Kemerdekaan dari Kristus bukan sekedar melepaskan kita dari dosa, tetapi untuk memulihkan tujuan semua Allah menciptakan kita yaitu supaya kita hidup dalam kebenaran sehingga menjadi serupa dan segambar dengan Dia.

HARMONI GEREJA DAN MISI

Kisah Para Rasul 13:1-3

Berbicara tentang misi, pikiran kita langsung tertuju kepada SUATU KEGIATAN gereja untuk mengabarkan Injil kepada orang yang ada di pedalaman, daerah tertinggal, yang fasilitasnya terbatas atau sebagian dari kita memiliki pikiran bahwa misi merupakan SALAH SATU PILIHAN PELAYANAN DI GEREJA. Misi merupakan salah satu pilihan dari sekian banyak pelayanan yang ada di gereja seperti pelayanan musik, multimedia, penyambut, singer, atau liturgos.

Kedua konsep yang salah ini muncul karena kita memandang misi dalam pengertian yang sempit, hanya terbatas suatu kegiatan ataupun salah satu pilihan pelayanan.

Kisah Para Rasul 13:1-3 memberikan konsep tentang misi dan peran gereja bahwa misi merupakan suatu panggilan bagi semua gereja. Gereja seharusnya aktif di dalam melakukan misi Allah. Misi Adalah Panggilan Allah Bagi Gereja Bukan Tindakan Gereja Bagi Allah, serta  Misi dan Gereja harus berjalan beriringan dan saling mendukung.

Gereja dan misi bukanlah suatu bagian yang terpisah. Dengan mengetahui bahwa panggilan gereja adalah melakukan misi yang ditetapkan oleh Allah, maka gereja seharunya mendukung penuh dalam setiap program misi yang dilakukan.

Tuhan Atas Segala Bangsa

Kisah Para Rasul 1:4-9

Penginjilan merupakan salah satu bidang yang paling sulit dilakukan di dalam gereja dan banyak jemaat enggan untuk melakukan. Hal ini disebabkan adanya ketakutan dan perasaan tidak mampu untuk melakukan penginjilan.

Kisah Para Rasul 1:4-9 ditulis di dalam konteks para murid diberi pesan untuk bersehati bersekutu di dalam Tuhan menanti datangnya Roh Kudus. Pada saat Tuhan Yesus mati di kayu salib, para murid ketakutan dan terpecah belah, tetapi setelah peristiwa kebangkitan-Nya, para murid menjadi yakin karena apa yang telah Yesus katakan semasa hidup-Nya sudah tergenapi. Para murid diminta untuk menanti Roh Kudus yang dijanjikan Tuhan Yesus dan melaksanakan perintah Tuhan untuk menginjili. 

Bagian ini menunjukkan peran Roh Kudus yang jelas di dalam penginjilan sebagai simbol dari penyertaan Allah. Tanpa Roh Kudus tidak mungkin manusia mengenal kebenaran. Tanpa Roh Kudus tidak ada kebenara. Tanpa Roh Kudus tidak ada berita yang disampaikan.

Roh Kudus memberi kemampuan untuk setiap orang percaya memberitakan Injil, memberitakan kabar baik kepada semua orang. Kemampuan seseorang untuk menginjili bukan berasal dari dirinya sendiri tetapi berasal dari Roh Kudus yang dicurahkan kepada kehidupan seluruh orang percaya. Jadi jika Roh Kudus sudah dicurahkan kepada setiap kita, tidak ada kata tidak mampu untuk setiap kita melakukan penginjilan.