Ucap "Meskipun kamu menjauh aku akan punya 1000 alasan untuk terus sayang sama kamu" kalimat itu terus terngiang di benakku. Seperti rol film usang, mengulang kejadian yang sama saat pesanmu menjanjikan seutas harap kepadaku. Saat kata katamu meredakan gaduh di kepalaku. Saat suara lembutmu meluluhkan ragu di dadaku.
Memori yang terus terulang, tiada bisa kubuat berhenti. Dan aku pun jatuh dalam cahayamu. Juga percaya kepadamu. Seluruhnya. Seutuhnya. Semuanya. Namun kini aku masih merasa naif untuk tetap percaya akan semua ujarmu, di saat kamu telah meninggalkanku. Jejakmu semakin memudar, sosokmu semakin tak kukenali meski bayangmu sering sekali muncul. Bahkan suaramu semakin terdengar jauh dari telingaku. Kemudian aku bertanya, apa yang sebenarnya kutunggu sekarang?
Tapi, aku masih percaya semuanya. Naif, bukan?
Aku masih percaya kamu akan kembali atau mungkin aku masih tenggelam di dalam ilusi harapanku sendiri.