Sedekat-dekatnya kamu sama sahabat, senyaman-nyamannya kamu cerita sama orangtua, tetap aja mereka manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu. Kamu yakin teman kamu ga boring karena kamu keseringan curhat hal yang sama? Nangis-nangis (lagi) karena masalah yg itu-itu aja, padahal kamu emang butuh aja didengerin karena kamu belum plong di dada. Lalu kamu jadi kamu teman/sahabat untuk curhat tentang dirimu saja. 1-2 hari mereka punya saran terbaik, tapi tebak apa selanjutnya. Aku sih juga punya sahabat, tapi makin kesini aku jadi tau bahwa aku terlalu meng-aku-kan diriku ke dia, kasian banget aku selalu buang masalahku ke dia dan dia yang selalu dengerin sampai berjam-jam. Padahal belum tentu juga habis itu aku ngerasa lega, besok muncul lagi perasaan sedih yang sama. Sekarang baru aku mengerti bahwa teman/sahabat bahkan orangtua terbatas, mereka hanya bisa mendengar dan memberi pendapat atau saran mereka, tapi yang mampu menyembuhkan semua luka di dalam kita hanyalah TUHAN. Sungguh, hanya TUHAN saja, tidak ada yang lain. Baca deh kitab Mazmur, bener-bener Daud ngajarin kita kalo dalam kesesakan Tuhan saja yang paling memahami dan siap 24 jam mendengar keluh kesah, tangisan, erangan kita. Dan tidak akan sedikit pun merasa lelah karena kita nangis cerita yang itu-itu lagi. Justru, TUHAN seneng banget karena kita bergantung sepenuhnya sama TUHAN. Dan percayalah, kelegaan itu hanya dari TUHAN saja, bukan manusia buka temen, orangtua, bukan karena kita bisa jalan-jalan cuci mata, forget it, it just for a moment. Yang beneran memulihkan hanyalah TUHAN dan FIRMAN-NYA.