Seperti kita tahu, mansplaining adalah wujud peremehan terhadap perempuan dengan cara menyerobot atau menginterupsi kesempatan atau ruang bicara perempuan oleh karena laki-laki merasa lebih berhak untuk berbicara dan membuat penentuan dari pada perempuan. Nah, ngomongin mansplain, dalam kebiasan gue, gue masih sering mudah terpicu bila melihat ada kawan-kawan persisturan gue yang mungkin menulis sesuatu berdasarkan apa yang dia tahu, yang mungkin waktu dia buat tulisan itu oleh karena pengetahuannya belum komprehensif. Sampai gue menyadari bahwa sepatutnya gue nggak boleh reaksioner pun marah sama opini dari sistur gue apalagi sampai cap opininya menyeramkan karena ada yang jauh lebih menyeramkan, yaitu mansplaining.