Fluent Fiction - Indonesian:
High-Stakes Poker and the True Price of Friendship in Jakarta Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-03-14-22-34-01-id
Story Transcript:
Id: Langit Jakarta tampak gelap, hujan turun deras menghantam atap gedung.
En: The sky over Jakarta appeared dark, rain pouring heavily on the roofs of buildings.
Id: Di sebuah ruangan kecil dan remang-remang, kumpulan pria duduk mengelilingi meja, fokus pada kartu yang mereka pegang.
En: In a small, dimly lit room, a group of men sat around a table, focused on the cards in their hands.
Id: Arya, seorang siswa SMA yang terkenal dengan keahlian bermain kartu, duduk di antara mereka.
En: Arya, a high school student famous for his card-playing skills, was seated among them.
Id: Hari itu, dia bermain poker dalam permainan berisikan taruhan tinggi, dan jantungnya berdetak cepat.
En: That day, he was playing poker in a high-stakes game, and his heart was racing.
Id: Dewi, teman dekatnya, berdiri di sudut, memperhatikan dengan cemas.
En: Dewi, his close friend, stood in the corner, watching anxiously.
Id: Dia tahu betapa berbahayanya permainan ini bagi Arya.
En: She knew how dangerous this game was for Arya.
Id: Arya bukan hanya main demi dirinya sendiri, tetapi untuk membeli gaun prom untuk Dewi, yang tidak mampu membelinya.
En: Arya wasn't just playing for himself, but to buy a prom dress for Dewi, who couldn't afford it.
Id: Arya ingin membuat malam prom Dewi menjadi spesial.
En: Arya wanted to make Dewi's prom night special.
Id: Di meja lain, Raka, atlet terkemuka di sekolah mereka, duduk memandang Arya dengan tatapan penuh rivalitas.
En: At another table, Raka, a prominent athlete at their school, sat watching Arya with a look full of rivalry.
Id: Raka dan Arya memiliki sejarah yang tidak menyenangkan di masa lalu, tetapi malam ini, persaingan mereka meningkat ke level berbeda.
En: Raka and Arya had an unpleasant history, but tonight, their competition escalated to a different level.
Id: "Satu kesalahan lagi, dan aku bisa kehilangan semuanya," pikir Arya.
En: "One more mistake, and I could lose everything," Arya thought.
Id: Di luar, suara gemuruh guntur seakan-akan menertawakannya.
En: Outside, the sound of thunder seemed to be laughing at him.
Id: Dewi, yang tidak sepenuhnya mengerti permainan, memperingatkannya berulang kali, "Arya, hati-hati.
En: Dewi, who didn't fully understand the game, repeatedly warned him, "Arya, be careful."
Id: "Sebagai tanda Nyepi mendekat, suasana Jakarta yang biasa ramai kini sejenak mendamaikan sebagian sudut kota.
En: As Nyepi approached, the usually bustling atmosphere of Jakarta momentarily calmed parts of the city.
Id: Tetapi di ruangan ini, sebaliknya, ketegangan terus memuncak.
En: But in this room, the tension continued to rise.
Id: Arya tetap bertahan, meski taruhannya semakin tinggi.
En: Arya persisted, even as the stakes increased.
Id: Sekarang, dia harus memutuskan apakah akan mempertaruhkan semua tabungannya dalam satu permainan terakhir.
En: Now, he had to decide whether to risk all his savings in one last game.
Id: Ketika Arya memandang Dewi sebentar, dia merasakan kehangatan persahabatan mereka lebih dari sekedar kesuksesan dalam permainan.
En: When Arya glanced at Dewi briefly, he felt the warmth of their friendship meant more than mere success in the game.
Id: Detik-detik berjalan lambat, dan semua menanti keputusannya.
En: Seconds passed slowly, and everyone awaited his decision.
Id: Dengan tangan gemetar, Arya menatap kartunya, lalu akhirnya meletakkannya perlahan di meja dan berkata, "Aku mundur.
En: With trembling hands, Arya looked at his cards, then finally laid them down slowly on the table and said, "I fold."
Id: "Dewi tersenyum lega.
En: Dewi smiled with relief.
Id: Arya telah memilih persahabatan yang tulus daripada kemenangan yang tak pasti.
En: Arya had chosen genuine friendship over uncertain victory.
Id: Raka, yang mengamati situasi itu, terlihat terkejut.
En: Raka, observing the situation, looked surprised.
Id: Setelah permainan berakhir, Raka mendekati Arya.
En: After the game ended, Raka approached Arya.
Id: "Kau tahu, aku suka gayamu," katanya.
En: "You know, I like your style," he said.
Id: "Kalau kau butuh pekerjaan paruh waktu, toko pamanku sedang mencari orang untuk membantu.
En: "If you need a part-time job, my uncle's shop is looking for someone to help."
Id: "Arya tersenyum.
En: Arya smiled.
Id: Meskipun dia tak memenangkan uang untuk gaun Dewi malam itu, dia mendapatkan sesuatu yang lebih.
En: Although he didn't win the money for Dewi's dress that night, he gained something more.
Id: Pelajaran tentang arti dari harga diri dan nilai pertemanan.
En: A lesson about the meaning of dignity and the value of friendship.
Id: Arya merasa seolah beban berat telah terangkat darinya.
En: Arya felt as if a heavy burden had been lifted from him.
Id: Dan pada malam prom, walaupun sederhana, rasa persahabatan dan ketulusan tetap mengantarkan Dewi dan Arya menikmati malam yang mengesankan.
En: And on prom night, though simple, the sense of friendship and sincerity still allowed Dewi and Arya to enjoy a memorable night.
Id: Dalam hujan deras yang terus mengguyur Jakarta, Arya belajar bahwa terkadang, berjalan dengan martabat tak ternilai lebih dari sekadar menang.
En: In the heavy rain that continued to pour over Jakarta, Arya learned that sometimes, walking with dignity is worth more than just winning.
Vocabulary Words:
- dimly: remang-remang
- roof: atap
- pouring: menghantam
- stakes: taruhan
- anxiously: cemas
- dangerous: berbahaya
- prominent: terkemuka
- rivalry: rivalitas
- escalated: meningkat
- thunder: gemuruh guntur
- genuine: tulus
- victory: kemenangan
- unpleasant: tidak menyenangkan
- persisted: tetap bertahan
- stakes: taruhannya
- approached: mendekat
- memorable: mengesankan
- racing: berdetak cepat
- calmed: mendamaikan
- burden: beban berat
- fold: mundur
- friendship: persahabatan
- dignity: harga diri
- satisfaction: kepuasan
- unforeseen: tak terduga
- value: nilai
- assembled: berkumpul
- atmosphere: suasana
- tension: ketegangan
- sincerity: ketulusan