CARA MEMAKSIMALKAN MATA KETIGA
Mantak Chia yang menjelaskan tentang meditasi di ruang gelap total secara ilmiah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi secara biologis pada tubuh manusia saat berada dalam “complete darkness” selama 1-3 hari, 4-6 hari, sampai seterusnya hingga selama sebulan berada dalam kegelapan penuh.
Darkroom Retreat ialah tingkatan tertinggi dari praktek Inner Traditions, yang dimulai dengan Inner Smile dan Six Healing Sounds.
Pada saat seseorang bermeditasi dengan cara memejamkan matanya di ruangan gelap, maka kelenjar Pineal menghasilkan Melatonin. Produksi Melatonin ini hanya sampai maksimal 2 – 5 miligram per hari. Disamping mengatur “jam biologis” manusia, melatonin ini juga bermanfaat bagi perkembangan kesadaran spiritual.
Setelah meditasi memasuki hari ke 3, dan melatonin mencapai 15 – 20 mlgram, maka Kelenjar Pineal menghentikan produksi Melatonin dan menggantinya dengan memproduksi Pinolin.
Pinolin yang bersifat superkonduktor inilah yang merangsang timbulnya kemampuan seseorang untuk menjadi Cenayang.
Sehingga dengan kadar Pinolin yang tinggi, orang akan dapat terbangkitkan kepekaan dan kemampuan kewaskitaannya, melihat, mendengar, dan merasa dengan menggunakan indera ke enamnya.
Setelah meditasi berlanjut sampai hari ketujuh atau kedelapan, maka kelenjar Pineal mulai memproduksi hormon 5-Meo-Dimethyltryptamin ( DMT ).. Pada saat kadarnya dalam darah mencapai 25 mlgram, maka terbukalah “mata ketiga” yang posisinya di belakang kening ( chakra ajna ).
Chakra Ajna inilah yang antara lain mengatur ketajaman kewaskitaan, kecerdasan dan kesadaran spiritual manusia.
Pinolin.
Menurut penelitian Mantak Chia yang memperkenalkan sistem meditasi kamar gelap (Darkroom meditation) setelah hari ketiga meditasi dalam alam kegelapan maka kadar melatonin mencapai tingkat 15 sampai 20 mg di dalam darah, maka kelenjar pineal berhenti mengekskresikan melatonin dan mulai memproduksi pinoline yang bersifat superkonduktor dan meningkatkan replikasi sel-sel tubuh (mitosis) dan interkalasi dengan molekul-molekul DNA.
Historisnya, zat pinoline hanya dihasilkan dalam rahim wanita yang sedang mengandung, dalam “lucid dreaming” dan dalam pengalaman pra-mati (Near Death Experience atau NDE).
Pinolin inilah yang merangsang terjadinya clairvoyance, clairaudiencedan clairsentience. Tanpa kadar pinoline yang tinggi jangan harap terjadi gejala-gejala metafisis tersebut. Atau dibalik pernyataannya, orang yang memiliki bakat alami akan ketiga jenis penglihatan, pendengaran, "Rasa Sejati" batin tersebut pastilah ditubuhnya secara alami memiliki kadar pinoline yang tinggi.
Demikianlah sehingga pinolin membantu dalam proses dekoding DNA yang memuat “collective memory” dari nenek moyang seseorang sehingga ia menemukan informasi senilai harta karun yang tersembunyi.
Pola decode yang diberikan oleh otak kanan itu akan berupa cahaya, suara, pengetahuan (intuisi) dan realisasi.
Tubuh manusia memiliki enam trilyun sel dan setiap sel dapat “berkomunikasi” dengan setiap sub- artikel atom yang bertebaran di seluruh ruang angkasa ini.
Setiap sel itu memiliki “kecerdasan” dan mampu berkomunikasi satu sama lain.
Maka tidak heran kalau dengan kadar pinolin yang tinggi manusia mampu “membaca” kepingan-kepingan memory yang tertinggal pada partikel-partikel atom
di manapun di alam semesta ini.
Dalam kebudayaan Mesir kuno di queen chamber (ruang ratu) konon juga dijadikan sebagai tempat kematian sekaligus kebangkitan.
Di dalam tradisi Jawa juga ada topo pendem (di pendam dalam tanah, selama 3 hari sampai 41 hari)
Pola-pola kultivasi yg tersebar di beragam tempat, memiliki pola yang hampir sama.