FluentFiction - Indonesian

From Fear to Triumph: Aditya's Artistic Awakening


Listen Later

Fluent Fiction - Indonesian: From Fear to Triumph: Aditya's Artistic Awakening
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-05-01-22-34-02-id

Story Transcript:

Id: Sekolah Dasar Temanggung berdiri megah di antara pepohonan hijau, berlatarkan gunung di kejauhan.
En: The Sekolah Dasar Temanggung stood majestically among the green trees, with a backdrop of mountains in the distance.

Id: Hari itu, halaman sekolah ramai dengan anak-anak yang bersemangat.
En: That day, the school yard was bustling with enthusiastic children.

Id: Mereka bersiap mengikuti lomba menggambar luar ruangan tahunan.
En: They were preparing to participate in the annual outdoor drawing contest.

Id: Langit biru cerah tanpa awan, menandakan musim kemarau yang hangat.
En: The sky was a clear blue without clouds, signaling a warm dry season.

Id: Aditya berdiri di sudut halaman.
En: Aditya stood in the corner of the yard.

Id: Dia anak pendiam yang berusia sebelas tahun, pandai menggambar tapi selalu menyembunyikan bakatnya.
En: He was a quiet eleven-year-old, talented at drawing but always hiding his gift.

Id: Dia takut kalau teman-temannya akan mengejek hasil gambarnya.
En: He was afraid his friends would mock his drawings.

Id: Di sebelahnya, Sari, teman sekelasnya, tersenyum hangat.
En: Next to him, Sari, his classmate, gave a warm smile.

Id: "Ayo, Aditya.
En: "Come on, Aditya.

Id: Kamu pasti bisa menang.
En: You can definitely win.

Id: Jangan takut," bisik Sari sambil menepuk bahu Aditya.
En: Don't be afraid," Sari whispered while patting Aditya's shoulder.

Id: Aditya gugup, tangannya bergetar memegang pensil.
En: Aditya was nervous, his hand trembling as he held the pencil.

Id: Hatinya ingin sekali mengikuti saran Sari, tapi ketakutan masih menahannya.
En: His heart wanted to follow Sari's advice, but fear still held him back.

Id: Namun, melihat Sari yang penuh percaya diri membuat Aditya berpikir ulang.
En: However, seeing Sari's confidence made Aditya reconsider.

Id: Saat lomba dimulai, anak-anak lain sudah mulai menggambar penuh semangat.
En: When the contest began, the other children were eagerly drawing.

Id: Aditya masih duduk diam, memandang kertas kosong di hadapannya.
En: Aditya still sat quietly, staring at the blank paper in front of him.

Id: "Ingat, Aditya, gambar apa yang kamu suka," suara Sari terngiang di pikirannya.
En: "Remember, Aditya, draw what you like," Sari's voice echoed in his mind.

Id: Akhirnya, Aditya menarik napas panjang dan mulai menggambar pelan-pelan.
En: Finally, Aditya took a deep breath and started drawing slowly.

Id: Dia menggambar pemandangan desa tempat tinggalnya, sawah yang menguning, pohon kelapa yang menjulang, dan gunung di kejauhan.
En: He drew the landscape of his village, golden rice fields, towering coconut trees, and the distant mountain.

Id: Tangannya mulai bergerak leluasa, membentuk gambar yang indah dan hidup.
En: His hand began to move freely, creating a beautiful and lively picture.

Id: Waktu terasa cepat berlalu ketika panitia mengumumkan waktu habis.
En: Time seemed to pass quickly when the organizers announced that time was up.

Id: Aditya menatap gambarnya, terkejut.
En: Aditya looked at his drawing, surprised.

Id: Dia tidak menyangka hasilnya bisa seindah itu.
En: He didn't expect the result to be that beautiful.

Id: Pengumuman pemenang pun tiba.
En: The winner announcement came.

Id: Jantung Aditya berdetak kencang saat namanya dipanggil sebagai pemenang pertama.
En: Aditya's heart pounded when his name was called as the first winner.

Id: Suara tepuk tangan dan sorakan teman-temannya memecah keheningan hati Aditya.
En: Applause and cheers from his friends broke the silence in Aditya's heart.

Id: Dia berdiri, tersenyum sambil melangkah maju untuk menerima penghargaan.
En: He stood up, smiling as he stepped forward to receive the award.

Id: Sari berlari mendekatinya, "Kamu hebat, Aditya!
En: Sari ran up to him, "You're amazing, Aditya!

Id: Aku tahu kamu bisa melakukannya!
En: I knew you could do it!"

Id: "Di siang hari yang cerah itu, Aditya belajar sebuah pelajaran berharga.
En: On that bright afternoon, Aditya learned a valuable lesson.

Id: Dia mengerti bahwa keberanian untuk mengekspresikan diri lebih penting daripada rasa takut akan penilaian orang lain.
En: He understood that the courage to express oneself is more important than the fear of others' judgment.

Id: Dia merasa senang telah mengikuti hati kecil dan saran Sari, dan untuk pertama kalinya, ia melihat kemampuannya sebagai sesuatu yang berharga.
En: He was happy to have followed his heart and Sari's advice, and for the first time, he saw his ability as something precious.

Id: Dari situ, Aditya tahu bahwa dia tidak perlu lagi menyembunyikan bakat menggambarnya.
En: From then on, Aditya knew he no longer needed to hide his drawing talent.

Id: Dia merasa lebih percaya diri, siap menghadapi tantangan baru.
En: He felt more confident, ready to face new challenges.


Vocabulary Words:
  • majestically: megah
  • backdrop: berlatarkan
  • bustling: ramai
  • enthusiastic: bersemangat
  • annual: tahunan
  • contest: lomba
  • trembling: bergetar
  • mock: mengejek
  • talented: pandai
  • confidence: percaya diri
  • reconsider: berpikir ulang
  • eagerly: penuh semangat
  • blank: kosong
  • landscape: pemandangan
  • towering: menjulang
  • organizers: panitia
  • announcement: pengumuman
  • applause: tepuk tangan
  • cheers: sorakan
  • silence: keheningan
  • valuable: berharga
  • courage: keberanian
  • judgment: penilaian
  • hide: menyembunyikan
  • challenges: tantangan
  • gift: bakat
  • golden: menguning
  • precious: berharga
  • express: mengekspresikan
  • followed: mengikuti
...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

FluentFiction - IndonesianBy FluentFiction.org