FluentFiction - Indonesian

Decision at the Dock: Adi's Choice Between Duty and Desire


Listen Later

Fluent Fiction - Indonesian: Decision at the Dock: Adi's Choice Between Duty and Desire
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-15-22-34-02-id

Story Transcript:

Id: Di tengah hiruk-pikuk Pangkalan Angkatan Laut Bali, Adi duduk di tepi dermaga, matanya menatap jauh ke arah laut biru yang tenang.
En: Amid the bustling Pangkalan Angkatan Laut Bali, Adi sat at the edge of the dock, his eyes gazing far into the calm blue sea.

Id: Hiruk pikuk di pelabuhan, dengan kapal-kapal angkatan laut yang berbaris megah di depan laut, memantulkan kesibukan yang tak ada henti.
En: The hustle and bustle at the harbor, with majestic naval ships lined up in front of the sea, reflected endless activity.

Id: Angin yang lembut membelai rambutnya saat pohon-pohon kelapa bergoyang perlahan di bawah langit yang cerah.
En: A gentle breeze caressed his hair as the coconut trees swayed slowly under the bright sky.

Id: Musim semi di Bali, dan udara terasa segar khas tropis.
En: It was spring in Bali, and the air felt refreshingly tropical.

Id: Adi, seorang perwira muda angkatan laut, sedang menunggu kabar tentang perbaikan kapalnya.
En: Adi, a young naval officer, was waiting for news about the repairs on his ship.

Id: Ia baru saja menyelesaikan liburannya di Bali dan sangat ingin segera kembali ke rumah.
En: He had just finished his vacation in Bali and was eager to return home.

Id: Kembali untuk menyambut keponakan perempuannya yang baru lahir.
En: He wanted to welcome his newly born niece.

Id: Namun, kapal yang seharusnya membawanya pulang mengalami masalah mesin yang tak terduga, membuatnya tertahan di pangkalan.
En: However, the ship that was supposed to take him home encountered unexpected engine problems, leaving him stranded at the base.

Id: "Maaf, Adi.
En: "Sorry, Adi.

Id: Tampaknya perbaikan butuh waktu lebih lama.
En: It seems the repairs will take longer.

Id: Bagian mesin belum datang," ujar Budi, teknisi mesin yang dipercaya Adi.
En: The engine parts haven't arrived," said Budi, the engine technician whom Adi trusted.

Id: Budi menggelengkan kepala dengan penuh penyesalan.
En: Budi shook his head with full regret.

Id: Adi hanya bisa tersenyum pahit.
En: Adi could only manage a bitter smile.

Id: Sari, rekan kerjanya yang juga berada di pangkalan, datang mendekat.
En: Sari, his coworker who was also stationed at the base, approached him.

Id: "Adi, kenapa tidak coba cari penerbangan saja?
En: "Adi, why not try finding a flight?

Id: Aku dengar ada pesawat pagi besok yang mungkin ada kursi kosong," sarannya.
En: I heard there is a morning flight tomorrow that might have an empty seat," she suggested.

Id: Adi merenung.
En: Adi pondered.

Id: Sejenak, ia merasa galau.
En: For a moment, he felt conflicted.

Id: Apakah ia harus menunggu kapal selesai?
En: Should he wait for the ship to be ready?

Id: Atau sebaiknya mencoba keberuntungan dengan mencari penerbangan?
En: Or should he try his luck by looking for a flight?

Id: Hari menjelang sore ketika keputusan akhirnya muncul.
En: As the day turned to evening, a decision finally emerged.

Id: Adi memutuskan mencoba mencari penerbangan.
En: Adi decided to try finding a flight.

Id: Segera ia ke kantor maskapai di kota.
En: He immediately went to the airline office in the city.

Id: Beruntung, masih ada satu tempat tersedia pada penerbangan keesokan harinya.
En: Fortunately, there was still one seat available on the flight the next day.

Id: "Pukul enam pagi pesawat lepas landas," kata petugas tiket sambil menyerahkan tiket pada Adi.
En: "The plane takes off at six in the morning," said the ticket agent as they handed the ticket to Adi.

Id: Harapan membuncah di dadanya.
En: His heart swelled with hope.

Id: Malam itu, Adi kembali ke pangkalan untuk mengemas barang-barangnya.
En: That night, Adi returned to the base to pack his belongings.

Id: Saat ia bersiap ucapkan perpisahaan dengan Budi dan Sari, kabar datang.
En: Just as he was preparing to say goodbye to Budi and Sari, news arrived.

Id: "Adi, kapalmu sudah selesai diperbaiki," seru Budi dengan sorak gembira.
En: "Adi, your ship is finished being repaired," shouted Budi cheerfully.

Id: Adi tersenyum, kali ini lega.
En: Adi smiled, this time with relief.

Id: Keputusan sudah diambil.
En: The decision had been made.

Id: "Terima kasih, Budi.
En: "Thank you, Budi.

Id: Tapi kali ini, aku naik pesawat," balasnya sambil berjabat tangan erat.
En: But this time, I'm taking the plane," he replied, shaking hands firmly.

Id: Di pagi hari yang tenang, Adi melangkah tegar menuju bandara.
En: On the calm morning, Adi confidently headed to the airport.

Id: Ia mengejar mimpinya tanpa menunda lebih lama.
En: He pursued his dreams without delay.

Id: Keputusannya menyeimbangkan tuntutan tugasnya dan keinginan pribadinya mengajarinya banyak hal.
En: His decision to balance his duties and personal desires taught him many things.

Id: Adi tahu, laut akan selalu menunggunya kembali, begitu pun keluarga yang ia cintai di rumah.
En: Adi knew that the sea would always await his return, just as his family, whom he loved, waited at home.


Vocabulary Words:
  • bustling: hiruk-pikuk
  • dock: dermaga
  • gazing: menatap
  • majestic: megah
  • swayed: bergoyang
  • gentle: lembut
  • breeze: angin
  • repairs: perbaikan
  • stranded: tertahan
  • engine: mesin
  • bitter: pahit
  • conflicted: galau
  • emerged: muncul
  • swelled: membuncah
  • belongings: barang-barang
  • relief: lega
  • pursued: mengejar
  • duties: tuntutan tugas
  • await: menunggu
  • repairs: perbaikan
  • technician: teknisi
  • suggested: sarannya
  • pondered: merenung
  • confidently: tegar
  • decision: keputusan
  • trust: percaya
  • firmly: erat
  • pondered: merenung
  • swelled: membuncah
  • calm: tenang
...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

FluentFiction - IndonesianBy FluentFiction.org