Lahir di Salatiga dari keluarga yang boleh dibilang sangat miskin. Agam Subarkah menjadi satu satunya anak dalam keluarga yang bisa menuntaskan pendidikan di jenjang strata 2. Semangat Agam bersekolah tidak pernah padam, karena nenek saya selalu bilang 'sekolah nomor satu, yang penting bisa jadi orang pintar dan punya ilmu, harta tidaklah lebih penting daripada ilmu yg bermanfaat’. Hari ini seorang Agam Subarkah ingin membantu bisnis mengadopsi dan menerapkan solusi praktik berkelanjutan yang dipersonalisasi yang dapat menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat melalui perusahaan miliknya Cendekia Iklim. Mari kita dengarkan perbincangan saya dengan pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah ini dengan mimpi besarnya untuk iklim.