Diri sering dikuasai oleh masa lalu... Bebaskanlah semuanya :)

Sebuah refleksi

Ketika air yang digunakan untuk membangunkan, dikontemplasikan menjadi Kasih Allah, maka kasurku menjadi sungai Kasihnya. Sebanyak air yang ditumpahkan atas kasurku, sebegitu besarnya juga kasih Allah menyegarkan jiwa dan ragaku.

Dunia virtual kini menjadi "bagian" dalam kehidupan. Namun apakah dunia virtual pada saatnya nanti menjadi kehidupan penuh manusia? Jika kita belum bebas sebagai manusia, mengapa kita memenjarakan diri dalam dunia virtual?

Apakah yang kita pandang sebagai munafik, sungguh munafik? Atau justru ia tertekan dalam peziarahannya menuju kekudusan?

"Faith is the gateway to intimacy. And faith grows by hearing."

Yesus, pribadi yang begitu istimewa. Ia adalah figur sahabat yang sejati bagiku. Ia selalu hadir dan mendukungku.

Saudaraku, kekayaan tidak melulu soal harta. Kekayaan juga bukan berarti hidup glamor dan kemewahan. Kekayaan ternyata kita temukan dalam kesederhanaan. Ini adalah sebuah refleksi iman dari kehidupan. Saya ingin mengajak kita untuk belajar dan meneladani hal-hal sederhana, seperti rumput. Dengarkanlah, dan resapilah. Belajarlah, dan lakukanlah.

Kasih, tidak hanya sebatas mengasihi mereka yang miskin secara material, namun juga mengasihi mereka yang dalam hidupnya kekurangan afeksi.