
Sign up to save your podcasts
Or
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 6 Juni 2025
Bacaan:
"Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17)
Renungan:
Setelah upacara pemakaman isteri sahabatnya, Jessen menemani sahabatnya pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah, sahabatnya membuka laci tempat di mana isterinya biasa menyimpan underwear atau pakaian dalam. la meraih kotak yang tidak asing lagi baginya. Setelah membuka kotak tersebut, tampaklah sebuah celana dalam wanita berbahan sutra. "Ini dibeli oleh isteriku sekitar delapan tahun yang lalu ketika pertama kali kami ke pergi New York," katanya lirih, "tak pernah sekalipun ia mengeluarkan kotak ini apalagi memakainya. Katanya ia hanya akan menggunakannya pada kesempatan yang istimewa." Sahabatnya yang masih menyimpan kesedihan itu lalu meletakkan kotak berisi celana dalam sutra tersebut di atas tempat tidur. Ia berpaling kepada Jessen lalu berkata, "Jangan pernah menyimpan sesuatu untuk kesempatan istimewa, karena setiap hari dalam hidupmu adalah istimewa." Kata-katanya itu kini telah mengubah hidup Jessen. Dulu ia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Ia seolah berpacu dengan waktu untuk melakukan aktivitas setiap hari. Tapi kini Jessen mulai menikmati kehidupannya, duduk di ruang tamu tanpa khawatir, ia memberikan banyak waktu untuk keluarganya, ia mengurangi waktu kerjanya. Ia tidak lagi menyimpan sesuatu berlama-lama. Tidak ada makanan yang sengaja disimpan berlama-lama untuk disuguhkan kepada tamu istimewa. Ia mengeluarkan gelas-gelas kristal kesayangannya yang selama ini disimpan di lemari kaca dan ia menggunakan gelas-gelas itu setiap hari. Ia tidak lagi menyimpan pakaian untuk waktu istimewa atau minyak wangi untuk dipakai hanya pada kesempatan istimewa. Ia memakai semua yang dapat dipakai. Ia sudah menghapus kata-kata "Aku akan memakainya nanti " atau "Aku akan menunggu saat istimewa...."
Kita tidak tahu apakah kita masih bisa menjejakkan kaki di tanah keesokan hari, apakah kita masih akan melihat hari istimewa yang kita tunggu-tunggu itu. Karena tidak seorang pun tahu kapan Tuhan memanggil, maka jadikanlah setiap hari sebagai hari yang istimewa. Carilah Tuhan dan dekatkan diri kepada-Nya, kasihi sesama lebih lagi, berdamailah dengan musuh kita, selesaikan setiap perselisihan, jangan menahan apa yang dapat kita berikan, nikmatilah hari-hari kita dengan sukacita, karena mungkin saja ini adalah hari terakhir kita di dunia, atau hari terakhir orang yang kita kasihi. Intinya, "Jangan pernah menunda apa pun juga." Penyesalan selalu datang terlambat, antisipasi hal itu dengan cara mengisi hari-hari yang Tuhan anugerahkan dengan perbuatan terpuji yang mendatangkan kebahagiaan bagi kita dan bagi sesama kita. Di sisi lain, nikmatilah apa yang sudah Tuhan berikan, semakin banyak orang yang kita libatkan untuk menikmati berkat dan kebahagiaan, semakin berarti hidup kita. Maka ketika Tuhan memanggil kita kapan dan di mana pun juga, kita akan menyambut uluran tangan-Nya, tersenyum pada-Nya dan pergi untuk tinggal bersama-Nya di dalam kebahagiaan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku memandang hari-hariku sebagai hari yang istimewa serta mengisinya dengan perbuatan baik yang menyenangkan hati-Mu. Amin. (Dod).
5
22 ratings
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 6 Juni 2025
Bacaan:
"Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17)
Renungan:
Setelah upacara pemakaman isteri sahabatnya, Jessen menemani sahabatnya pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah, sahabatnya membuka laci tempat di mana isterinya biasa menyimpan underwear atau pakaian dalam. la meraih kotak yang tidak asing lagi baginya. Setelah membuka kotak tersebut, tampaklah sebuah celana dalam wanita berbahan sutra. "Ini dibeli oleh isteriku sekitar delapan tahun yang lalu ketika pertama kali kami ke pergi New York," katanya lirih, "tak pernah sekalipun ia mengeluarkan kotak ini apalagi memakainya. Katanya ia hanya akan menggunakannya pada kesempatan yang istimewa." Sahabatnya yang masih menyimpan kesedihan itu lalu meletakkan kotak berisi celana dalam sutra tersebut di atas tempat tidur. Ia berpaling kepada Jessen lalu berkata, "Jangan pernah menyimpan sesuatu untuk kesempatan istimewa, karena setiap hari dalam hidupmu adalah istimewa." Kata-katanya itu kini telah mengubah hidup Jessen. Dulu ia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Ia seolah berpacu dengan waktu untuk melakukan aktivitas setiap hari. Tapi kini Jessen mulai menikmati kehidupannya, duduk di ruang tamu tanpa khawatir, ia memberikan banyak waktu untuk keluarganya, ia mengurangi waktu kerjanya. Ia tidak lagi menyimpan sesuatu berlama-lama. Tidak ada makanan yang sengaja disimpan berlama-lama untuk disuguhkan kepada tamu istimewa. Ia mengeluarkan gelas-gelas kristal kesayangannya yang selama ini disimpan di lemari kaca dan ia menggunakan gelas-gelas itu setiap hari. Ia tidak lagi menyimpan pakaian untuk waktu istimewa atau minyak wangi untuk dipakai hanya pada kesempatan istimewa. Ia memakai semua yang dapat dipakai. Ia sudah menghapus kata-kata "Aku akan memakainya nanti " atau "Aku akan menunggu saat istimewa...."
Kita tidak tahu apakah kita masih bisa menjejakkan kaki di tanah keesokan hari, apakah kita masih akan melihat hari istimewa yang kita tunggu-tunggu itu. Karena tidak seorang pun tahu kapan Tuhan memanggil, maka jadikanlah setiap hari sebagai hari yang istimewa. Carilah Tuhan dan dekatkan diri kepada-Nya, kasihi sesama lebih lagi, berdamailah dengan musuh kita, selesaikan setiap perselisihan, jangan menahan apa yang dapat kita berikan, nikmatilah hari-hari kita dengan sukacita, karena mungkin saja ini adalah hari terakhir kita di dunia, atau hari terakhir orang yang kita kasihi. Intinya, "Jangan pernah menunda apa pun juga." Penyesalan selalu datang terlambat, antisipasi hal itu dengan cara mengisi hari-hari yang Tuhan anugerahkan dengan perbuatan terpuji yang mendatangkan kebahagiaan bagi kita dan bagi sesama kita. Di sisi lain, nikmatilah apa yang sudah Tuhan berikan, semakin banyak orang yang kita libatkan untuk menikmati berkat dan kebahagiaan, semakin berarti hidup kita. Maka ketika Tuhan memanggil kita kapan dan di mana pun juga, kita akan menyambut uluran tangan-Nya, tersenyum pada-Nya dan pergi untuk tinggal bersama-Nya di dalam kebahagiaan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku memandang hari-hariku sebagai hari yang istimewa serta mengisinya dengan perbuatan baik yang menyenangkan hati-Mu. Amin. (Dod).