Fluent Fiction - Indonesian:
Homecoming to Harmony: Rediscovering Roots at Tanah Lot Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-02-24-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Matahari mulai terbenam di ufuk barat, mewarnai langit dengan semburat jingga dan merah muda.
En: The sun began to set on the western horizon, painting the sky with streaks of orange and pink.
Id: Tanah Lot Temple berdiri megah di atas batu karang, dikelilingi laut yang berdebur lembut.
En: Tanah Lot Temple stood majestically on a rocky outcrop, surrounded by gently crashing waves.
Id: Hari itu, Tanah Lot lebih ramai dari biasanya.
En: That day, Tanah Lot was more crowded than usual.
Id: Para pengunjung berkumpul untuk merayakan Galungan, liburan penuh makna bagi masyarakat Bali.
En: Visitors gathered to celebrate Galungan, a meaningful holiday for the Balinese people.
Id: Di tengah kerumunan, Banyu berdiri dengan hati berdebar.
En: In the midst of the crowd, Banyu stood with a pounding heart.
Id: Sudah bertahun-tahun ia tinggal di negeri orang, bekerja keras dan jarang kembali ke Bali.
En: He had spent years living abroad, working hard and rarely returning to Bali.
Id: Kini ia merasa canggung, seolah-olah asing di tempat yang dulunya ia sebut rumah.
En: Now he felt awkward, as if he were a stranger in the place he once called home.
Id: Di sampingnya berdiri Sari, teman masa kecilnya yang ceria, dan adik perempuannya, Putri.
En: Beside him stood Sari, his cheerful childhood friend, and his younger sister, Putri.
Id: Kedua wanita itu menyambutnya dengan senyuman dan mata bersinar.
En: The two women welcomed him with smiles and shining eyes.
Id: "Ceremony Galungan kali ini pasti istimewa," ujar Sari, menepuk bahu Banyu.
En: "This Galungan ceremony is bound to be special," said Sari, patting Banyu's shoulder.
Id: Mereka bertiga melangkah menuju pura, di mana aroma harum bunga dan dupa mengisi udara.
En: The three of them walked toward the temple, where the fragrant scent of flowers and incense filled the air.
Id: Banyu mengamati sekeliling, menyaksikan persiapan Galungan yang berwarna-warni.
En: Banyu observed the surroundings, witnessing the colorful preparations for Galungan.
Id: Penjor tinggi dengan hiasan khas melambai-lambai diterpa angin.
En: Tall penjor with their distinctive decorations swayed in the wind.
Id: Sari menjelaskan, "Galungan adalah waktu untuk mengingat kemenangan dharma melawan adharma, kebaikan atas keburukan.
En: Sari explained, "Galungan is a time to remember the victory of dharma over adharma, good over evil."
Id: "Putri, penuh semangat, menarik tangan Banyu.
En: Putri, full of enthusiasm, took Banyu's hand.
Id: "Ayo, Kak!
En: "Come on, Brother!
Id: Kita harus ikut membantu persiapan upacara.
En: We have to help with the ceremony preparations."
Id: "Banyu merasa bimbang.
En: Banyu felt hesitant.
Id: Ia ingin menjadi bagian dari tradisi ini, tetapi merasa terasing.
En: He wanted to be part of this tradition but felt alienated.
Id: Namun, melihat semangat Putri dan Sari, ia memutuskan untuk ikut serta.
En: However, seeing Putri and Sari's enthusiasm, he decided to join in.
Id: Di bawah bimbingan penuh keceriaan Sari, mereka membuat canang sari, persembahan kecil dari bunga dan daun kelapa.
En: Under the cheerful guidance of Sari, they made canang sari, small offerings made of flowers and coconut leaves.
Id: Ketika upacara dimulai, Banyu berdiri di antara Sari dan Putri.
En: When the ceremony began, Banyu stood between Sari and Putri.
Id: Mereka menyambut berkat dari pemangku, berdoa dan memohon keselamatan serta berkah dari para dewa.
En: They received blessings from the priest, prayed, and asked for safety and blessings from the gods.
Id: Di tengah-tengah ritual, Banyu tiba-tiba merasakan perasaan yang hangat dan akrab.
En: In the middle of the ritual, Banyu suddenly felt a warm and familiar sensation.
Id: Ia menutup mata, membiarkan seluruh pengalaman menyelimuti dirinya.
En: He closed his eyes, allowing the entire experience to envelop him.
Id: Angin basah musim hujan menerpa wajahnya, menyatukan bau garam laut dan dupa dalam harmoni.
En: The humid monsoon wind brushed against his face, blending the smell of sea salt and incense in harmony.
Id: Di saat itulah Banyu merasa, setelah sekian lama, ia kembali pulang.
En: It was at that moment Banyu felt, after so long, he had finally come home.
Id: Semua kecemasan dan keraguannya hilang, digantikan dengan rasa damai.
En: All his anxiety and doubts disappeared, replaced by a sense of peace.
Id: Setelah upacara selesai, Banyu, Sari, dan Putri berdiri menghadap matahari yang kini tenggelam sepenuhnya.
En: After the ceremony ended, Banyu, Sari, and Putri stood facing the sun that had now completely set.
Id: Wajah-wajah mereka disinari cahaya lembut dari lilin upacara.
En: Their faces were lit by the gentle glow of the ceremonial candles.
Id: "Kak," kata Putri lembut, "Kita sangat senang Kakak pulang.
En: "Brother," said Putri softly, "We are so happy you came home."
Id: "Banyu menatap kedua wanita di sampingnya, merasakan cinta dan pengertian yang tulus dari mereka.
En: Banyu looked at the two women beside him, feeling their sincere love and understanding.
Id: "Terima kasih," jawabnya pelan, namun penuh makna.
En: "Thank you," he replied softly, yet full of meaning.
Id: Ia menyadari bahwa meskipun tahun-tahun berlalu dan banyak hal telah berubah, hubungan dengan keluarganya dan akar budayanya tetap kuat.
En: He realized that even though the years had passed and many things had changed, his connection to his family and cultural roots remained strong.
Id: Malam itu, di bawah bintang-bintang yang mulai bersinar, Banyu menemukan keseimbangan baru dalam hidupnya.
En: That night, under the shining stars, Banyu found a new balance in his life.
Id: Ia bertekad untuk menjaga jembatan yang menghubungkan kehidupannya di negeri orang dengan tanah kelahirannya.
En: He was determined to maintain the bridge connecting his life abroad with his homeland.
Id: Dengan hati ringan, ia menyadari bahwa jika akar sudah kuat, pohon akan tetap teguh meski diterpa badai.
En: With a light heart, he realized that if the roots were strong, the tree would remain steadfast even when battered by storms.
Id: Dan di Tanah Lot Temple, Banyu akhirnya menemukan tempatnya, tidak hanya di peta dunia, tetapi juga dalam hatinya sendiri.
En: And at Tanah Lot Temple, Banyu finally found his place, not just on the world map, but also within his own heart.
Vocabulary Words:
- horizon: ufuk
- majestic: megah
- rocky: batu karang
- outcrop: karang muncul
- crowded: ramai
- meaningful: penuh makna
- pounding: berdebar
- abroad: negeri orang
- awkward: canggung
- cheerful: ceria
- distinctive: khas
- victory: kemenangan
- dharma: dharma
- alienated: terasing
- guidance: bimbingan
- offerings: persembahan
- blessings: berkah
- envelop: menyelimuti
- humid: basah
- monsoon: musim hujan
- anxiety: kecemasan
- doubts: keraguan
- steadfast: teguh
- battered: diterpa
- sensation: perasaan
- fragrant: harum
- penjor: penjor
- incense: dupa
- harmony: harmoni
- balance: keseimbangan