
Sign up to save your podcasts
Or


BMKG sudah terlihat di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Dalam beberapa hari terakhir, beberapa media nasional tidak putus-putusnya memberitakan tentang bencana banjir di sana.
Data BNPB mencatat ada dua provinsi di Kalimantan mengalami banjit yang dipengaruhi fenomena hidrometeorologi basah (curah hujan tinggi) dan hidrometeorologi kering (kekeringan). Data ini sama dengan prediksi BMKG beberapa pekan yang lalu.
Meskipun saya tidak menampik bahwa cuaca buruk punya peran dalam terjadinya bencana banjir di wilayah tersebut. Namun perlu juga kita kritis bahwa kondisi iklim di sana sudah banyak berubah, salah satunya karena kerusakan hutan yang parah. Hal inilah yang jarang diungkap ke publik, bahwa penggunalan hutanlah yang punya adil terbesar dalam memicu banjir.
Narasi-narasi kritis ini tentu sangat jarang disampaikan oleh pemerintah. Pemerintah seakan sangat saintis tapi abai dengan kajian lingkungan dan teriakan masyarkat yang menuntut adanya pertanggungjawaban terhadap kerusakan hutan.
Pertolongan saaat Bencana banjir seakan hanya sebatas evakuasi dan bantuan sekardus indomie. Setelah itu, tak terlihat kebijakan yang pro rakyat dan melindungi kepentingan dan keselamatan mereka. Tentang kebijakan dan pelarangan penebangan hutan? Jauh panggang dari api.
By Rian AntonyBMKG sudah terlihat di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Dalam beberapa hari terakhir, beberapa media nasional tidak putus-putusnya memberitakan tentang bencana banjir di sana.
Data BNPB mencatat ada dua provinsi di Kalimantan mengalami banjit yang dipengaruhi fenomena hidrometeorologi basah (curah hujan tinggi) dan hidrometeorologi kering (kekeringan). Data ini sama dengan prediksi BMKG beberapa pekan yang lalu.
Meskipun saya tidak menampik bahwa cuaca buruk punya peran dalam terjadinya bencana banjir di wilayah tersebut. Namun perlu juga kita kritis bahwa kondisi iklim di sana sudah banyak berubah, salah satunya karena kerusakan hutan yang parah. Hal inilah yang jarang diungkap ke publik, bahwa penggunalan hutanlah yang punya adil terbesar dalam memicu banjir.
Narasi-narasi kritis ini tentu sangat jarang disampaikan oleh pemerintah. Pemerintah seakan sangat saintis tapi abai dengan kajian lingkungan dan teriakan masyarkat yang menuntut adanya pertanggungjawaban terhadap kerusakan hutan.
Pertolongan saaat Bencana banjir seakan hanya sebatas evakuasi dan bantuan sekardus indomie. Setelah itu, tak terlihat kebijakan yang pro rakyat dan melindungi kepentingan dan keselamatan mereka. Tentang kebijakan dan pelarangan penebangan hutan? Jauh panggang dari api.