Pada awal April 2020, pemerintah mengeluarkan global bond sebesar US$4,3 miliar untuk mendanai stimulus fiskal dalam rangka penanganan Covid-19. Dengan adanya krisis Covid-19, banyak bisnis dan lapangan usaha yang tidak dapat berkinerja dengan baik. Hal ini tentu saja berdampak pada penerimaan negara dari sektor perpajakan. Di lain sisi, pemerintah membutuhkan banyak dana tambahan untuk membiayai penanganan Covid-19. Untuk itulah pemerintah mencari dana dengan mengeluarkan global bonds tersebut.
Banyak pernyataan yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut, antara lain karena surat utang tersebut dikeluarkan dalam bentuk USD dollar, tenornya sangat lama 50 tahun, dan keraguan tentang kemampuan pemerintah untuk membayar utang tersebut.
Untuk dapat melihat permasalahan tersebut dengan berdasarkan data, fakta dan perbandingan yang lebih proporsional, saya membahasnya dengan Bapak Poltak Hotradero. Sebagai seorang ekonom berpengalaman puluhan tahun dan lama berkecimpung di market, kita dapat mendengarkan sisi lain dari global bond tersebut. Mudah-mudahan pandangan ini dapat memberikan persepsi yang lebih proporsional dan bijak dalam menilai suatu kebijakan.