FluentFiction - Indonesian

Finding Strength in Silence: Ilham's Journey to Self-Discovery


Listen Later

Fluent Fiction - Indonesian: Finding Strength in Silence: Ilham's Journey to Self-Discovery
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-02-28-23-34-02-id

Story Transcript:

Id: Hujan rintik-rintik mengetuk lembut atap skylight perpustakaan universitas di Jakarta.
En: The gentle drizzle softly tapped on the skylight roof of the university library in Jakarta.

Id: Di balik jendela besar, Ilham duduk di meja sudut, buku-buku tersebar di sekeliling laptopnya.
En: Behind the large window, Ilham sat at a corner table, books scattered around his laptop.

Id: Selama musim hujan ini, aroma tanah basah menyelinap masuk melalui celah jendela.
En: During this rainy season, the scent of wet earth sneaked in through the window cracks.

Id: Ilham adalah mahasiswa jurusan ilmu komputer.
En: Ilham was a computer science student.

Id: Dia rajin, tetapi kadang merasa ragu atas kemampuannya sendiri.
En: He was diligent, but sometimes doubted his own abilities.

Id: Di meja sebelahnya, Rini, sahabatnya yang ceria, tengah menatap layar laptop dengan penuh semangat.
En: At the table next to him, Rini, his cheerful friend, was looking eagerly at her laptop screen.

Id: Rini, mahasiswa psikologi, dikenal dengan nasihatnya yang bijak dan pandangannya yang positif.
En: Rini, a psychology student, was known for her wise advice and positive outlook.

Id: Nyepi, hari raya keheningan bagi umat Hindu, akan tiba sebentar lagi.
En: Nyepi, the day of silence for Hindus, was approaching soon.

Id: Di balik hiruk-pikuk persiapan ujian tengah semester, keheningan Nyepi terasa menggoda.
En: Amid the hustle and bustle of midterm exam preparations, the silence of Nyepi seemed tempting.

Id: Ilham merasa tertekan; beban beasiswa dan harapan orang tua memenuhi pikirannya.
En: Ilham felt pressured; the burden of scholarships and parental expectations filled his thoughts.

Id: Ia sering kali membandingkan dirinya dengan teman-teman yang lain, merasa tak setara, sementara suara hujan terus-menerus membuyarkan konsentrasinya.
En: He often compared himself to others, feeling inadequate, while the continuous sound of rain distracted him.

Id: Saat waktu istirahat tiba, Ilham menarik napas dalam-dalam.
En: When break time arrived, Ilham took a deep breath.

Id: Ini saatnya.
En: This was the moment.

Id: Dengan perasaan campur aduk, ia akhirnya memutuskan untuk bicara dengan Rini.
En: With mixed feelings, he finally decided to talk to Rini.

Id: "Rin, aku khawatir gak akan bisa dapat nilai bagus di ujian nanti," Ilham mengaku dengan suara kecil.
En: "Rin, I'm worried I won't be able to get good grades in the exams," Ilham confessed in a small voice.

Id: Rini tersenyum lembut.
En: Rini smiled gently.

Id: "Kamu sudah bekerja keras, Ham. Mungkin kamu hanya perlu melihat hal ini dari sudut pandang yang berbeda.
En: "You've worked hard, Ham. Maybe you just need to see this from a different perspective.

Id: Bagaimana kalau kita buat rencana belajar yang fokus pada kekuatanmu?"
En: How about we create a study plan that focuses on your strengths?"

Id: Sampai Nyepi tiba, mereka sering bertemu di perpustakaan.
En: Until Nyepi arrived, they often met in the library.

Id: Rini membantu Ilham menyusun jadwal belajar yang realistis dan menekankan keahlian Ilham di bidang tertentu.
En: Rini helped Ilham organize a realistic study schedule and emphasized his skills in certain areas.

Id: Nyepi pun datang, memberikan Ilham kesempatan untuk merenung di tengah sunyinya kota Jakarta.
En: Nyepi came, offering Ilham a chance to reflect amidst the stillness of Jakarta.

Id: Saat semuanya terhenti dalam keheningan, Ilham menyadari sesuatu.
En: When everything paused in silence, Ilham realized something.

Id: Keheningan Nyepi memberi Ilham ruang untuk bernapas, mengingatkannya untuk menerima kelemahan dan kekuatan diri sendiri.
En: The stillness of Nyepi gave Ilham space to breathe, reminding him to accept both his weaknesses and strengths.

Id: Sinar matahari yang menembus jendela perpustakaan setelah hujan reda, menandakan harapan baru.
En: The sunlight piercing through the library window after the rain stopped signified new hope.

Id: Ilham merasa tenang, lebih percaya diri.
En: Ilham felt calm, more confident.

Id: Ketika ujian tiba, dia menjalaninya dengan keyakinan, dan tidak lagi sibuk memikirkan kesempurnaan.
En: When the exams came, he approached them with assurance, no longer preoccupied with perfection.

Id: Sebaliknya, dia menghargai setiap kemajuan yang dia capai, terlepas dari hasil akhirnya.
En: Instead, he appreciated every progress he made, regardless of the final outcome.

Id: Dari momen keheningan itu, Ilham belajar bahwa terkadang yang kita butuhkan hanyalah menenangkan diri dan merenungkan perjalanan yang sudah kita lalui.
En: From that moment of silence, Ilham learned that sometimes what we need is just to calm down and reflect on the journey we've traversed.

Id: Dengan hati yang lebih ringan, kini dia siap menghadapi tantangan berikutnya, satu langkah pasti pada satu waktu.
En: With a lighter heart, he was now ready to face the next challenge, one sure step at a time.


Vocabulary Words:
  • drizzle: hujan rintik-rintik
  • roof: atap
  • scattered: tersebar
  • crack: celah
  • diligent: rajin
  • abilities: kemampuan
  • cheerful: ceria
  • eagerly: penuh semangat
  • midterm: tengah semester
  • burden: beban
  • inadequate: tak setara
  • distracted: membuyarkan
  • confessed: mengaku
  • perspective: sudut pandang
  • schedule: jadwal
  • reflect: merenung
  • stillness: keheningan
  • assurance: keyakinan
  • preoccupied: sibuk
  • appreciated: menghargai
  • outcome: hasil
  • traversed: dilalui
  • challenge: tantangan
  • tempting: menggoda
  • expectations: harapan
  • comparison: membandingkan
  • courage: keberanian
  • emphasized: menekankan
  • breathe: bernapas
  • accept: menerima
...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

FluentFiction - IndonesianBy FluentFiction.org