Fluent Fiction - Indonesian:
Blending Traditions: A Christmas Harmony in Bali Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-12-13-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Pasar Buleleng di Bali ramai sekali saat musim panas.
En: The Pasar Buleleng in Bali is very crowded during the summer.
Id: Rak-rak penuh hiasan Natal berwarna-warni dan buah tropis yang segar.
En: The shelves are full of colorful Christmas decorations and fresh tropical fruit.
Id: Suara hiruk pikuk terdengar dari para pembeli yang tawar-menawar, dan aroma sate lilit mengundang selera.
En: The sound of hustle and bustle can be heard from shoppers bargaining, and the aroma of sate lilit is enticing.
Id: Di situ, Adi berjalan pelan sambil mengamati sekitar.
En: There, Adi walked slowly while observing the surroundings.
Id: Ini adalah tahun kelima ia bertugas menyelenggarakan pertemuan keluarga Natal yang penuh tantangan.
En: This was the fifth year he was in charge of organizing the challenging family Christmas gathering.
Id: Di sebelahnya berjalan Dewi, adik perempuannya yang terkenal suka hal-hal mewah.
En: Beside him walked Dewi, his younger sister known for her love of luxurious things.
Id: Sementara Komang, adik bungsu mereka, berjalan di belakang dengan wajah serius.
En: Meanwhile, Komang, their youngest brother, walked behind them with a serious face.
Id: Dia sangat tradisional dan tidak suka perubahan.
En: He was very traditional and disliked change.
Id: Ketiganya hadir dengan satu tujuan; membuat Natal kali ini berlangsung dengan damai.
En: The three of them had one goal; to make this Christmas a peaceful occasion.
Id: "Dewi, kita mulai dari mana dulu?" tanya Adi berusaha santai, meski dia sadar tantangan akan segera datang.
En: "Dewi, where do we start first?" Adi asked, trying to be casual, even though he was aware the challenges would soon come.
Id: Dewi dengan penuh semangat menunjuk ke salah satu rak yang dipenuhi lampu-lampu dekorasi yang berwarna-warni.
En: Dewi enthusiastically pointed to one of the shelves filled with colorful decorative lights.
Id: "Kita beli lampu-lampu ini, mereka akan membuat suasananya lebih meriah!" katanya.
En: "Let's buy these lights, they will make the atmosphere more festive!" she said.
Id: "Tapi itu mahal," kata Komang tak setuju.
En: "But that's expensive," Komang disagreed.
Id: "Mengapa tidak kita gunakan dekorasi sederhana yang kita sudah miliki dari tahun lalu?"
En: "Why don't we use the simple decorations we already have from last year?"
Id: Adi merasa tekanan mulai meningkat di antara keduanya.
En: Adi felt the pressure beginning to build between the two.
Id: Dia tahu Dewi ingin segalanya menjadi istimewa dan modern, sementara Komang lebih mengedepankan kesederhanaan dan kebiasaan lama.
En: He knew Dewi wanted everything to be special and modern, while Komang prioritized simplicity and old habits.
Id: Situasi ini biasa terjadi, tetapi Adi berharap bisa membujuk mereka bekerja sama saat ini.
En: This situation was common, but Adi hoped he could persuade them to work together this time.
Id: Ketiganya terus berjalan melewati tenda-tenda.
En: The three continued walking past the stalls.
Id: Di satu sisi pasar, ada seorang penjual yang menjual pakaian tradisional Bali.
En: On one side of the market, there was a vendor selling traditional Bali clothing.
Id: "Bagaimana kalau kita tambahkan sedikit tradisi?" Komang menyarankan sambil menunjuk ke arah pakaian tersebut.
En: "How about we add a bit of tradition?" Komang suggested while pointing to the clothes.
Id: Dewi mendengus, "Tapi ini Natal, bukan perayaan adat kita," ujarnya dengan nada ketidaksetujuan yang jelas.
En: Dewi snorted, "But this is Christmas, not our cultural celebration," she said with clear disapproval.
Id: Adi berhenti sejenak.
En: Adi paused for a moment.
Id: Di tengah keributan pasar, dia memikirkan cara untuk mendamaikan kedua keinginan yang berlawanan ini.
En: Amidst the market’s noise, he thought of a way to reconcile these opposing desires.
Id: "Bagaimana kalau kita buat puputan?" Adi tiba-tiba berkata, teringat konsep komposisi masakan.
En: "How about we make a puputan?" Adi suddenly said, recalling the concept of composition in cooking.
Id: "Kita bisa gabungkan unsur modern dengan yang tradisional."
En: "We can combine modern elements with traditional ones."
Id: "Apa maksudmu?" tanya Dewi terlihat tertarik.
En: "What do you mean?" Dewi asked, looking interested.
Id: "Kita bisa beli lampu, tapi kita juga bisa gunakan beberapa dekorasi tahun lalu," jelas Adi.
En: "We can buy the lights, but we can also use some decorations from last year," Adi explained.
Id: "Dan untuk makan malam, kita bisa menyajikan makanan modern dengan beberapa sentuhan masakan tradisional.
En: "And for dinner, we can serve modern dishes with some traditional culinary touches.
Id: Itu bisa menjadi cara baru untuk menjalani Natal kita."
En: It could be a new way to spend our Christmas."
Id: Komang akhirnya mengangguk setuju.
En: Komang finally nodded in agreement.
Id: "Itu bisa menjadi kombinasi yang bagus," katanya.
En: "That could be a nice combination," he said.
Id: Dewi pun tersenyum, "Oke, aku setuju.
En: Dewi smiled, "Okay, I agree.
Id: Kita bisa coba itu."
En: We can try that."
Id: Dengan kompromi ini, mereka bertiga melanjutkan belanja dengan lebih damai.
En: With this compromise, the three of them continued shopping more peacefully.
Id: Keributan di pasar tampak tak lagi mengganggu.
En: The noise in the market seemed no longer bothersome.
Id: Bagi Adi, menyatukan hati keluarga adalah hadiah Natal terbaik.
En: For Adi, bringing together the family’s hearts was the best Christmas gift.
Id: Kini ia sadar, memberikan ruang bagi ide-ide dirinya takkan membahayakan keharmonisan keluarga mereka.
En: Now he realized that making room for ideas of his own wouldn't endanger their family's harmony.
Id: Di balik keramaian pasar, dia merasa sedikit lebih ringan, membawa pulang lebih dari sekedar belanjaan — tapi juga harapan baru untuk tradisi keluarga mereka.
En: Behind the bustling market, he felt a bit lighter, taking home more than just groceries — but also new hope for their family tradition.
Vocabulary Words:
- crowded: ramai sekali
- shelves: rak-rak
- bargaining: tawar-menawar
- enticing: mengundang selera
- observing: mengamati
- in charge: bertugas
- gathering: pertemuan
- luxurious: mewah
- simple: sederhana
- compromise: kompromi
- festive: meriah
- disapproval: ketidaksetujuan
- reconcile: mendamaikan
- traditional: tradisional
- modern: modern
- festive: meriah
- adventurous: penuh tantangan
- vendor: penjual
- tradition: tradisi
- composition: komposisi
- culinary: masakan
- combine: gabungkan
- elements: unsur
- serious: serius
- aroma: aroma
- pressure: tekanan
- persuade: membujuk
- habit: kebiasaan
- opposing: berlawanan
- touches: sentuhan