Hey kamu! Tau gak, kamu itu dipilih untuk jadi umat pilihan Allah. Ketika kita diberi kesempatan mendengarkan kebenaran injil, maka kita termasuk kedalam orang-orang yang dipilih Allah, umat pilihan-Nya. Dan otomatis kita ditentukan untuk serupa dengan Yesus Kristus, Anak-Nya. Jika kita merespon panggilan ini dengan menolaknya dan mengikuti jalanmu sendiri, maka kita termasuk orang yang menentang Allah, menolak semua rencana-Nya dan otomatis akan menjadi musuh Allah.

Jika kita mau masuk ke dalam sebuah rumah mewah atau rumah orang penting seperti rumah presiden misalnya, tentunya gak bisa sembarangan asal masuk, ada penjagaan yang ketat, dan harus jelas identitasnya.

Dalam renungan kali ini, menceritakan tentang perjalanan berkunjung ke rumah mewah milik teman dari orang tua saya, yang begitu berkesan. Dengan mudahnya saya diperbolehkan masuk ke rumah mewah itu, bahkan dijamu dengan begitu baiknya oleh si pemilik rumah. Kenapa kok bisa? karena saya masuk bersama dengan orang tua saya yang kenal baik dengan si pemilik rumah. Begitu juga sama halnya dengan masuk ke Rumah Bapa di Sorga. Kita semua bisa masuk ke sana jika percaya dan mengenal Yesus Kristus. Satu-satunya jalan kebenaran dan hidup.

Yohanes 14:2 (TB) Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Yohanes 14:6 (TB) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Inilah renungan pertama, yang mengawali BERTAHAN. Tuhan menggerakan hati saya untuk mengajarkan kebenaran kepada anak-anak muda. Dengan dasar Firman di Efesus 4:14 - 15 (sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

15. tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.) DIA rindu, anak-anakNya untuk MENGENAL pribadi TUHAN lebih dalam, dan berumbuh mencintai pribadi-Nya, bukan hanya sekedar tau.

Sepertinya perasaan iri hati ini, pernah dialami oleh semua orang. Entah itu iri kepada adik, kakak, saudara, sahabat, teman, orang lain. Apalagi jaman now, banyak orang pakai media sosial media untuk ajang pamer. Iri hati itu berbahaya banget lho, apa kata alkitab soal perasaan iri hati ini? Yuk dengerin renungannya... Let's Growing Up!

Kita harus waspada, saat di rumah aja kaya gini, banyak banget yang namanya "Kaum Rebahan". Apakah kamu salah satunya? Alkitab dengan jelas bilang kalau Allah memerintahkan manusia untuk bekerja, untuk produktif. Kemalasan itu merupakan dosa. Tuhan gak kompromi sama orang malas. Tuhan bilang, orang malas gak bakalan bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga. Dan dia bakalan di masukkan ke tempat yang gelap, yang penuh dengan ratap dan kertak gigi. Tuhan rindu anak-anakNya bertumbuh dan menghasilkan buah, melakukan pekerjaan baik. So, walaupun di rumah aja, kita harus semakin rajin, produktif, dan mengerjakan segala sesuatunya dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati seperti untuk Tuhan. Work from heart ♥️

Siapa yang tahan sama bunyi gong jika dipukul terus menerus? Gak bakalan ada yang tahan, karena berisik and so annoying. Seperti itulah hidup kita, jika tidak memiliki Kasih, maka kita sama saja seperti gong yang berisik itu. It means kita annoying banget di hadapan Tuhan. Oh no! Kasih itu adalah identitas kita sebagai pengikut Kristus atau anak-anak Allah. Inget ya gais Allah itu adalah kasih.

So, Jangan mau jadi gong yang asal bunyi, berisik dan bunyinya gak berguna. Tapi milikilah kasih Bapa dan pancarkan kasih itu sehingga hidup kita jadi alunan nada irama yang indah dihadapan TUHAN.

Saat ini kita masuk ke dalam era baru yaitu New Normal. Banyak peraturan protokol yang dibuat oleh pemerintah, yang membuat kita gak sebebas dulu. semua kena imbasnya, termasuk gereja2 ya gais. New normal ini memaksa kita untuk hidup lebih mandiri, gak bergantung sama siapapun. Termasuk sama pendetamu yang digereja. Kita gak bisa dateng ke gereja, ga bisa kumpul sama komunitas kita..

Kita itu lagi digiring untuk hanya bergantung sama Tuhan. Oleh karena itu hidup kita harus Dipimpin oleh Roh Kudus. Supaya kita bisa dituntun belajar mengenal dan tau isi hati Tuhan. Berusahalah dengan Roh Kudus untuk beradaptasi dengan New Normal ini, jangan berpangku tangan aja menunggu perubahan, tapi mulailah sekarang bertindak utk berubah! Berkaryalah dengan Roh Kudus sebanyak2nya untuk kemuliaan nama Tuhan selagi masih ada waktu..

Kita itu mesti sadar kalo kita cuma butiran debu, kecil banget dihadapan Tuhan, dan inget asal kita diciptakan dari debu dan tanah, dari sesuatu yang gak berarti. Tapi Tuhan melihat kita itu berharga. Tuhan mau kita yang dari debu ini dibentuk jadi sesuatu yang berguna dan indah, yang bisa Dia nikmati, Dia gunakan semau Dia! Yes inget semau Dia bukan semau kita lho ya. Tanah liat tidak secara otomatis berubah menjadi bejana yang halus dan menarik tanpa melewati proses terlebih dahulu.  Proses inilah yang seringkali kita hindari karena kita merasakan sakit yang luar biasa sehingga kita memberontak, kecewa dan marah kepada Tuhan.  Namun semakin memberontak proses itu akan terasa lama dan menyakitkan. Karena itu jangan mengeraskan hati!  Hati yang keras sama seperti tanah keras yang perlu dilebur dan digemburkan sampai tanah itu benar-benar siap untuk dibentuk menjadi bejana sesuai dengan rencana si tukang periuk.

Baru saja kita memperingati hari Pentakosta, moment dimana Roh Kudus tercurah. Para murid Yesus seketika itu juga bisa berbahasa asing, yang belum pernah mereka pelajari sebelumnya, dan membuat banyak orang terheran. Roh Kudus pada waktu itu adalah Roh Kudus yang sama yang saat ini diam di diri kita. Lewat Roh Kudus kita dimampukan melakukan perkara2 yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya, lewat kekuatan yang Roh Kudus berikan kita dimampukan untuk melakukan kehendak Bapa dalam hidup kita. Roh kuduslah yang selalu menjadi penghibur, penolong, pemberi hikmat, memberitau hal yang akan datang, mengingatkan dan mengajarkan setiap Firman Tuhan. Apa jadinya jika Roh Kudus tidak dicurahkan atau tidak ada peristiwa Pentakosta? I cannot imagine.. Jangan sekali kali kita menolak Roh Kudus, tapi seringlah minta petunjuk sama Roh Kudus, nurut semua arahannya, sering bergaul sama Dia. Karena cuma Roh Kudus yg bisa membawa kt terbang tinggi, membuat hidup kt berdampak and Beyond Your Expectations!

Jaman sekarang, orang yang salah justru yang marah, udah salah ngotot lagi.

Minta maaf itu suatu bentuk kerendahan hati untuk mau lebih dulu berdamai. Mengakui kesalahan artinya mau diri kita diperbaiki. Dibershikan. Dipulihkan. Didamaikan. Justru ketika kesalahan kita ditunjuk, seharusnya kita bersyukur artinya kita sedang mengalami sebuah pelajaran hidup, supaya gak lakuin kesalahan yg sama di kemudian hari. Jangan jadi orang yg bebal, jangan keraskan hatimu, tapi jadilah pribadi yang penuh hikmat dan bijaksana. Mau ditegur dan belajar dari kesalahan. Selalu koreksi diri.