FluentFiction - Indonesian

Chili Mix-up: A Market Tale of Mistaken Veggies


Listen Later

Fluent Fiction - Indonesian: Chili Mix-up: A Market Tale of Mistaken Veggies
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/chili-mix-up-a-market-tale-of-mistaken-veggies

Story Transcript:

Id: Di sebuah pasar tradisional yang ramai dan penuh warna, Anita berkunjung untuk pertama kalinya.
En: In a bustling and colorful traditional market, Anita visited for the first time.

Id: Matahari pagi masih malu-malu menyapa atap-atap los pasar yang telah usang.
En: The morning sun was still shyly greeting the worn market stalls.

Id: Anita, yang selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, memutuskan untuk membeli bahan-bahan segar untuk masakan petang nanti.
En: Anita, who always wanted to try something new, decided to buy fresh ingredients for dinner.

Id: Ia berjalan berkeliling dengan tas belanjaannya yang besar dan polos.
En: She walked around with her large and plain shopping bag.

Id: Saat Anita melangkah masuk ke pasar, bau ramuan bumbu dan raungan para pedagang menyapanya.
En: As Anita stepped into the market, the aroma of spices and the shouts of the traders greeted her.

Id: Ia kemudian mendekati salah satu pedagang sayur yang terkenal di pasar itu.
En: She then approached one of the famous vegetable sellers in the market.

Id: Di sana, aneka ragam sayuran hijau segar menarik perhatian dan membuatnya ingin segera memasak.
En: There, various fresh green vegetables caught her attention and made her eager to cook.

Id: Anita yang tertarik pada seberkas buncis hijau yang tampak segar bergegas menyambar beberapa tangkai.
En: Anita, interested in a bunch of fresh green beans, hurriedly grabbed a few stems.

Id: Namun, tanpa disadarinya, tangan Anita malah menggapai sejumput cabai hijau yang terlihat mirip buncis dari jauh.
En: Unbeknownst to her, Anita's hand actually reached for a handful of green chilies that looked similar to green beans from a distance.

Id: Pedagang itu, seorang pria ramah bernama Budi, terkekeh melihat Anita yang takjub pada 'buncis' hijau tersebut.
En: The trader, a friendly man named Budi, chuckled at Anita's fascination with the 'green beans'.

Id: Setelah membayar dan berterima kasih pada Budi, Anita pun pulang ke rumah.
En: After paying and thanking Budi, Anita went home.

Id: Di dapur, ia mulai memasak dengan gembira, mencampurkan bahan demi bahan sambil melantunkan lagu kesayangannya.
En: In the kitchen, she started cooking happily, mixing ingredients while humming her favorite song.

Id: Ketika sampai pada saat memasukkan 'buncis', Anita membuangnya ke dalam kuali tanpa ragu.
En: When it came time to add the 'green beans', Anita tossed them into the pot without hesitation.

Id: Tak lama kemudian, wangi masakan mulai berubah.
En: Before long, the scent of the dish started to change.

Id: Asap pedas mengepul dan terasa menusuk mata.
En: Spicy smoke billowed and stung her eyes.

Id: Anita batuk-batuk, tidak mengerti apa yang salah.
En: Anita coughed, not understanding what went wrong.

Id: Dengan perasaan heran, ia inspeksi 'buncis' yang kini telah menjadi sumber kepedasan tak tertahankan itu.
En: Feeling puzzled, she inspected the 'green beans' that had now become the source of unbearable spiciness.

Id: Dengan mata tergenang air, Anita segera menyadari kesalahannya.
En: With tears in her eyes, Anita quickly realized her mistake.

Id: Ternyata bukan buncis yang telah dia masukkan, melainkan cabai hijau pedas!
En: It turned out that she had not put in green beans, but rather spicy green chilies!

Id: Dalam keadaan sedikit panik dan masih terbatuk, Anita bergegas kembali ke pasar untuk membeli buncis yang sebenarnya dan menceritakan kejadian lucu itu pada Budi.
En: In a bit of panic and still coughing, Anita hurried back to the market to buy the actual green beans and tell Budi about the funny incident.

Id: Budi hanya tersenyum dan memberikan Anita seikat buncis dengan harga yang lebih murah sambil berkata, "Semoga ini tidak membuat masakanmu menjadi kejutan yang pedas, Anita!
En: Budi just smiled and gave Anita a bunch of green beans at a lower price, saying, "Hopefully this won't make your cooking a spicy surprise, Anita!"

Id: "Anita pun tertawa, menerima buncis dengan senang hati.
En: Anita laughed, happily accepting the green beans.

Id: Pelajaran dari kejadian ini adalah: selalu perhatikan dengan baik bahan yang kamu beli, terutama di pasar yang penuh keajaiban seperti ini.
En: The lesson from this incident is: always pay close attention to the ingredients you buy, especially in a market full of wonders like this.

Id: Kesalahan Anita yang menggemaskan dan reaksi spontannya mengakhiri hari dengan tawa dan persahabatan baru di pasar tradisional tersebut.
En: Anita's endearing mistake and her spontaneous reaction ended the day with laughter and a new friendship in the traditional market.

Id: Anita memasak lagi malam itu, dengan sangat berhati-hati – kali ini hanya buncis hijau yang benar-benar buncis.
En: Anita cooked again that night, this time with great care – using only genuine green beans.

Id: Dan tentu saja, makan malamnya berakhir dengan sajian yang sempurna, tanpa kejutan yang pedas.
En: And of course, her dinner ended with a perfect dish, without any spicy surprises.


Vocabulary Words:
  • greeting: salaman
  • stalls: tokos
  • plain: polos
  • aroma: aroma
  • traders: pedagang
  • approached: menyapa
  • vegetable: sayur
  • interested: tertarik
  • similar: mirip
  • approaching: dekat
  • unbeknownst: tidak disadari
  • trader: pedagang
  • fascination: takjub
  • ingredients: bahan
  • coughed: batuk
  • spiciness: kepedasan
  • mistake: kesalahan
  • tears: air mata
  • panic: panik
  • laughter: tawa
  • endearing: menggemaskan
  • reaction: reaksi
  • spontaneous: spontan
  • carefully: dengan hati-hati
  • genuine: benar-benar
  • wonders: keajaiban
  • perfect: sempurna
  • surprises: kejutan
...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

FluentFiction - IndonesianBy FluentFiction.org