Kebahagiaan cuma hal biasa yang menghadirkan rasa istimewa pada setiap kekurangan. Kekurangan Farida tidak sesekali menguji kesetiaan Badrin. Kasih sayang dan janjinya sebagai seorang suami semakin mekar dan mewangi di seluruh jiwanya. Bukankah kebahagiaan itu hadir apabila kita saling menerima? Mengapa perlu ada pengorbanan yang menyakitkan jiwa? Mengapa mengejar bahagia sedangkan rasa itu sudah tersaji di depan mata. Benarlah, kebahagiaan bukan lagi milik mereka yang sempurna, ia milik mereka yang menemukan cinta dan kasih sayang dalam kekurangan.