Fluent Fiction - Indonesian:
Discovering Heritage: Budi's Journey at Borobudur Reunion Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2024-12-23-08-38-20-id
Story Transcript:
Id: Di tengah musim panas yang cerah, matahari bersinar hangat di atas kompleks Candi Borobudur.
En: In the midst of the bright summer, the sun shone warmly over the kompleks Candi Borobudur.
Id: Patung-patung Buddha dan ukiran kuno berdiri megah, dikelilingi oleh kehijauan yang subur.
En: The Buddha statues and ancient carvings stood majestically, surrounded by lush greenery.
Id: Suasana tenang dan damai.
En: The atmosphere was calm and peaceful.
Id: Namun, di dalam hati Budi, ada kegelisahan yang sulit dijelaskan.
En: However, inside Budi's heart, there was an uneasiness that was difficult to explain.
Id: Hari itu, keluarga besar Budi berkumpul untuk reuni.
En: That day, Budi's extended family gathered for a reunion.
Id: Budi selalu merasa sedikit canggung dalam keramaian.
En: Budi always felt a bit awkward in crowds.
Id: Dia lebih suka merenung dalam kesendirian.
En: He preferred to reflect in solitude.
Id: Rini, sepupu yang selalu penuh energi, sibuk berjalan keliling, mengajak semua orang berbicara dan bercanda.
En: Rini, a cousin who was always full of energy, busily walked around, inviting everyone to talk and joke.
Id: Sementara itu, nenek Dewi duduk di kursi bambu di bawah pohon rindang, mengawasi cucu-cucunya dengan senyuman lembut.
En: Meanwhile, Grandma Dewi sat on a bamboo chair under a shady tree, watching her grandchildren with a gentle smile.
Id: Budi ingin sekali merasa dekat dengan keluarganya, terutama dengan neneknya.
En: Budi really wanted to feel close to his family, especially his grandmother.
Id: Mereka duduk berdua, menghadap candi yang megah.
En: They sat together, facing the majestic temple.
Id: Dewi mulai bercerita tentang masa lalu.
En: Dewi began to tell stories about the past.
Id: “Tahukah kamu, Budi?
En: "Did you know, Budi?
Id: Keturunan kita sudah lama tinggal di daerah ini.
En: Our ancestors have lived in this area for a long time.
Id: Nenek pernah mendengar dari orang tua nenek, leluhur kita pernah terlibat dalam pembangunannya,” Dewi berkata dengan mata berbinar.
En: Grandma once heard from grandma's parents that our ancestors were involved in its construction," Dewi said with eyes sparkling.
Id: Cerita Dewi membawa Budi jauh ke masa lampau.
En: Dewi's story took Budi far into the past.
Id: Ia membayangkan para leluhurnya bekerja keras membangun candi, meninggalkan jejak yang abadi.
En: He imagined his ancestors working hard to build the temple, leaving an eternal mark.
Id: “Kita tidak hanya terhubung oleh darah, Budi, tapi juga oleh sejarah,” tambah Dewi mengelus tangan cucunya.
En: "We are not only connected by blood, Budi, but also by history," added Dewi as she stroked her grandson's hand.
Id: Budi merasakan sesuatu yang baru.
En: Budi felt something new.
Id: Perasaan hangat memenuhi dadanya.
En: A warm feeling filled his chest.
Id: Ia mulai membuka diri, bercerita tentang masa kecilnya yang juga sering bermain di halaman candi ketika liburan sekolah.
En: He began to open up, telling stories about his childhood, often playing in the temple's yard during school holidays.
Id: Dewi mendengarkan dengan tekun, sesekali menyelipkan tawa kecil saat mengenang kenakalan-kenakalan Budi kecil.
En: Dewi listened attentively, occasionally chuckling while recalling the mischievous acts of little Budi.
Id: Seiring hari menjelang sore, warna langit berubah jingga.
En: As the day turned to evening, the sky turned orange.
Id: Budi dan Dewi masih duduk, menikmati kebersamaan yang jarang terjadi.
En: Budi and Dewi still sat, enjoying the rare togetherness.
Id: “Terima kasih, nek,” kata Budi perlahan, tetapi tulus.
En: "Thank you, grandma," said Budi slowly but sincerely.
Id: Dewi tersenyum, menyadari perubahan dalam diri cucunya.
En: Dewi smiled, realizing the change in her grandson.
Id: Budi merasa lebih terikat dengan keluarganya, lebih sadar tentang arti tradisi dan sejarah yang menghubungkan mereka semua.
En: Budi felt more connected to his family, more aware of the meaning of tradition and history that bound them all.
Id: Ketika akhirnya reuni berakhir, Budi tidak lagi merasa canggung.
En: When the reunion finally ended, Budi no longer felt awkward.
Id: Ia berani menatap mata keluarga lainnya, tertawa dan berbagi cerita.
En: He dared to look into the eyes of other family members, laugh, and share stories.
Id: Dia belajar bahwa tidak apa-apa untuk menjadi dirinya sendiri.
En: He learned that it's okay to be himself.
Id: Keterhubungan itu tidak selalu harus diwujudkan dengan bicara, kadang cukup dengan mendengarkan dan merasakan.
En: Connection doesn't always have to be through talking, sometimes merely through listening and feeling.
Id: Begitulah, di tengah megahnya Candi Borobudur, Budi menemukan jati diri dan kehangatan keluarga yang selama ini dicari-carinya.
En: And so, amidst the grandeur of Candi Borobudur, Budi found the sense of self and family warmth that he had been searching for.
Vocabulary Words:
- amidst: di tengah
- shone: bersinar
- majestically: megah
- lush: subur
- carvings: ukiran
- uneasiness: kegelisahan
- awkward: canggung
- solitude: kesendirian
- reflect: merenung
- shady: rindang
- reunion: reuni
- extended family: keluarga besar
- sparkling: berbinar
- ancestors: leluhur
- construction: pembangunan
- eternal: abadi
- mark: jejak
- stroke: mengelus
- chest: dada
- childhood: masa kecil
- mischievous: kenakalan
- attentively: dengan tekun
- evening: sore
- togetherness: kebersamaan
- realizing: menyadari
- bound: menghubungkan
- sincerely: tulus
- dared: berani
- grandeur: megah
- connection: keterhubungan