Dihadapan Mata Jendela adalah salah satu puisi karya M. Aan Mansyur atau sering dikenal juga dengan @hurufkecil. Puisi ini tersedia di blog beliau. Silakan kunjungi tulisan-tulisan lainnya di hurufkecil.wordpress.com . Atau silakan beli karya-karyanya yang lain. 

AA Navis adalah cerpenis yang tenar dengan cerita pendek legendarisnya yang berjudul "Robohnya Surau Kami". Namun sebetulnya karya-karya beliau yang lain juga dipenuhi dengan karakter khas karyanya yang satir dan humoris. Cerpen ini adalah salah satu contoh karya yang lain. menceritakan tentang kelakuan orang-orang yang datang dari luar negeri, bagaimana terlalu bangganya orang- orang kita terhadap mereka, serta bagaimana bobroknya birokrasi untuk menampung dan memaksimalkan orang-orang yang telah belajar diluarnegeri ini. 

Cerita pendek kali ini dari buku kumpulan cerpen berjudul "Mata Yang Enak Dipandang" karya Ahmad Tohari. Seperti karya Ahmad Tohari lainnya yang luwes mendeskripsikan cerita orang-orang kecil, di cerpen ini beliau menceritakan tentang kehidupan pengemis buta bernama Mirta dan penuntunnya bernama Tarsa. Dengan latar tempat di stasiun, cerpen ini mengungkap relasi antara pengemis dan penuntunnya, serta relasi mereka dengan para pengguna kereta api. 

Cerita pendek kali ini bercerita tentang perempuan misterius bernama Angela Vicario, yang dinarasikan oleh tokoh Burhanto, seorang dosen di Indiana University, Bloomington, Indiana. Bloomington sudah seperti lanskap kota yang ikonik dalam karya Budi Darma, seperti tempat di mana semuanya bisa terjadi. Sebelumnya latar Bloomington pernah muncul dalam novelnya Olenka, Nyonya Talis dan kumpulan cerpen Orang-orang Bloomington. Seperti cerpennya yang lain, Budi Darma udi Darma begitu fasih menjungkirbalikkan logika pembaca lewat gesekan antara beberapa kejadian yang nyata dan ‘kurang nyata’ saling tumpang tindih. Sepanjang cerita pembaca akan dibuat bingung siapa Angela yang sedang bersama Burhanto sebenarnya? Apakah ia Angela Vicario yang sudah mati lama sebelumnya, ataukah ia adalah refleksi dari keadaan kejiwaan tokoh Burhanto? Batas antara itu semua tertulis begitu samar. Cerpen ini dimuat di Kompas tanggal 20 April 2014.

Cerita pendek kali ini bercerita tentang pencarian seorang anak akan penyebab mimpi buruknya setiap malam. Ia merasa bahwa mimpi itu berhubungan dengan masa kecilnya yang ditutup rapat oleh para pengasuhnya di panti asuhan. Pencarian itu berujung menyakitkan karena ternyata mimpi itu terkait dengan peristiwa kelam dari sejarah berdarah di negerinya. Cerita pendek karya Mustofa W. Hasyim ini pernah diterbitkan oleh majalah Basis. Selamat mendengarkan!

Pada tanggal 7 September 2004, Munir berangkat dengan pesawat menuju Belanda untuk melanjutkan studinya di Utrecht University. Malang, aktivis yang sering menyuarakan tentang HAM dan penghilangan orang oleh rezim pemerintah itu menjadi korban pembunuhan keji diatas udara. Ia diracun di Pesawat! Selepas kematiannya, ironi berlanjut dengan rekayasa kasus di Pengadilan. Kasus Munir ini adalah contoh lain dari betapa kelamnya kondisi Hukum dan Peradilan di Indonesia. Cerita Pendek berjudul "Aku, Pembunuh Munir" karya Seno Gumira Ajidarma ini menggambarkan secara satire bagaimana otak pembunuhan justru sama sekali tidak tersentuh oleh hukum akibat rekayasa kasus. Cerpen ini pernah diterbitkan Harian Kompas pada 29 September 2013.

Legenda dua petani bernama Sengkon dan Karta adalah tentang sejarah kelam dalam peradilan di Indonesia. Dua petani asal Bojongsari, Bekasi itu dipaksa harus menerima vonis 12 tahun dan 7 tahun penjara, atas tuduhan perampokan dan pembunuhan yang tidak pernah dilakukannya. Cerita Pendek karya Riza Multazam luthfy yang pernah dimuat dalam majalah Basis ini memotret kejadian kelam tersebut.