Fluent Fiction - Indonesian:
Finding Home: Rina's Journey Back to Bali and Her Roots Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-04-19-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Langit Tanjung Benoa yang biru cerah menyambut Rina sesampainya di Bali.
En: The bright blue sky of Tanjung Benoa welcomed Rina as she arrived in Bali.
Id: Ia baru saja kembali dari studi di luar negeri, dan pelukan hangat angin pantai mengingatkannya pada rumah.
En: She had just returned from studying abroad, and the warm embrace of the sea breeze reminded her of home.
Id: Daun-daun berguguran menandakan musim gugur, meskipun di sini, di bumi selatan, semuanya terasa lebih cerah.
En: Falling leaves marked the autumn season, though here in the southern hemisphere, everything felt brighter.
Id: Rina tiba di resor keluarga yang terletak tak jauh dari pantai.
En: Rina arrived at the family resort located not far from the beach.
Id: Di sana, Dewi, ibunya, sudah sibuk mempersiapkan perayaan Idul Fitri.
En: There, Dewi, her mother, was busy preparing for the Idul Fitri celebration.
Id: Rumah besar itu dipenuhi oleh aroma rendang yang menggoda, serta ketupat yang baru direbus.
En: The large house was filled with the tempting aroma of rendang, and freshly boiled ketupat.
Id: Lentera-lentera warna-warni menggantung menghiasi seluruh area, memancar dari segala sudut, menambah semarak perayaan.
En: Colorful lanterns hung, decorating the entire area, emanating from every corner, adding to the festive atmosphere.
Id: Dewi memeluk Rina dengan erat.
En: Dewi hugged Rina tightly.
Id: "Selamat datang kembali, Nak," ucapnya lembut.
En: "Welcome back, my dear," she said softly.
Id: Ada rasa haru dan kebanggaan dalam suaranya.
En: There was an emotion of pride and tenderness in her voice.
Id: Sementara itu, Iman duduk di sudut ruangan, buku-buku tebal berserakan di sekelilingnya.
En: Meanwhile, Iman sat in the corner of the room, surrounded by thick books.
Id: Ia melirik Rina sebentar, tersenyum, lalu kembali fokus pada persiapan ujian masuk kuliah.
En: He glanced at Rina briefly, smiled, and then returned his focus to preparing for his college entrance exams.
Id: Rina merasa gugup.
En: Rina felt nervous.
Id: Ia sadar, tahun-tahun di luar negeri membuatnya sedikit jauh dari tradisi keluarga.
En: She realized that the years abroad had made her somewhat distant from family traditions.
Id: Meski demikian, semangatnya berkobar ingin kembali menyatu dengan keluarganya.
En: However, her spirit was burning to reunite with her family.
Id: Idul Fitri ini adalah kesempatan terbaiknya.
En: This Idul Fitri was her best opportunity.
Id: Ketika malam tiba, keluarga besar berkumpul.
En: When night fell, the extended family gathered.
Id: Suasana ramai, penuh canda dan tawa, namun Rina merasa sesuatu menghimpit dadanya.
En: The atmosphere was lively, full of jokes and laughter, but Rina felt something constricting her chest.
Id: Saat itulah ia memberanikan diri bicara.
En: That was when she dared to speak.
Id: "Ibu, Iman.
En: "Mother, Iman...
Id: Aku merasa jauh dari rumah, dari semua ini," ungkap Rina, suara bergetar.
En: I feel distant from home, from all of this," Rina revealed, her voice trembling.
Id: "Tapi aku ingin belajar, ingin terlibat kembali.
En: "But I want to learn, to become involved again."
Id: "Dewi menatap Rina penuh kasih.
En: Dewi looked at Rina with love.
Id: "Tradisi adalah jembatan, Nak.
En: "Tradition is a bridge, my dear.
Id: Kita bisa meniti jembatan ini bersama," ujarnya bijak.
En: We can cross this bridge together," she wisely said.
Id: Iman mengangkat wajahnya, matanya bersinar dengan dukungan tak terucap.
En: Iman lifted his head, his eyes shining with unspoken support.
Id: Selama perayaan, Rina berusaha keras.
En: Throughout the celebration, Rina tried hard.
Id: Ia belajar membuat opor ayam dan membalik ketupat dengan cekatan.
En: She learned to make opor ayam and skillfully turned the ketupat.
Id: Setiap senyuman dan tawa tulus dari keluarganya adalah hadiah berharga yang perlahan-lahan membuat Rina merasa pulang.
En: Each smile and genuine laugh from her family was a precious gift that gradually made Rina feel at home.
Id: Puncaknya, saat malam Idul Fitri, Rina berdiri di sisi pantai, melihat kembang api mewarnai langit.
En: The highlight was on the night of Idul Fitri, as Rina stood by the beach, watching fireworks color the sky.
Id: Hatinya kini lebih ringan.
En: Her heart felt lighter now.
Id: Keluarga berkumpul di sampingnya, saling berpegangan tangan, tatapan penuh cinta dan penerimaan.
En: Her family gathered beside her, holding hands, their gazes filled with love and acceptance.
Id: Rina menyadari, kembali ke akar tidak berarti meninggalkan yang baru.
En: Rina realized that returning to her roots didn't mean leaving behind what was new.
Id: Ia menemukan keseimbangannya sendiri.
En: She found her own balance.
Id: Kekayaan tradisi adalah fondasi yang bisa dibangun dan dikembangkan.
En: The richness of tradition is a foundation that can be built and expanded.
Id: Ketika malam melarut, Rina tahu ia tidak lagi merasa terasing.
En: As the night deepened, Rina knew she no longer felt alienated.
Id: Di Tanjung Benoa ini, dalam hangatnya cinta keluarga, ia akhirnya merasa di rumah.
En: Here in Tanjung Benoa, in the warmth of her family's love, she finally felt at home.
Vocabulary Words:
- breeze: angin
- falling: berguguran
- marked: menandakan
- tempting: menggoda
- aroma: aroma
- lanterns: lentera
- emanating: memancar
- tenderness: haru
- surrounded: berserakan
- glanced: melirik
- nervous: gugup
- somewhat: sedikit
- burning: berkobar
- reunite: menyatu
- gathered: berkumpul
- constricting: menghimpit
- trembling: bergetar
- unspoken: tak terucap
- cheese: utama
- skillfully: cekatan
- genuine: tulus
- precious: berharga
- highlight: puncaknya
- acceptance: penerimaan
- alienated: terasing
- roots: akar
- balance: keseimbangan
- richness: kekayaan
- foundation: fondasi
- expanded: dikembangkan