Far-A

Ikhlas dan Rela, 2 kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Apalagi, perihal memaafkan dan mengikhlaskan luka yang diberikan seseorang yang berarti dalam hidup kita. Tapi, kalo terus2an memperhatikan luka, kapan sembuhnya? Kapan lanjutin hidupnya?

Menyesal, menyesal rasanya kenal sama kamu. Kamu yang aku kira bakal nepatin janji, kamu yang aku kira bakal berubah, kamu yang selalu aku pertahanan mati-matian, ternyata malah buat aku kecewa dan hancur sejadi jadinya :)

Aku kadang keliru, keliru dalam memberikan pelangi, ternyata selama ini aku salah, dia yang selalu ku usahakan kebahagiaannya, ku berikan apapun maunya, ku berikan cintaku sepenuhnya, tapi ternyata diam diam dia ga bersyukur tentang itu, dia malah abai terhadap ku, seolah-olah selama ini aku tak melakukan apa apa untuknya

Akhirnya, semesta menuntun kamu untuk mendengarkan aku. Mari, sama sama belajar memahami diri, mengenal diri, mencintai diri, memberanikan diri untuk memulai langkah menuju impian serta hal yang ungint dicapai. Jangan takut, kamu ga sendirian.

Ada yang sudah bosan dengan penantian? sebuah kata yang terdengar melelahkan bagi sebagian orang. Menanti hari demi hari apalagi soal hati tentu tidak lah mudah bagi diri. Soal menanti, ada 2 kunci agar kita tak lelah menanti. Pertama adalah soal memahami, kedua adalah tak mudah menghakimi.

menunggu adalah bentuk dari kesetiaan, dan capek hanya untuk mereka yang tidak ikhlas dalam cinta. Meski kedatangan mu tidak pasti, aku akan tetap menunggu, itulah janjiku untuk mu. -misse