Batas akhir rasa

Aku tau akhirnya :) semua memang tidak berdasarkan apa yang kau inginkan, tapi tuhan memberikan apa yang kau butuhkan. Tuhan menunjukan ada orang yang akan membantu saat kau dititik terendah, di saat kau memang perlu untuk tempat cerita. Terima kasih kalian yang bersedia meminjamkan telinga untuk mendengar keresahan karena pernah dipatahkan. Terima kasih kepada kalian yang memberikan semangat untuk ku yang selalu dilelahkan dan dibutakan oleh harap yang gelap.

Ku sadar, ku memang tidak sempurna. Bahkan jadi orang baik pun belum tentu jadi suka. Karena ada sesuatu kriteria yang perlu diikuti agar kau diakui. Sekarang bukan apa yang kau nilai tentang dirimu. Tapi orang menilai mu layak atau tidakah untuk dimiliki. 

Ku sadar, aku memang yang terlalu membawa perasaan, dia mengetik pakai jari dan aku malah mengetik pakai hati. Dasar hati, kau selalu menerka-nerka bahwa dia juga punya rasa, karena tulisannya yang seakan membawamu terbang menuju cakrawala, padahal kau tuna asmara, kau akan dihempaskan sampai ke dalam samudera.

Perjalanan yang cukup melelahkan. Banyak cerita yang didapat. Dari awal cerita, ku melihatnya menatap jendela, dimana ada cahaya melewati kisi menembus ruang. Ku liat sorot matanya, Hingga terdiam, kaku, lalu tak dapat berbicara apa yang dirasa. Pernah rela untuk menjadi orang yang selalu dibutuhkan dengan harap rasa bisa tersampaikan. Hingga akhirnya dipatahkan ekspetasi dan merasa menjadi seorang yang paling menderita. Waktu itu Aku takut tak bisa lupa rasa. Aku takut jika dia lebih memilih orang yang nanti nya akan menyakiti nya walaupun aku tak bisa menjamin, jika aku bersama nya aku akan melakukan hal yang sama walaupun tak sengaja. 

Tapi ternyata akhirnya tuhan dengan waktunya yang menjawab. Tuhan punya cara untuk membuat hamba nya belajar. Tuhan tau cara nya untuk buat hambanya sadar. Dan tuhan tau cara buat hamba untuk tidak berharap kepada orang yang dikiranya tempat bersandar.

Selamat datang bahagia. Kau kan ku raih dengan penuh suka cita. Kau akan ku sapa dengan rasa