Bukan cuma aku kali ya. Bukan cuma sahabat-sahabat aku juga, kali ngerasa kalau Ramadan itu turning point buat "gue harus lebih baik lagi nih.". Apalagi, aku sama Selly udah beberapa waktu terakhir ini sistem kerja kita di remote dari rumah, setiap hari Alhamdulillaah liat orangtua terus. Bikin kita selalu jadi mikir, sayang aja kalau kesempatan ini malah jadi sia-sia.

Sebuah rekaman suara yang khusus, tentang isi hatiku yang berubah menjadi bentuk yang bisa semua orang dengar. Ini adalah sebuah penghargaan sederhana untuk seseorang, yang darinya aku belajar makna tentang hal-hal yang hanya bisa di rasa. Teruntuknya yang enggak pernah hilang, yang selalu nampak ketika ku mencari (saat itu, saat dulu).

Banyak banget hal yang akhir-akhir ini ganggu pikiran- ganggu mental- bahkan ganggu kesehatan gak sih? For me & my dearest friends is trully yes for that. Kita lagi mesti banget banyak-banyak tarik nafas dalem-dalem buat mengartikan maksud-maksud yang sebenernya baik, tapi prosesnya ganggu abis. Sampe sakit lah, sampe drop lah. It takes more time buat kita bisa deal sama banyak hal. Kamu gimana? Pernah juga? Coba cerita. Biar tenang.

Memaknai hakikat perempuan bukan hanya dari perspektif manusia; melainkan dari yang menciptakannya.

"Love your problem tools! Jangan takut sama masalah yang di hadepin ya. It'll make the better you. Tenang aja, everything has an expired" - Kang Jibril.

Sebuah mimpi, sebuah perjalanan, sebuah kisah setiap insan yang inginnya berjalan seperti apa yang seharusnya ia rasakan malah harus terhenti. Entah untuk sebentar saja, atau untuk selamanya.

Aku Pernah Baik; salah satu 'the pain' yang lagi aku alamin. Aku asing dengan diriku sendiri. Aku seringkali gak bisa jawab ketika selftalk "Aku ini mau jadi apa ya?" atau "Apa aku udah bisa bermanfaat buat orang sekitar?" dan pertanyaan yang aku sendiri gabisa jawab. Dan.. Rais membantu aku temuin jawabannya huhu terimakasih Rais!🌷