Fluent Fiction - Indonesian:
Breaking Traditions: Adi's Journey at Borobudur Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-12-01-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Langit cerah musim panas menari di atas Candi Borobudur, menciptakan permainan cahaya yang menakjubkan di dinding ukiran batu kuno.
En: The clear summer sky was dancing above Candi Borobudur, creating a stunning interplay of light on the ancient stone carvings.
Id: Di tengah keramaian, Adi berdiri, memandangi candi megah itu dengan pandangan penuh harap dan sedikit gelisah.
En: In the midst of the crowd, Adi stood, gazing at the magnificent temple with a hopeful and slightly anxious look.
Id: Ini adalah hari besar baginya.
En: This was a big day for him.
Id: Sebagai seorang sejarawan budaya dari Jakarta, ini adalah kesempatan pertamanya untuk berbicara di KTT Internasional untuk Pelestarian Budaya, yang kali ini bertepatan dengan Hari Raya Waisak.
En: As a cultural historian from Jakarta, it was his first opportunity to speak at the International Summit for Cultural Preservation, which this time coincided with Hari Raya Waisak.
Id: Rasa gugup seolah menjadi teman setianya pagi itu.
En: The nervousness seemed to be his faithful companion that morning.
Id: Bayangan ibu dan ayahnya yang berharap ia kembali dan bekerja di perusahaan keluarga terus membayang.
En: The image of his mother and father hoping he would return and work in the family business lingered in his mind.
Id: Namun, Adi tahu, pilihan hatinya adalah di sini, di antara warisan budaya yang ingin ia jaga dan pelihara.
En: However, Adi knew his heart's choice was here, among the cultural heritage he wanted to preserve and maintain.
Id: Lina dan Rizky, dua sahabat yang selalu mendukungnya, berdiri di sebelahnya.
En: Lina and Rizky, two friends who always supported him, stood beside him.
Id: "Kamu bisa, Adi," ucap Lina dengan senyuman menenangkan.
En: "You can do it, Adi," said Lina with a calming smile.
Id: Rizky menepuk pundaknya, memberikan semangat.
En: Rizky patted his shoulder, offering encouragement.
Id: Waktu presentasi semakin dekat.
En: The time for the presentation was drawing closer.
Id: Adi melangkah menuju ruang pertemuan, merasakan telapak tangannya sedikit basah oleh keringat.
En: Adi stepped toward the meeting room, feeling his palms slightly damp with sweat.
Id: Saat itulah, teleponnya berdering.
En: It was then that his phone rang.
Id: Di layar tertera nama ayahnya.
En: His father's name appeared on the screen.
Id: Panggilan itu membawa nada kecewa yang sudah akrab di telinga Adi, mencoba menegurnya untuk kembali ke jalan yang lebih 'aman'.
En: The call carried a familiar tone of disappointment to Adi's ears, trying to urge him to return to a more 'secure' path.
Id: Dengan hati berat, Adi memutuskan memandangi ponsel tanpa menjawab.
En: With a heavy heart, Adi decided to look at the phone without answering.
Id: Ia tahu, keputusan ini adalah untuk dirinya sendiri, untuk masa depan yang ia percaya.
En: He knew this decision was for himself, for the future he believed in.
Id: Lalu, ia simpan kembali teleponnya sebelum melangkah tegas menuju podium.
En: Then, he put his phone back before stepping confidently towards the podium.
Id: Di bawah cahaya teknologi modern yang menyinari ruang pertemuan, kontras dengan kemegahan Borobudur di luar, Adi mulai bicara.
En: Under the light of modern technology illuminating the meeting room, contrasting with the grandeur of Borobudur outside, Adi began to speak.
Id: Meski awalnya suara terdengar bergetar, lambat laun cerita tentang sejarah dan kekayaan budaya Indonesia mengalir dengan lancar dan penuh semangat.
En: Although his voice initially sounded shaky, gradually the story of Indonesia's history and cultural richness flowed smoothly and passionately.
Id: Setiap kata seolah terpahat dalam hatinya, sama abadi seperti candi di luar sana.
En: Each word seemed to be engraved in his heart, as eternal as the temple outside.
Id: Saat presentasi berakhir, tepuk tangan memenuhi ruangan.
En: As the presentation ended, applause filled the room.
Id: Para peserta mendekat, memberikan pujian dan menawarkan kolaborasi di masa depan.
En: Participants approached, offering praise and future collaboration.
Id: Di antara senyuman dan tawaran menarik, Adi menyadari sesuatu.
En: Among the smiles and intriguing offers, Adi realized something.
Id: Jalannya mungkin berbeda dari harapan keluarganya, namun itu adalah jalannya sendiri, yang juga menghormati akar budayanya.
En: His path might be different from his family's expectations, but it was his own, one that also honored his cultural roots.
Id: Hari itu, di bawah matahari musim panas yang serasa memberkati, Adi menemukan keyakinan baru.
En: That day, under the summer sun that seemed to bless, Adi found a new confidence.
Id: Ia tidak lagi ragu atau terbebani oleh pilihan yang ia buat.
En: He no longer doubted or was burdened by the choices he made.
Id: Seperti Borobudur yang berdiri kokoh melawan waktu, Adi siap melangkah maju, mengukir masa depannya sendiri dalam cerita besar pelestarian budaya.
En: Like Borobudur standing strong against time, Adi was ready to move forward, carving his own future in the grand story of cultural preservation.
Vocabulary Words:
- clear: cerah
- dancing: menari
- stunning: menakjubkan
- carvings: ukiran
- magnificent: megah
- anxious: gelisah
- opportunity: kesempatan
- nervousness: gugup
- faithful: setia
- companion: teman
- linger: membayang
- inheritance: warisan
- preserve: melestarikan
- patted: menepuk
- shoulder: pundak
- encouragement: semangat
- presentation: presentasi
- damp: basah
- sweat: keringat
- disappointment: kecewa
- secure: aman
- light: cahaya
- shaky: bergetar
- flowed: mengalir
- engraved: terpahat
- applause: tepuk tangan
- collaboration: kolaborasi
- intriguing: menarik
- honored: menghormati
- confidence: keyakinan