Konon, di tengah hutan belantara Aceh, hiduplah sekawan burung paraket dengan damai, tentram dan Makmur. Kawanan burung tersebut memiliki pemimpin, yaitu raja parakeet yang Bernama si parkit. Suatu hari, datanglah seorang pemburu yang berniat menangkap mereka dengan cara memasang perekat. Raja Parkit yang mengetahui niat Jahat pemburu pun langsung memberitahukan kepada seluruh kawanan burung parakeet untuk berhati-hati. Apakah burung-burung akan tertangkap oleh pemburu? atau mereka berhasil kabur? coba kita dengarkan sampai selesai yuk!

Halo Salam Merdeka!

Hari ini #DongengKalaMerdeka akan bercerita tentang Pengorbanan Putri Kemarau. Di Sumatra Selatan, ada seorang putri raja Bernama Putri Jelitani yang akrab dipanggil Puti Kemarau karena sang putri dilahirkan tepat pada musim kemarau. Setelah ibu-nya meninggal, sang putri tinggal bersama ayahnya yang merupakan seorang raja arif lagi bijaksana. Mereka hidup bahagia walau hanya berdua. Suatu Ketika, negeri itu dilanda kemarau panjang. Saking lamanya kemarau ini berlangsung, tumbuhan sudah susah untuk tumbuh, warga mulai dilanda kelaparan dan terserang penyakit. Bagaimana nasib raja, putri dan seluruh rakyatnya ya manteman? lantas apa yang akan dilakukan raja dan putri? sama-sama kita dengarkan yuk!

#DongengKalaMerdeka hadir untuk merayakan Bulan Kemerdekaan Indonesia. Nantikan cerita-cerita selanjutnya ya!

Halo Salam Merdeka!

Hari ini #DongengKalaMerdeka akan bercerita tentang Lelampah Lendong Kao. Pada zaman dahulu kala, di sebuah kerajaan di Lombok tinggalah seorang raja yang senang sekali menggunakan lelampah atau sendal yang terbuat dari lendong kao, atau kulit kerbau. Kedua sendal itu pun memiliki nama, yang kanan bernama papuk mama dan yang kiri Bernama papuk nina. Setiap hari sang raja menggunakan sendal ini kemana pun dia pergi. Sampai suatu malam pun datang, Lelampah lendong kao berubah... Wah berubah menjadi apa ya? Apakah mereka belajar sesuatu dari kejadian ini? Yuk kita simak untuk tahu selengkapnya. selamat mendengarkan!

#DongengKalaMerdeka hadir untuk merayakan Bulan Kemerdekaan Indonesia. Nantikan cerita-cerita selanjutnya ya!

Halo Salam Merdeka!

Hari ini #DongengKalaMerdeka akan bercerita tentang Be Lana.Di Pulau Rote, tinggalah seorang keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, Kakak dan Adik. Mereka semua tinggal di dekat hutan. Pada suatu hari, sang kakak mengajak adiknya untuk mencoba menjerat ayam hutan. Ajakan dari kakak disetujui oleh adik, dan mereka pun menyiapkan lima utas tali dan juga sebuah pisau untu membuat jeratan. Mereka menyiapkan semua dengan bersemangat. Tapi manteman, mereka melakukan itu semua tanpa izin dari Ayah dan Ibu. Ayah Ibu melarang, karena di hutan sana ada nenek yang suka menculik anak kecil. Walau pun tidak memiliki izin dari Ayah dan Ibu, Kakak dan Adik ternyata tetap berangkat menuju hutan samping gunung. Tapi ternyata, sesuatu terjadi di hutan... apakah itu ya? dengarkan sampai selesai yah!

#DongengKalaMerdeka hadir untuk merayakan Bulan Kemerdekaan Indonesia. Nantikan cerita-cerita selanjutnya ya!

Halo Salam Merdeka!

Hari ini #DongengKalaMerdeka akan bercerita tentang Batu Berdaun. Cerita ini dimulai dari daerah pesisir Maluku, hiduplah seorang Nenek dengan dua orang cucunya. Cucu pertama, sanga kakak berusia 11 tahun, sedang cucu ke dua si adik berusia 5 tahun. Kakak dan adik tinggal Bersama Nenek karena mereka sudah tidak memiliki orang tua atau yatim piatu. Nenek setiap hari akan pergi ke hutan mengumpulkan hasil hutan dan juga akan pergi ke tepi pantai untuk mencari ikan, ini semua dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Tapi manteman ternyata hasil yang didapatkannya tidak pernah cukup untuk mereka makan.  Hingga pada suatu hari Nenek, Kakak dan Adik pergi ke pantai bersama, dan sejak dari sana semua terjadi. Kakak dan Adik belajar sesuatu dengan sangat amat mahal. Hmmm apa itu ya manteman? Bersama kita coba dengar dan cari tahu yuk!

#DongengKalaMerdeka hadir untuk merayakan Bulan Kemerdekaan Indonesia. Nantikan cerita-cerita selanjutnya ya!

Burung Gagak yang sejak tadi hinggap di atas ranting, merasa senang dipuji. Pun setelah Rubah berkata suranya indah ia semakin senang dan tak sabar untuk mengaok memamerkan suara cantiknya. Kemudiaann ia pun membuka paruhnya dan seketika keju yang sejak tadi decapit oleh paruhnya pun terjatuh. Wah apa yang sebenarnya terjadi ya manteman? Coba kita dengarkan yuk.

Pagi ini, sama seperti pagi-pagi biasanya. Si Penebang Kayu bangun pagi dan bersiap untuk bekerja. Ia membawa kapak dan topi jeraminya, dan kemudian masuk ke dalam hutan.

“Banyak sekali pohon-pohon ini. aku akan menebangnya semua, sampai tak tersisa. Lantas menjualnya agar aku kaya raya!” ungkap sang penebang kayu. Sampai akhirnya Ia bermimpi dan telat untuk menyadari sesuatu. Apa ya itu? kita cari tahu dan dengarkan sampai habis yuuu!