Fluent Fiction - Indonesian:
Bridging the Past and Present: A Family's Artistic Legacy Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-08-09-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Cahaya matahari musim kemarau di Bali menghangatkan Museum Seni Ubud pagi itu.
En: The dry season sun in Bali warmed the Museum Seni Ubud that morning.
Id: Aroma bunga kamboja melayang lembut di udara, menambah keindahan suasana.
En: The scent of frangipani flowers floated gently in the air, adding to the beauty of the atmosphere.
Id: Di tengah keindahan tersebut, tiga saudara sedang berkumpul di salah satu sudut museum yang dipenuhi lukisan-lukisan tradisional Bali.
En: Amidst this beauty, three siblings were gathered in one corner of the museum filled with traditional Balinese paintings.
Id: Dewi, sang kakak tertua, memandang lukisan-lukisan tersebut dengan mata berbinar bangga.
En: Dewi, the eldest sister, looked at the paintings with eyes glowing with pride.
Id: "Kita harus menjaga galeri ini sesuai keinginan Ibu," katanya tegas.
En: "We must maintain this gallery according to Mother’s wishes," she said firmly.
Id: Dewi merasa bertanggung jawab untuk melestarikan warisan keluarga mereka.
En: Dewi felt responsible for preserving their family's heritage.
Id: Ia percaya bahwa karya-karya ini adalah jiwa dari galeri yang dibangun ibu mereka dengan sepenuh hati.
En: She believed that these works were the soul of the gallery their mother built with all her heart.
Id: Ahmad, yang berdiri di sebelah Dewi, menggelengkan kepala.
En: Ahmad, standing next to Dewi, shook his head.
Id: Ia lebih suka memandang ke luar jendela, ke arah keramaian turis di jalanan Ubud.
En: He preferred to look out the window at the bustling tourists on Ubud's streets.
Id: "Kita tidak bisa terus seperti ini," katanya.
En: "We can't continue like this," he said.
Id: "Pengunjung sekarang lebih tertarik pada seni kontemporer.
En: "Visitors today are more interested in contemporary art.
Id: Kita butuh perubahan.
En: We need change."
Id: "Budi, adik bungsu mereka, duduk di tengah-tengah, memandang kedua saudaranya dengan rasa bingung.
En: Budi, their youngest sibling, sat in the middle, looking at both of his siblings with confusion.
Id: Ia belum tahu ke mana harus mengarahkan pandangannya antara mempertahankan tradisi atau mengikuti arus modernisasi.
En: He didn't know where to direct his gaze between maintaining tradition or following the current of modernization.
Id: Diskusi semakin memanas.
En: The discussion grew more heated.
Id: Dewi tak mau berkompromi dengan prinsipnya, sementara Ahmad yakin modernisasi adalah kunci untuk bertahan di dunia seni yang terus berubah.
En: Dewi refused to compromise her principles, while Ahmad was convinced that modernization was the key to surviving in the ever-changing art world.
Id: Dalam ketidakpastian ini, sebuah cahaya harapan tiba-tiba muncul.
En: In this uncertainty, a light of hope suddenly emerged.
Id: Saat mereka menjelajahi sudut galeri, Dewi menemukan sebuah kotak kayu tua yang tersembunyi di balik lukisan.
En: As they explored a corner of the gallery, Dewi discovered an old wooden box hidden behind a painting.
Id: Di dalamnya, ada sebuah kanvas yang belum selesai digarap, peninggalan mendiang ibunda mereka.
En: Inside, there was an unfinished canvas, a legacy from their late mother.
Id: Ketiganya menatap kanvas itu dengan perasaan yang campur aduk.
En: The three of them stared at the canvas with mixed feelings.
Id: Kanvas tersebut menggambarkan pemandangan yang menggabungkan unsur tradisional dan modern, seperti jembatan yang menghubungkan dua dunia.
En: The canvas depicted a scene that combined traditional and modern elements, like a bridge connecting two worlds.
Id: Melihat karya itu, mereka merasa seolah ibunya sedang berbicara kepada mereka, meminta suatu bentuk kompromi.
En: Seeing the work, they felt as if their mother was speaking to them, asking for some form of compromise.
Id: Dewi akhirnya menghela napas panjang dan menatap kedua adiknya.
En: Dewi finally took a deep breath and looked at her two brothers.
Id: "Mungkin ini yang harus kita lakukan," katanya perlahan, "Menghormati warisan Ibu, tapi juga membuka diri pada dunia yang baru.
En: "Maybe this is what we should do," she said slowly, "Honor Mother's legacy, but also open ourselves to the new world."
Id: "Ahmad tersenyum lega, lalu berkata, "Kita bisa mulai dengan pameran yang menampilkan karya Ibu ini sebagai pusatnya.
En: Ahmad smiled with relief and then said, "We can start with an exhibition that features this work of Mother's as its centerpiece.
Id: Kemudian kita tambahkan elemen-elemen modern sebagai pelengkap.
En: Then we add modern elements as complements."
Id: "Budi, yang tadi diam saja, akhirnya mengangguk setuju.
En: Budi, who had been silent, finally nodded in agreement.
Id: "Ya, ini adalah cara terbaik untuk menyatukan visi kita," ucapnya.
En: "Yes, this is the best way to unite our vision," he said.
Id: Setelah beberapa minggu bekerja keras, galeri pun dibuka kembali dengan tampilan baru.
En: After a few weeks of hard work, the gallery reopened with a new look.
Id: Orang-orang berbondong-bondong datang, terpesona oleh harmonisasi antara tradisi dan inovasi.
En: People flocked in, captivated by the harmony between tradition and innovation.
Id: Di tengah keramaian pengunjung, Dewi memandang ke arah foto ibunda mereka yang tergantung di dinding, tersenyum lembut.
En: Amidst the crowd of visitors, Dewi looked at a photo of their mother hanging on the wall, smiling gently.
Id: Ia menyadari bahwa menjalani tradisi tidak berarti menutup diri dari perkembangan.
En: She realized that upholding tradition doesn’t mean closing oneself to progress.
Id: Sebaliknya, itu adalah tentang menghadirkan warisan dalam bentuk yang relevan dengan masa kini.
En: Instead, it’s about presenting heritage in a way that’s relevant to the present.
Id: Keluarga mereka kini menemukan keseimbangan.
En: Their family has now found balance.
Id: Galeri tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh dengan cara yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
En: The gallery not only survived but also grew in ways they never imagined before.
Id: Dan di sanalah, di antara lukisan-lukisan, warisan sang ibu terus hidup, selaras dengan zaman.
En: And there, among the paintings, their mother's legacy continues to live, in harmony with the times.
Vocabulary Words:
- warmed: menghangatkan
- frangipani: kamboja
- scent: aroma
- amidst: di tengah
- siblings: saudara
- pride: bangga
- firmly: tegas
- heritage: warisan
- bustling: keramaian
- contemporary: kontemporer
- compromise: berkompromi
- principles: prinsip
- legacy: peninggalan
- uncertainty: ketidakpastian
- hope: harapan
- corner: sudut
- canvas: kanvas
- depicted: menggambarkan
- elements: unsur
- bridge: jembatan
- breathe: nafas
- centerpiece: pusat
- complement: pelengkap
- flocked: berbondong-bondong
- captivated: terpesona
- harmony: harmonisasi
- upholding: menjalani
- relevant: relevan
- balance: keseimbangan
- imagined: dibayangkan