Apa yang Allah halalkan, maka tidak boleh manusia haramkan. Apa yang Allah muliakan, maka tidak pantas manusia hinakan. Tidak selayaknya istri merasa rendah diri menjalankan perannya. Allah memujinya, maka percaya dirilah! (Sumber: Sentuhan Parenting Ust. Budi Ashari)

Memiliki suami, berumahtangga adalah dambaan wanita. Namun tidak jarang, setelah semua itu didapatkan, terbersit dalam istri untuk mengakhiri jalinan cinta kasih tsb. Mari kita segarkan pikiran kembali. Bukankah hari ini adalah yang dinanti pada hari-hari yang dulu? (Sumber: Surat Terbuka untuk Para Istri, Ummu Ihsan dan Abu Ihsan al-Atsari

Bagaimana bisa memerankan dengan baik sebagai ibu, pendidik, jika seorang istri belum bisa menghayati arti penting dirinya sendiri? Istri ditempatkan begitu mulia dalam Islam. Temukan kembali arti penting seorang istri. Pahami kembali bagaimana Islam memandang. Lebih memahami, lebih ridho. Lebih menghayati, lebih bisa menikmati peran diri. (Sentuhan Parenting Ust. Budi Ashari)

Menyiapkan generasi tidak semudah menyiapkan hidangan. Jika juru masaknya saja memerlukan sekolah, apatah lagi seorang Ibu. Keinginan kuat, modal pertama yang perlu dimiliki ibu. Keinginan yang terus didendangkan ketika mengelus kandungan, menimang maupun memapah anak berjalan. Ibu pada masa dulu tidak sedikit yang telah memberikan teladan. (Sumber: Sentuhan Parenting Ust. Budi Ashari dan Menjadi Muslimah Negarawan Ibu Fika Komara)

Siapa bilang keluarga biasa tidak bisa mulia seperti keluarga para Nabi? Keluarga Imran telah membuktikannya. Telah memberikan contoh pada kita semua. (Disarikan dari Buku Sentuhan Parenting Ust. Budi Ashari)

Bunda Khadijah mengajak Rasul saw menemui Waraqah

Menilik Kehidupan Rasulullah dalam kemasan Story Telling For Kids