Saat ini, model usaha jalan tol di Indonesia masih menghadapi tantangan besar. Salah satunya, kebijakan perpajakan dinilai belum berpihak pada sektor infrastruktur. Pengusaha jalan tol yang tergabung dalam Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) menyampaikan keluhan terkait beban fiskal yang mereka hadapi.
Banyak perusahaan yang tidak bisa memanfaatkan insentif karena kerugian berlangsung jauh lebih lama dari masa pengurangan pajak atas kerugian (loss carry forward) yang diizinkan. Akibat berbagai beban fiskal tersebut, sebagian besar Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) kini berada dalam kondisi negative cashflow serta sejumlah ruas jalan tol yang diperkirakan tidak akan pernah mencapai titik impas hingga masa konsesi berakhir.