Fluent Fiction - Indonesian:
Finding Harmony: A Family's Dance with Duty and Dreams Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-06-11-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Matahari sore tenggelam perlahan di ufuk barat, menyinari Rumah Joglo dengan cahaya hangat terakhir sebelum malam datang.
En: The afternoon sun set slowly on the western horizon, casting its last warm light on the Rumah Joglo before nightfall.
Id: Di halaman depan, aroma melati tercium lembut, bercampur dengan riuh tawa anak-anak yang berlari-lari kecil.
En: In the front yard, the gentle scent of jasmine mingled with the lively laughter of children running around.
Id: Rumah itu berdiri megah dengan ukiran kayu yang rumit, seolah membawa kisah ratusan tahun.
En: The house stood grandly with intricate wood carvings, as if telling stories of hundreds of years.
Id: Hari ini, keluarga besar berkumpul untuk pertemuan keluarga yang hangat.
En: Today, the extended family gathered for a warm family meeting.
Id: Adi duduk di beranda, merenung.
En: Adi sat on the porch, pondering.
Id: Hari itu berat baginya.
En: The day was heavy for him.
Id: Ia memegang tanggung jawab besar sebagai anak sulung.
En: He held great responsibilities as the eldest child.
Id: Di dalam, Rina berdiskusi dengan sepupu mereka, Tari, tentang pekerjaannya di Jakarta.
En: Inside, Rina was discussing with their cousin, Tari, about her job in Jakarta.
Id: Rina penuh semangat, ingin mengejar mimpinya di ibu kota.
En: Rina was enthusiastic, eager to pursue her dreams in the capital city.
Id: Namun, keinginannya bertentangan dengan harapan Adi.
En: However, her desires were at odds with Adi's expectations.
Id: “Tari, aku ingin pergi ke Jakarta,” kata Rina, matanya berbinar.
En: "Tari, I want to go to Jakarta," said Rina, her eyes sparkling.
Id: “Namun Adi ingin aku tetap di sini membantu orang tua.
En: "But Adi wants me to stay here to help our parents."
Id: ”Tari, yang selalu menjadi penengah, berpikir sejenak.
En: Tari, who was always the mediator, thought for a moment.
Id: “Rina, mungkin ada jalan tengah.
En: "Rina, maybe there's a middle ground.
Id: Kita bisa bicara dengan Adi, temukan solusi yang baik bagi semua.
En: We can talk to Adi and find a solution that's good for everyone."
Id: ”Malam itu, di balai keluarga, Adi memulai percakapan.
En: That night, in the family hall, Adi began the conversation.
Id: “Rina, aku butuh bantuanmu di sini.
En: "Rina, I need your help here.
Id: Orang tua semakin tua, dan rumah ini mengalami masalah keuangan.
En: Our parents are getting older, and the house is facing financial problems."
Id: ”Rina terkejut.
En: Rina was surprised.
Id: “Masalah keuangan?
En: "Financial problems?
Id: Mengapa kamu baru bilang sekarang?
En: Why are you just telling me now?"
Id: ”“Itu rahasia keluarga.
En: "It's a family secret.
Id: Aku tak mau membebanimu.
En: I didn't want to burden you.
Id: Tapi kita harus bersatu sekarang,” jawab Adi.
En: But we must unite now," Adi replied.
Id: Perdebatan pun terjadi.
En: A debate ensued.
Id: Rina bingung antara mimpinya di Jakarta dan kewajiban keluarganya di sini.
En: Rina was torn between her dreams in Jakarta and her obligations to her family here.
Id: Tari, yang duduk di antara mereka, menjadi jembatan yang lembut.
En: Tari, sitting between them, became a gentle bridge.
Id: “Rina, kamu bisa tinggal sementara.
En: "Rina, you can stay here temporarily.
Id: Bantu selesaikan masalah ini.
En: Help solve this issue.
Id: Setelah itu, kamu bisa ke Jakarta.
En: After that, you can go to Jakarta.
Id: Kami percayakan kelangsungan rumah ini padamu,” saran Tari dengan suara menenangkan.
En: We entrust the sustainability of this house to you," advised Tari with a calming voice.
Id: Rina terdiam, pikirannya berkecamuk.
En: Rina fell silent, her mind in turmoil.
Id: Akhirnya ia tersenyum lemah.
En: Finally, she smiled weakly.
Id: “Baiklah, aku akan tinggal.
En: "Alright, I will stay.
Id: Namun setelah semuanya beres, izinkan aku pergi mengejar impianku.
En: But once everything is settled, allow me to pursue my dream."
Id: ”Adi mengangguk, mengerti dan menghargai keputusan Rina.
En: Adi nodded, understanding and appreciating Rina's decision.
Id: Persaudaraan dan cinta tak berbatas di antara mereka.
En: Brotherhood and boundless love existed among them.
Id: Sore berlanjut dalam damai.
En: The afternoon continued peacefully.
Id: Adi belajar menghormati pilihan Rina, Rina menemukan makna kompromi, dan Tari berhasil menjaga keharmonisan.
En: Adi learned to respect Rina's choices, Rina discovered the meaning of compromise, and Tari managed to maintain harmony.
Id: Tawa kembali memenuhi rumah itu, sementara bintang-bintang mulai bermunculan di langit malam.
En: Laughter once again filled the house as the stars began to appear in the night sky.
Id: Rina kini tahu, meski impiannya penting, keluarga adalah rumah yang selalu menunggu dengan hangat pelukannya.
En: Rina now knew, although her dreams were important, family was the home always waiting with a warm embrace.
Id: Rumah Joglo menjadi saksi, cinta dan impian dapat berjalan beriringan.
En: The Rumah Joglo bore witness that love and dreams could walk hand in hand.
Vocabulary Words:
- afternoon: sore
- horizon: ufuk
- mingled: bercampur
- laughter: tawa
- grandly: megah
- intricate: rumit
- pondering: merenung
- responsibilities: tanggung jawab
- enthusiastic: penuh semangat
- expectations: harapan
- mediator: penengah
- solution: solusi
- financial: keuangan
- obligations: kewajiban
- debate: perdebatan
- turmoil: berkecamuk
- compromise: kompromi
- harmony: keharmonisan
- embrace: pelukan
- witness: saksi
- boundless: tak berbatas
- cast: menyinari
- porch: beranda
- sparkling: berbinar
- middle ground: jalan tengah
- sustainability: kelangsungan
- weakly: lemah
- calming: menenangkan
- reveal: mengatakan
- manage: menjaga