bermain groove metal, dan tigerpaw masih konsisten sampai sekarang memainkan musik glam metal. Tentu, Tigerpaw adalah band yang sangat menarik perhatian gue karena gayanya yang nyentrik sebagaimana band-band hair metal pada umumnya. Aksi panggungnya saat itu juga memukau, makanya sampai sekarang masih keingetan sama mereka.
Buat lu yang metalhead outside, WOTA inside. Buat lu yang suka musik keras (metal, hardcore) tapi deep inside lu nge-idol/nge-oshi juga, lu bakal cocok deh sama band yang satu ini. Perkenalkan ini adalah Sunflow, band hardcore imut dari Yogyakarta. Band ini terdiri dari Vika (vocal), yang pernah mendaftar JKT48, Bugis (gitar), Opal (drum), Edho (gitar), dan Rilo (bass). Awalnya, Sunflow hanya mengcover lagu-lagu dari JKT48 dengan versi hardcore. Tapi belakangan, project mereka ini mulai semakin serius dan akhirnya menelurkan EP perdananya dengan judul “Unlock”. Meskipun ini sudah rilis 23 Agustus 2024 lalu, tapi gue baru sempat mengulasnya sekarang.
Band alternative rock asal Jakarta yang digawangi kakak-beradik ini merilis album kedua; Normatif II: Kejar Dunia. Adri Fachrisyah Maulana (gitar) dan Ahmad Faisal Maulana (vokal) ingin menceritakan fase transisi mereka dari mahasiswa menjadi pekerja lewat mini album barunya. Entah kenapa di milestone terbarunya, mereka malah merilis EP bukan full album seperti album pertamanya; Normatif I: Seharusnya/Sepantasnya. EP yang dirilis 27 September 2024 lalu ini memiliki 5 track. Duo ini pun mengklaim bahwa musik mereka terpengaruh dari banyak band-band lain seperti BMTH, Kendrick Lamar, Imagine Dragons, Grandson, yang bikin musik mereka unik.
Katanya, di album ini mereka membawa unsur kelokalan dalam musiknya. Mereka memasukkan musik ‘Kecimol’ ke dalam aransemen 5 lagu di EP ini. ‘Kecimol’ sendiri merupakan kebudayaan khas suku Sasak, Lombok. Jadi, apakah kira-kira mereka berhasil mencampur adukkan dua musik yang berlawanan itu di EP “Quartet Circus Party” ini? Mari kita bahas.
Dari beberapa sesi wawancara .Feast yang gue dengarkan, di album terbarunya .Feast akan berbeda dari yang dulu-dulu. Lupakan .Feast sebelum-sebelumnya, karena mereka mencoba membangun .Feast yang baru dan menghancurkan .Feast yang lama. Kurang lebih begitu. Apakah .Feast berhasil membawa warna baru itu di dalam album Membangun dan Menghancurkan?
Neural Dust adalah band “Horror” asal Queensland, Australia, tepatnya dari kota Toowoomba. Band yang beranggotakan dua vokalis ini merilis album perdananya “Human Face Machine”. Albumnya berisi delapan lagu dengan single utamanya “Rorschach”. Apakah album ini cocok untuk didengarkan oleh semua orang? Jawabannya adalah tidak. Begini penjelasannya.
Sudah dua album mereka rilis sebelumnya. Tahun 2024 ini Velvelthell kembali dengan EP yang sangat singkat, yang hanya berisi tiga lagu, dengan judul “Steel”. Band asal Tangerang, Banten ini terpengaruh dengan beragam genre musik. Seperti apa kira-kira lagu-lagunya? Apakah mereka benar-benar bisa berhasil menggabungkan beberapa unsur musik dalam satu lagu? Mari kita bedah.
Butuh satu dekade bagi band D.O.S.A. untuk merilis EP perdananya. Padahal band asal Sragen, Jawa Tengah ini sudah terlahir sejak 2014 dan sudah mengikuti beberapa gigs. Tahun 2024 akhirnya mereka menelurkan EP “Swara Bergala Nostalgia” yang berisi enam lagu, setelah di 2023 merilis single yang juga dimasukkan ke dalam EP ini juga. Ternyata, proses pengerjaan EP ini hanya dua bulan saja, sejak April sampai Mei 2024. So, apakah EP ini cukup membuat gue berkesan? Mari gue bahas.
Satu lagi band kabupaten yang punya kualitas internasional. Ini dia Revival, band metalcore asal Tulungagung, Jawa Timur. Ngomong-ngomong, gak mau ganti nama band aja apa? Jujur susah banget nyari nama band kalian karena banyak banget yang pake nama Revival juga. Setelah mengeluarkan album pertama “Cobalt” di tahun 2022, sekarang mereka merilis EP “Eclipsed Reality” 20 Juli 2024 lalu. Kenapa EP? Kenapa gak album lagi aja? Ke mana album “Nestapa” yang direncanakan?
HOLLY SHIT! Yap, itu adalah kata-kata pertama yang keluar dari mulut gue setelah mendengarkan Eden Adversary di 1 menit pertama intro albumnya. Ini adalah band Symphonic Deathcore asal Solo, Jawa Tengah dengan konsep yang matang. Eden Adversary beranggotakan lima personel yang dirahasiakan identitasnya, karena mereka menggunakan topeng dan jubah sebagai stage actnya. Mereka berkarir sudah sejak 2019, dan akhirnya menelurkan album perdananya di tahun 2024 dengan judul Kingdom ov Heresy dalam naungan Interlude Records.
The podcast currently has 19 episodes available.