Share Bincang PERIUK
Share to email
Share to Facebook
Share to X
By Diaspora PERIUK-RoI
The podcast currently has 15 episodes available.
Maradona Runtukahu, atau yang lebih akrab lagi dipanggil dengan Mas Doni adalah staf KBRI London yang bertugas sebagai Sekretaris Pertama KBRI London seksi Protokol dan Konsuler. Beliau juga melayani kepentingan Masyarakat Indonesia di Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara.
Dalam perbincangan kali ini beliau menjelaskan tentang "Kartu Masyarakat Indonesia Luar Negeri" (KMILN). Atau lebih jauh tentang KMILN ini dada di liat di website KBRI London khuswa tentang KMILN
Pada pembicaraan sebelumnya host Enggi Holt sudah berbincang-bincang tentang kebutuhan akan fasilitas, "Dwi Kewarganegaraan" untuk WNI dan / atau pemilik WNA (Warga Negara Asing) yang karena satu dan lain hal, mereka membutuhkan untuk mempertahankan status WNI/WNA mereka sekaligus juga memiliki kewargana negaraan sebagai negara ke 2. Tapi kita tidak bisa melupakan produk dari perkawinan campur itu adalah generasi berikutnya, yang sempat menikmati memiliki paspor ganda alias Dwi Kewarganegaraan.
Berikut ini adalah wawancara Periuk dengan:
#dwikewarganegaraan, #kawincampur
Bincang Periuk adalah produk dari "Indonesian Diaspora Network - UK and RoI", organisasi masyarakat Indonesia di UK dan Republic of Ireland
Bincang Periuk kali ini adalah perbincangan bersama Nia Schumacher, Sally Weisley dan Sandra Tjahayakusuma pengurus Aliansi Pelangi Antar Bangsa (APAB) sebuah organisasi Perkawinan campur di Indonesia yang sejak 2005 memperjuangkan konsep Dwi Kewarganegaraan.
#perkawinancampur, #dwikewarganegaraan
Bincang Periuk adalah produk dari "Indonesian Diaspora Network - UK and RoI", organisasi masyarakat Indonesia di UK dan Republic of Ireland
Tessa Dennis adalah entrepreneur dan salah satu pengurus Organisasi Eropa untuk Indonesia Maju. Gengan belize, host Enggi Holt berbicara tentang gerakan sosial yang digelutinya untuk Indonesia sementara tinggal di Luar Negeri
#dwikewarganegaraan, #tinggaldiLN
Shandi Adiguna, professional IT Banking yang berbicara tentang pengalamannya sebagai pemegang passport Indonesia didunia professional International dan kekuatan passpor Indonesia untuk berkiprah secara global.
Ngobrol bersama Rosi Meilani tentang pengalamannya mewawancarai Diaspora Indonesia dan harapan mereka atas tanah airnya.
Rosi Meilani, Kelahiran Bandung, datang ke UK tahun 2007, Kota pertama yang disinggahi Malvern, lalu pindah ke Worcester, sekarang tinggal di Leighton Buzzard. Ibu dari 2 anak, sebenarnya adalah full time ibu rumahtangga, tapi dari hobi menulis melahirkan beberapa buku antologi, buku duet dan buku solo Jelajah Inggris. Genre tulisan: tulisan perjalanan, cerpen anak dan juga sebagai Content Creator (channel Youtube Rosi Meilani) Citizen Journalist, Penulis, Blogger: Rosimeilani.com
#diasporaindonesia #indodiaspora, #indonesiadiLN, #bekerjadiluarnegeri, #hidupdiluarnegeri,
Bersama Rulita Anggraini, penggiat perkawinan campur di Indonesia yang menceritakan terobosan yang dilakukan oleh organisasi Masyarakat Perkawinan Campuran di Indonesia (PERCA Indonesia) yang di ikutinya bagi perkawinan campuran di Indonesia dan mengapa menurutnya yang terpenting adalah perjuangan Dwikewarganegaraan perlu fokus pada anak eks WNI saja
Philo Dellano adalah praktisi hukum, dan Managing Partner P&B Law Firm dan P&B Immigration Law Firm di Indonesia. Dimana kantor hukum ini menangani ketenaga kerjaan, ke imigrasian dan litigasi. Kantor hukum ini terlibat dalam diskusi tentang Global Dual Citizenship Report. Dari diskusi ini Periuk ingin mengetahui lebih lanjut tentang penemuan Dual Citizenship Global Report dan Dwi Kewarganegaraan.
Membahas tentang Working Group Imigrasi & Kewarganegaraan dan Dwi Kewarganegaraan dengan Hermansyah yang adalah Chairperson Working Group Imigrasi dan Kewarganegaraan IDN Global (WGIK)
Herman Syah, lahir di Padang Panjang 60 tahun yll., adalah seorang Alumni ITB yang memperoleh Master di bidang Aerospace Engineering dari TU Delft.
Sempat bekerja di PTDI Bandung Indonesia dan kembali ke Nederland sebagai kandidat PhD. Tetapi, akibat kesulitan finansial, ia terpaksa meninggalkan program PhDnya dan pindah profesi ke dunia IT sebagai Software Engineer/Software Test Engineer sejak 20 tahun yang lalu hingga sekarang.
Antusias dengan Kongres Diaspora Indonesia yang pertama tahun 2012, Herman bersama beberapa Diaspora Indonesia di Negeri Belanda mendirikan IDN-NL di akhir 2012. Dalam upaya melanjutkan perjuangan Dwi Kewarganegaraan yang dirintisnya bersama teman-teman seprofesinya pada tahun 2005, Herman mendirikan Task Force Imigrasi dan Kewarganegaraan (TFIK) IDN-NL dan juga TFIK IDN-EU pada tahun 2013.
TFIK IDN-NL dibawah kepemimpinan Herman berhasil menerbitkan booklet mengenai Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN), sementara TFIK IDN-EU berhasil menberbitkan sebuah buku berjudul 'Hukum (Dwi) Kewarganegaraan di Uni-Eropa' sebagai kontribusi Diaspora Indonesia di Uni Eropa dalam Kongres Diaspora Indonesia ke III tahun 2015.
Pada Kongres Diaspora Indonesia ke IV pada tahun 2017, Herman mendapat kepercayaan sebagai anggota Board of Trustee IDN-Global 2017-2019 dan dalam kepengurusan IDN-Global 2019-2021 ia mendapat kepercayaan untuk memimpin Working Group Imigrasi dan Kewarganegaraan IDN-Global 2019-2021. Working Group ini belum lama ini meluncurkan sebuah report yang berjudul KMILN Antara Konsepsi, Implementasi dan Harapan.
The podcast currently has 15 episodes available.