Fluent Fiction - Indonesian:
Finding Peace Under Borobudur's Lantern-Lit Sky Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/finding-peace-under-borobudurs-lantern-lit-sky
Story Transcript:
Id: Di bawah langit berbintang, Candi Borobudur memancarkan kehidupan dan spiritualitas.
En: Under the starry sky, Borobudur Temple exuded life and spirituality.
Id: Lentera menghiasi cakrawala di tengah latar belakang stupa batu kuno yang tenang.
En: Lanterns adorned the horizon against the serene backdrop of ancient stone stupas.
Id: Para peziarah berkumpul dalam kekhusyukan merayakan berakhirnya Waisak.
En: Pilgrims gathered in reverence to celebrate the conclusion of Vesak.
Id: Arya berdiri di tengah kerumunan.
En: Arya stood amidst the crowd.
Id: Matanya tertuju pada lentera yang perlahan terbang ke langit.
En: His eyes were fixed on a lantern slowly ascending into the sky.
Id: Hatinya mencari kedamaian dan pemahaman mendalam tentang ajaran Buddha.
En: His heart sought peace and a deeper understanding of the teachings of Buddha.
Id: Namun, suara ramai orang-orang dan keraguan teman lamanya, Bagas, mengganggu fokusnya.
En: However, the bustling noise of the people and the skepticism of his old friend, Bagas, distracted his focus.
Id: "Kenapa harus ramai begini?" Bagas bertanya, meresapi suasana.
En: "Why does it have to be so crowded?" Bagas asked, absorbing the atmosphere.
Id: Arya tersenyum sabar.
En: Arya smiled patiently.
Id: "Ini tentang kebersamaan, Bagas.
En: "This is about togetherness, Bagas.
Id: Di sini kita merayakan pencerahan Buddha."
En: Here, we celebrate Buddha’s enlightenment."
Id: Di sisi lain, Diah yang kreatif sibuk mengambil foto.
En: On the other side, the creative Diah was busy taking photos.
Id: Kamera di tangannya berusaha menangkap esensi budaya Waisak.
En: Her camera aimed to capture the essence of Vesak's culture.
Id: Tapi tanpa disadari, kilatan cahaya kameranya mengusik momen tenang Arya.
En: Unawares, the flash from her camera disrupted Arya’s tranquil moment.
Id: "Apa kau bisa sedikit tidak mengganggu?" Arya berkata dengan nada lembut.
En: "Could you be a bit less intrusive?" Arya said gently.
Id: Diah tersenyum meminta maaf.
En: Diah smiled apologetically.
Id: "Aku hanya ingin menangkap keindahan ini."
En: "I just want to capture this beauty."
Id: Ketegangan terasa.
En: Tension lingered.
Id: Arya dihadapkan pada pilihan.
En: Arya faced a choice.
Id: Haruskah dia masuk ke dalam diri, mengejar kedamaian itu, atau berhubungan dengan teman-temannya?
En: Should he turn inward, pursuing that peace, or connect with his friends?
Id: Saat lentera-lentera melayang lebih tinggi, Arya menemukan jawabannya.
En: As the lanterns floated higher, Arya found his answer.
Id: Dia melihat keindahan di tengah ketidaksempurnaan keramaian.
En: He saw beauty amidst the imperfection of the crowd.
Id: Kesadaran datang padanya, bahwa kedamaian hadir ketika kita menerima momen kini apa adanya.
En: Awareness came to him that peace is present when we embrace the moment as it is.
Id: Dengan inspirasi baru, Arya berbagi pemikirannya.
En: With new inspiration, Arya shared his thoughts.
Id: "Bagas, kedamaian lebih dari sekadar ritual.
En: "Bagas, peace is more than just a ritual.
Id: Ini tentang memahami dan menerima.
En: It's about understanding and acceptance.
Id: Seperti kita sekarang, terhubung di sini."
En: Like us now, connected here."
Id: Diah, tergerak oleh kata-kata Arya, mengambil foto sesaat ketika Arya dan Bagas tertawa bersama.
En: Moved by Arya’s words, Diah captured a photo of the moment Arya and Bagas laughed together.
Id: Malam itu membawa perubahan.
En: That night brought change.
Id: Bagas melihat sahabatnya dengan cara baru.
En: Bagas saw his friend in a new light.
Id: Sementara Diah berhasil menangkap momen sejati.
En: Meanwhile, Diah succeeded in capturing a true moment.
Id: Perjalanan Arya menuju pencerahan kini dipenuhi dengan apresiasi akan peran persahabatan.
En: Arya’s journey toward enlightenment was now filled with an appreciation for the role of friendship.
Id: Candi Borobudur menyaksikan, dalam hening, saat Arya mengintegrasikan wawasan spiritualnya ke dalam pengalaman nyata.
En: Borobudur Temple silently observed as Arya integrated his spiritual insights into real experience.
Id: Setiap lentera yang terbang adalah simbol perjalanan mereka, menuju satu tujuan: kedamaian dan penerimaan.
En: Each lantern that rose symbolized their journey, towards one goal: peace and acceptance.
Vocabulary Words:
- starry: berbintang
- exuded: memancarkan
- serene: tenang
- pilgrims: peziarah
- reverence: kekhusyukan
- conclusion: berakhirnya
- skepticism: keraguan
- intrusive: mengganggu
- tranquil: tenang
- lingered: terasa
- awareness: kesadaran
- inspiration: inspirasi
- spirituality: spiritualitas
- captured: mengambil
- flash: kilatan cahaya
- bustling: ramai
- amidst: di tengah
- horizon: cakrawala
- enlightenment: pencerahan
- imperfect: ketidaksempurnaan
- essence: esensi
- choice: pilihan
- imminent: mendalam
- appreciation: apresiasi
- integrated: mengintegrasikan
- ritual: ritual
- deeper: mendalam
- observed: menyaksikan
- silently: dalam hening
- acceptance: penerimaan