DidikRym - POS RONDA

mantan sopir truk sekaligus Anggota ormas aktif, dilantik jadi kepala desa setelah kades sebelumnya terkena kasus perselingkuhan dan mengundurkan diri, dengan bertubuh besar dan bergaya rambut mohak seperti anak punk, tapi berhati besar dan hobinya membandu warga miskin yang ada di desanya.

Asep Sudrajat adalah kepala desa Cikaramas, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Asep diketahui baru menjabat 5 bulan sebagai kepala desa. Ia menggantikan kepala desa sebelumnya secara PAW (Pergantian Antar Waktu) setelah Kades sebelumnya memutuskan mundur imbas kepergok selingkuh dengan perempuan lain lalu didesak mundur oleh warganya.

di umur kepemimpinannya yang baru lima bulan, kades dengan penampilan nyentrik dan garang sudah banyak membuat gebrakan. Seperti membeli ambulans untuk kebutuhan warga.

Menurutnya selama ini desa belum memiliki kendaraan operasional ambulans. Sementara hampir setiap hari banyak warga yang perlu ke rumah sakit. Sedangkan jarak dari desa ke rumah sakit paling dekat sekitar 18 km.

Selain ambulans, Asep juga melakukan pendataan ulang pada warga miskin di desa. Sebab selama ini banyak warga yang berhak justru tak mendapat bantuan pemerintah. Sebaliknya, banyak warga yang mampu justru mendapat berbagai bantuan

gaya Asep memang demikian adanya. Tidak hanya dari sisi penampilan, gaya bicaranya pun apa adanya bahkan terkesan blak-blakan.

Sebagai Kades, rumah Asep pun terbilang sederhana. Di dalamnya tidak ada perabotan yang mewah atau mencolok, seperti yang tampak di dalam ruang tengah yang terseimpan hanya ada satu unit televisi berikut kursi dan meja bagi tamu.

Bahkan Asep diketahui tidak memiliki kendaraan bermotor. Sepeda motor yang dikendarai Asep sendiri diketahui merupakan motor berplat merah atau sepeda motor inventaris desa.

Desa Cikaramas sendiri diketahui berpenduduk sekitar 5.500 jiwa atau sekitar 1.574 kepala keluarga (KK). Warganya rata-rata berprofesi sebagai petani.

Sebagai kepala desa yang juga sekaligus sebagai anggota Pemuda Pancasila, ia pun berkomitmen untuk mewujudkan warga Cikaramas yang adil dan makmur.

Tak hanya berpangku tangan, ia turut nyemplung di dalammnya dan seolah tidak gila hormat dengan jabatan yang disandangnya. Seperti pada saat ia membopong orang sakit dengan tangannya sendiri, memperbaiki jalan, menggali kuburan bahkan hingga membersihkan saluran selokan yang mampet.

Bahkan, hal itu pun diakui oleh Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat bertemu langsung dengan Asep Sudrajat.

Menurut Bupati Dony, meskipun baru menjabat beberapa bulan, namun kinerja Asep Sudrajat ini sudah banyak dirasakan oleh warganya.

bukan hanya mendapatkan apresiasi dari bupati Sumedang bapak Dony Ahmad Munir rupanya anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Lantaran, selain gaya rambutnya yang unik, kisah hidup Asep Sudrajat juga patut diteladani.

Mengingat, Asep Sudrajat ini awalnya adalah sopir truk perusahaan obat yang rutenya melintasi Pantura. Kini, Asep Sudrajat menjadi orang nomor satu di desanya alias menjad kepala desa yang sangat dicintai rakyatnya.

Menurut Dedi Mulyadi, di balik penampilannya yang sangar dan bertubuh gempal, Asep Sudrajat, dikenal warga sebagai sosok yang mengayomi.

Dalam berita terbaru, kita mendengar kisah sedih mantan model yang dikenal sebagai Putri. Kisahnya menjadi viral karena dia tinggal sendirian di sebuah tempat yang sangat tidak layak. Rumahnya terletak di Jalan Mayang Sari III, RT 014 RW 015 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, dan sayangnya, rumah tersebut sering disalahgunakan oleh berbagai individu.

Rumah kecil milik Diah Risti Kusuma Putri (42 tahun) telah digunakan untuk tujuan yang sangat tidak pantas, termasuk sebagai tempat berlindung bagi para penyamun dan tindakan asusila.

Warga sekitar mengungkapkan bahwa rumah ini seringkali dijadikan tempat oleh beberapa pasangan muda yang tidak sah untuk melakukan tindakan yang tidak senonoh. Bahkan, Ramlah Harahap (74 tahun), tetangga dekat Mbak Putri, mengungkapkan bahwa dia pernah melihat setidaknya empat anak muda, terdiri dari dua pria

Bupati Kelahiran Tahun 90han Berhasil Memimpin Sebuah Daerahnya

Sodik Rifai atau Cak Sodik New Monata dari kisah perjalanan merawat sang istri sakit lumpuh selama 14 tahun sampai sukses meniti karir bermusik dangdut koplo khas pantura

Salar

Selain

Pada suatu hari ada seorang kepala sekolah SD Jinjo mengalami suatu masalah. Alat music organ yang didatangkan dari Amerika tiba-tiba mengalami kerusakan, Organ tersebut tidak dapat mengeluarkan suara. Organ tersebut merupakan sumbangan seorang pegawai perusahaan perdagangan di Hamamatsu, sumbangan tersebut diberikan untuk kegiatan menyanyi di sekolah dasar Jinjo. Organ tersebut sangat langka dan mahal pada waktu itu, sebagai perbandingan untuk mendapatkan 20 kg beras = 1 Yen, dan harga organ diatas dari 45 Yen. 

Saking berharganya organ tersebut dikunci dalam suatu ruangan kelas dan harus dengan izin sekolah untuk melihat organ tersebut. Kepala sekolah telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki alat musik tersebut namun tidak mendapatkan hasil. Hingga akhirnya kepala sekolah mendengar tentang reputasi Torakusu Yamaha dan memintanya memperbaiki alat musik tersebut.

Setelah mendapat kepercayaan memperbaiki alat tersebut, Yamaha mencoba mencari tahu kerusakan dari alat tersebut, Yamaha mengerjakan dengan sangat hati-hati mengingat alat musik tersebut berharga mahal.  Berbekal pengetahuan dalam membuat jam, dalam waktu singkat Yamaha telah menemukan cara memperbaiki alat tersebut. Bahkan dengan kepandaiannya Yamaha mampu membuat blue print struktur bagian dari organ tersebut dalam kepalanya.

Kepala sekolah ingin agar Yamaha memperbaiki alat musik tersebut secepatnya. Yamaha mendapat ide dan menyampaikan gagasannya kepada pihak sekolah, menurut Yamaha dia mampu membuat alat musik organ tersebut dengan harga 3 Yen dan nantinya alat musik tersebut dapat ditempatkan disemua sekolah dasar di Jepang sehingga Jepang tidak perlu mengimpor produk luar negeri yang harganya mahal. Jiwa nasionalisme Yamaha untuk Negaranya sangat kuat sehingga dia ingin agar negara Jepang dapat memproduksi sendiri alat musik tersebut untuk kepentingan nasional.

Setelah mendapat tanggapan dari pihak sekolah Yamaha meminta kenalannya, Kisaburo Kawai seorang pengrajin perhiasan agar bergabung dengannya untuk membuat contoh alat musik organ.

Setelah mencoba berulang kali selama dua bulan akhirnya Yamaha dapat membuat organ pertamanya.

Mereka lalu membawanya ke sekolah dasar di Hamamatsu dan perguruan tinggi di Shizouka agar dapat menilai hasil karya mereka.

Merasa tidak puas dengan hasil penilaian tersebut, Yamaha dan Kisaburo memutuskan untuk membawa hasil karya mereka ke Ongaku Torishirabejo Institut Musik, atau yang sekarang Universitas Seni Tokyo, Depertemen Musik di Tokyo Jepang. 

Tekad dan semangat mereka sungguh luar biasa mengingat medan yang harus mereka lalui tidak mudah. Pada saat itu jalur Tokaido hanya dapat dilewati dengan berjalan kaki antara Shibanshi (Tokyo) dan Kozu (Kota Odawara). 

Mereka harus membawa organ tersebut yang digantung diatas bahu mereka dan melintasi pegunungan Hakone, yang dikenal paling terjal dinegara itu. 

Semangat seperti ini memang pantas menjadi teladan buat orang-orang yang ingin sukses.

Sejarah Yamaha Di Dunia Part 1 

tapi taukah bro sejarah kelam bagaimana Torakusu Yamaha berjuang untuk membuat perusahaan yamaha. banyak sekali pelajaran yang harus kita jadikan pelajaran berharga. 

lahir di Provinsi Kii, Jepang pada 20 april 1851 anak ketiga dari sebuah keluarga Klan Kishu Tokugawa yang sekarang menjadi sekarang Prefektur Wakayama , Torakusu Yamaha Sejak kecil telah mempelajari seni bela diri dan sangat terampil dalam ilmu pedang Jepang Kendo.

pada usianya yang ke 16 tahun dia meninggalkan kampung halamnya untuk medalami ilmu beladiri, dan langsung berguru dan dibimbing oleh master Onoho Ittoryu di Yamato yang sekarang menjadi Prefektur Nara. Bukan hanya itu Ayah Torakusu Yamaha merupakan seorang samurai klan kishu, 

Torakusu Yamaha remaja sering kali dikenalkan dan diajarkan pelajaran astronomi, mekanika dan pelajaran moderen lainya. Yamaha remaja mempunyai bakat dan minat terhadap mesin dan teknologi yang menjadi dasar dikemudian hari dalam pembuatan mesin dan kendaraan. 

Dimana pada era itu masyarakat memasuki era baru perubahan budaya dan teknologi. Jiwa Muda Torakusu Yamaha ikut terpengaruh dengan perkembangan terknologi yang terjadi. 

Karena semangat yang mengebu gebu, Torakusu Yamaha ingin memperdalam ilmu dan teknologi jam tangan, lalu iya pergi ke kota Nagasaki dan belajar dibawah bimbingan seorang insinyur Inggris. Setelah belajar beberapa tahun tentang teknologi jam tangan dan tau bagaimana caranya membuat jam tangan, 

tidak puas dengan pengetahuan di bidang jam tangan Torakusu Yamaha kembali belajar dan tertarik pada peralatan medis, lalu dia memutuskan pindah ke kota Osaka dan belajar dengan giat tentang alat alat dan teknologi medis saat itu, tinggal dibelakang toko peralatan medis, pada tahun 1884 dia mulai bekerja dengan menyusuri jalan Tokaido menuju Hamamatsu untuk memperbaiki peralatan medis.

Hamamatsu merupakan kota kecil yang jauh dari keramaian dan bisa disebut kota tertinggal daripada kota-kota besar seperti Tokyo atau Osaka. Yamaha berpendapat dia tidak hidup hanya mengandalkan pekerjaan memperbaiki peralatan medis saja. Sebagai pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan Yamaha bekerja sebagai tukang reparasi jam tangan.