
Sign up to save your podcasts
Or
台灣諺語篇: 耳朵 Telinga
Edisi Pepatah Taiwan
Melalui Pepatah Taiwan hari ini kita mengenal beberapa kata taiyu dan mandarin, semoga bermanfaat dan meningkatkan kemampuan bahasa Anda, dan Anda bisa bersantai belajar bahasa dan mendengarkan ceritanya.
今天我們透過台灣諺語學那些印尼語句子和聽印尼語的台灣諺語什麼故事呢?
Mari kita mengenal kata-kata berikut ini:
(台語): 耳空= (國語):耳朵 telinga
(台語): 予= (國語):給 /被untuk,( beri )tapi berarti diapakan di sini.
(台語): 踏= (國語):踩injak
台灣諺語Pepatah Taiwan:
(台語)耳空予牛踏塌去hinn khang hoo gu tah tap khi
Melukiskan seseorang yang tidak memedulikan kata-kata orang lain.
中文諺語 Pepatah Mandarin:
聽若罔聞 Meskipun mendengar, tetapi tidak dihiraukan, seolah-olah tidak pernah mendengar.
馬耳東風
Mendengar tapi tidak dihiraukan, bagaikan angin timur bertiup lewat telinga kuda, sekejap dan hilang.
Makna cerita:
Tubuh sapi itu besar dan berat, lalu telinga manusia itu kecil, apabila telinga manusia sampai diinjak oleh sapi, pasti telinganya hancur, dan tidak bisa mendengarkan suara lagi. Maka orang-orang terdahulu menggunakan perumpamaan ini untuk melukiskan seseorang yang menganggap angin omongan orang lain.
台灣諺語篇: 耳朵 Telinga
Edisi Pepatah Taiwan
Melalui Pepatah Taiwan hari ini kita mengenal beberapa kata taiyu dan mandarin, semoga bermanfaat dan meningkatkan kemampuan bahasa Anda, dan Anda bisa bersantai belajar bahasa dan mendengarkan ceritanya.
今天我們透過台灣諺語學那些印尼語句子和聽印尼語的台灣諺語什麼故事呢?
Mari kita mengenal kata-kata berikut ini:
(台語): 耳空= (國語):耳朵 telinga
(台語): 予= (國語):給 /被untuk,( beri )tapi berarti diapakan di sini.
(台語): 踏= (國語):踩injak
台灣諺語Pepatah Taiwan:
(台語)耳空予牛踏塌去hinn khang hoo gu tah tap khi
Melukiskan seseorang yang tidak memedulikan kata-kata orang lain.
中文諺語 Pepatah Mandarin:
聽若罔聞 Meskipun mendengar, tetapi tidak dihiraukan, seolah-olah tidak pernah mendengar.
馬耳東風
Mendengar tapi tidak dihiraukan, bagaikan angin timur bertiup lewat telinga kuda, sekejap dan hilang.
Makna cerita:
Tubuh sapi itu besar dan berat, lalu telinga manusia itu kecil, apabila telinga manusia sampai diinjak oleh sapi, pasti telinganya hancur, dan tidak bisa mendengarkan suara lagi. Maka orang-orang terdahulu menggunakan perumpamaan ini untuk melukiskan seseorang yang menganggap angin omongan orang lain.