Fluent Fiction - Indonesian:
From Shadows to Light: Rekindling Lost Bonds at Borobudur Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-17-07-38-20-id
Story Transcript:
Id: Ratri berdiri di tepi pelataran Candi Borobudur, mengamati arus orang yang datang untuk merayakan peringatan Buddha.
En: Ratri stood at the edge of the courtyard of Candi Borobudur, observing the flow of people arriving to celebrate the Buddhist commemoration.
Id: Lampion berkilauan dalam cahaya lembut matahari sore, menciptakan suasana damai.
En: Lanterns shimmered in the gentle light of the late afternoon sun, creating a peaceful atmosphere.
Id: Aroma dupa mengisi udara, menemani nyanyian alam dari cengkerik di hutan sekitar.
En: The aroma of incense filled the air, accompanied by the natural chorus of crickets in the surrounding forest.
Id: Tidak jauh darinya, Bagus berdiri tegak, pandangannya menerawang ke puncak candi.
En: Not far from her, Bagus stood upright, his gaze lost on the temple's peak.
Id: Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, sejak perdebatan keluarga yang menyisakan luka mendalam di hati masing-masing.
En: It had been years since they last met, following a family dispute that left deep scars in both their hearts.
Id: Namun, di bawah naungan candi, ada harapan samar bahwa kebetulan ini mungkin membawa sesuatu yang baik.
En: Yet, under the temple's shadow, there was a faint hope that this coincidence might bring something good.
Id: Ratri merasakan detak jantungnya semakin cepat.
En: Ratri felt her heartbeat quickening.
Id: Dia ingin mendekati Bagus, namun keraguan melingkupi.
En: She wanted to approach Bagus, but doubt surrounded her.
Id: Dia bertanya-tanya apakah Bagus masih menyimpan kemarahan atas apa yang terjadi di masa lalu.
En: She wondered if Bagus still harbored anger over what happened in the past.
Id: Tapi ia tahu, inilah saatnya untuk jujur dan membuka diri.
En: But she knew, it was time to be honest and open up.
Id: "Bagus," panggilnya dengan suara pelan namun jelas.
En: "Bagus," she called softly yet clearly.
Id: Bagus menoleh, matanya bertemu dengan kakaknya.
En: Bagus turned, his eyes meeting his sister's.
Id: Ada keheningan aneh yang menyelimuti mereka sejenak.
En: There was a strange silence enveloping them for a moment.
Id: "Apa yang mau kamu bicarakan, Ratri?
En: "What do you want to talk about, Ratri?"
Id: " tanyanya, suaranya dingin.
En: he asked, his voice cold.
Id: Ratri menarik napas panjang.
En: Ratri took a deep breath.
Id: "Aku ingin berbicara tentang Ibu," katanya, seraya mengingat secercah kenangan yang selama ini terpendam rapi.
En: "I want to talk about Ibu," she said, as she recalled a flicker of memories carefully buried until now.
Id: "Ingat ketika Ibu membawa kita ke sini saat masih kecil?
En: "Remember when Ibu brought us here when we were little?
Id: Dia bilang, Borobudur adalah tempat yang istimewa.
En: She said, Borobudur is a special place.
Id: Tempat untuk menemukan kedamaian.
En: A place to find peace."
Id: "Bagus hanya diam, namun sorot matanya mulai melembut.
En: Bagus remained silent, but the look in his eyes began to soften.
Id: "Aku tahu kita pernah mengalami saat-saat sulit," lanjut Ratri.
En: "I know we've been through tough times," Ratri continued.
Id: "Tapi aku berharap kita bisa memperbaiki semuanya.
En: "But I hope we can mend everything.
Id: Demi menghormati keinginan Ibu.
En: In honor of Ibu's wishes."
Id: "Selarik surya menyentuh candi, warna keemasan memancar seakan memeluk kedua saudara itu.
En: A beam of sunlight touched the temple, golden hues radiating as if embracing the two siblings.
Id: Ratri melihat bagaimana hati Bagus mulai membuka.
En: Ratri saw how Bagus's heart began to open.
Id: Satu per satu, dinding yang selama ini dibentengi karena rasa sakit, mulai runtuh.
En: One by one, the walls that had long been fortified by pain began to crumble.
Id: "Aku mungkin tidak memahami sepenuhnya kenapa semua itu terjadi," suara Bagus melembut, "Tapi, aku bersedia mencoba memperbaiki hubungan ini.
En: "I may not fully understand why all of that happened," Bagus's voice softened, "but I'm willing to try to mend this relationship."
Id: "Waktu berlalu ketika mereka berbicara lebih banyak, mengenang masa kecil dan berbagi rasa yang selama ini terpendam.
En: Time passed as they talked more, reminiscing about their childhood and sharing feelings long buried.
Id: Saat matahari tenggelam sepenuhnya, candi dan sekelilingnya bersinar oleh cahaya lampion.
En: As the sun completely set, the temple and its surroundings glowed with lantern light.
Id: Mereka duduk bersama, dalam keheningan yang menenangkan, seolah menemukan kedamaian yang telah lama hilang.
En: They sat together in calming silence, as if they had found the peace long lost.
Id: Ketika upacara beranjak ke akhir, Ratri dan Bagus berdiri, melihat lautan bintang yang kini memenuhi langit.
En: As the ceremony drew to a close, Ratri and Bagus stood, gazing at the sea of stars now filling the sky.
Id: "Mari kita mulai dari sini," kata Ratri dengan senyuman lembut.
En: "Let's start from here," Ratri said with a gentle smile.
Id: Bagus mengangguk setuju.
En: Bagus nodded in agreement.
Id: Kini, mereka siap untuk melangkah, perlahan tapi pasti, menuju hubungan yang lebih baik.
En: Now, they were ready to step forward, slowly but surely, toward a better relationship.
Id: Di tanah suci Borobudur, mereka menemukan bahwa cinta keluarga, seberapa pun rumitnya, selalu memiliki jalan menuju perdamaian.
En: On the sacred grounds of Borobudur, they discovered that family love, no matter how complicated, always has a path toward peace.
Vocabulary Words:
- courtyard: pelataran
- commemoration: peringatan
- lantern: lampion
- incense: dupa
- crickets: cengkerik
- forest: hutan
- upright: tegak
- dispute: perdebatan
- scars: luka
- shimmered: berkilauan
- hesitation: keraguan
- remnants: sisa
- odd: aneh
- atrophy: melembut
- faint: samar
- breathe: tarik napas
- resolve: memperbaiki
- hues: warna
- enveloped: menyelimuti
- fortifying: membentengi
- fade: runtuh
- reminiscing: mengenang
- buried: terpendam
- gazing: melihat
- sacred: suci
- chorus: nyanyian
- flicker: secercah
- golden: keemasan
- path: jalan
- accompanied: menemani