Fluent Fiction - Indonesian:
Finding Serenity: Unveiling Friendship Amid Bali's Calm Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-09-24-07-38-20-id
Story Transcript:
Id: Matahari pagi menerpa lembut desa Ubud, Bali.
En: The morning sun gently caressed the village of Ubud, Bali.
Id: Udara hangat dan kering terasa nyaman di kulit.
En: The warm and dry air felt comfortable on the skin.
Id: Di tengah ketenangan ini, Desa Ubud dipenuhi oleh suara merdu musik gamelan.
En: Amid this tranquility, Desa Ubud was filled with the melodious sounds of gamelan music.
Id: Galungan, hari raya yang merayakan kemenangan dharma atas adharma, menambah kemeriahan suasana.
En: Galungan, a festival celebrating the victory of dharma over adharma, added to the festive atmosphere.
Id: Di sebuah retret spiritual yang dipenuhi hijauan dan sawah berterasering, Dewi dan Rangga menghadiri lokakarya meditasi.
En: In a spiritual retreat surrounded by greenery and terraced rice fields, Dewi and Rangga were attending a meditation workshop.
Id: Dewi, seorang wanita muda dengan hatinya yang berat karena keputusan hidup sebelumnya, mencari ketenangan di sini.
En: Dewi, a young woman burdened by past life decisions, sought peace here.
Id: Sedang Rangga, seorang seniman yang mengalami kebuntuan kreatif, berharap mendapatkan inspirasi baru dari keindahan Bali.
En: Rangga, an artist experiencing a creative block, hoped to find new inspiration from Bali's beauty.
Id: Pagi itu, di paviliun meditasi, Dewi dan Rangga duduk tak jauh satu sama lain.
En: That morning, in the meditation pavilion, Dewi and Rangga sat not far from each other.
Id: Keduanya tenggelam dalam perasaan masing-masing, berusaha melupakan beban masa lalu dan mencari titik terang untuk masa depan.
En: Both were immersed in their own feelings, trying to forget past burdens and find a bright spot for the future.
Id: Dewi merasa sulit melepas penyesalan, sedangkan Rangga ragu pada kemampuannya sendiri.
En: Dewi found it difficult to release regret, while Rangga doubted his own abilities.
Id: Pada malam terakhir retret, diadakan sesi berbagi cerita.
En: On the last night of the retreat, a storytelling session was held.
Id: Dewi, biasanya pendiam, memutuskan untuk berpartisipasi.
En: Dewi, usually quiet, decided to participate.
Id: Dia mendengarkan Rangga yang dengan hati-hati berbagi kisah perjalanannya sebagai seniman.
En: She listened to Rangga carefully sharing his journey as an artist.
Id: Kata-katanya yang tulus menyentuh hati Dewi.
En: His sincere words touched Dewi's heart.
Id: Setelah sesi selesai, Dewi mendekati Rangga.
En: After the session ended, Dewi approached Rangga.
Id: Dengan suara lembut, dia memuji keberanian Rangga.
En: In a soft voice, she praised Rangga's bravery.
Id: Percakapan mereka mengalir lancar, menghilangkan rasa canggung yang sempat ada sebelumnya.
En: Their conversation flowed smoothly, dispelling the awkwardness that had been there before.
Id: Di hari berikutnya, mereka memutuskan mengikuti sesi meditasi terpandu bersama.
En: The next day, they decided to join a guided meditation session together.
Id: Dalam keheningan, Dewi merasakan sejenis kelegaan.
En: In the silence, Dewi felt a kind of relief.
Id: Dia menyadari pentingnya menerima masa lalu dan fokus pada saat ini.
En: She realized the importance of accepting the past and focusing on the present.
Id: Di sebelahnya, Rangga perlahan merasakan inspirasi kembali mengalir melalui dirinya, mendorongnya mencoba bentuk seni baru yang lebih segar.
En: Beside her, Rangga slowly felt inspiration flowing back through him, prompting him to try a fresher form of art.
Id: Setelah sesi selesai, Dewi dan Rangga berjalan menuju pohon beringin yang besar.
En: After the session ended, Dewi and Rangga walked towards a large banyan tree.
Id: Mereka duduk di bawahnya, menikmati kedamaian dan bertukar pelajaran yang mereka dapatkan dari retret ini.
En: They sat beneath it, enjoying the peace and exchanging lessons they learned from this retreat.
Id: Dewi merasa lebih tenang dan siap melangkah dengan mantap.
En: Dewi felt calmer and ready to move forward steadily.
Id: Rangga merasa semangatnya kembali menyala, siap menjelajahi seni dengan cara baru.
En: Rangga felt his passion rekindled, ready to explore art in a new way.
Id: "Dewi, kita harus tetap saling mendukung, ya," kata Rangga.
En: "Dewi, we must continue to support each other, okay?" said Rangga.
Id: "Tentu. Persahabatan kita adalah anugerah," jawab Dewi dengan senyum tulus.
En: "Of course. Our friendship is a blessing," Dewi replied with a sincere smile.
Id: Mereka menatap ke horizon yang memancarkan sinar mentari yang hangat, memikirkan jalan baru yang siap mereka tempuh, penuh dengan harapan dan persahabatan.
En: They gazed at the horizon that emitted warm sunlight, contemplating the new path they were ready to take, full of hope and friendship.
Id: Retret ini bukan hanya perjalanan spiritual tetapi juga awal dari sebuah hubungan yang berarti.
En: This retreat was not only a spiritual journey but also the beginning of a meaningful relationship.
Id: Di bawah pohon beringin itu, mereka saling mengucapkan janji untuk terus mendukung dan menginspirasi satu sama lain, baik di dalam maupun di luar Pulau Dewata.
En: Under that banyan tree, they made a promise to continue supporting and inspiring each other, both on and off the Island of the Gods.
Vocabulary Words:
- caressed: menerpa
- tranquility: ketenangan
- melodious: merdu
- festival: hari raya
- victory: kemenangan
- spiritual: spiritual
- retreat: retret
- greenery: hijauan
- terraced: berterasering
- burdened: berat
- decisions: keputusan
- creative block: kebuntuan kreatif
- pavilion: paviliun
- immersed: tenggelam
- burdens: beban
- regret: penyesalan
- sincere: tulus
- awkwardness: canggung
- guided: terpandu
- silence: keheningan
- relief: kelegaan
- accepting: menerima
- rekindled: menyala
- passion: semangat
- blessing: anugerah
- contemplating: memikirkan
- gazed: menatap
- promise: janji
- inspiring: menginspirasi
- meaningful: berarti