Kesenian beluk merupakan salah satu kesenian Jawa Barat yang lahir di tengah masyarakat, yakni masyarakat petani yang menanam padinya di ladang (huma). Menurut (Saprudin & Sukmawaty, 2012) Beluk berasal dari kata celuk yang artinya memanggil. Beluk merupakan sarana untuk mengumpulkan masyarakat dalam perayaan-perayaan dan juga merupakan petanda bahwa ada suatu acara di tempat di mana Beluk dibacakan. Beluk juga dikenal dengan Pembacaan Naskah Wawacan. Di beberapa daerah tertentu Beluk disebut macapat, ada juga yang menyebutnya gaok (Majalengka dan sekitarnya) (Ruhaliah, 2018).