Sejumlah fakta di luar negeri menemukan bahwa anak dengan kondisi down syndrome kerap mengalami perundungan. Peristiwa ini diyakini dapat menjadikan kondisi anak semakin tak stabil dan membuatnya enggan melaksanakan proses pendidikan.

Padahal perlu kita ketahui, anak dengan kondisi down syndrome adalah anak yang istimewa. Tak jarang mereka memiliki bakat luar biasa yang jarang dimiliki orang lain. Oleh karena itu, hak pendidikan serta kesehatan anak down syndrome juga tak boleh dilepaskan.

Lalu, sebenarnya bagaimana sejauh ini pemberian hak pendidikan dan kesehatan anak down syndrome di Indonesia? berikut perbincangan saya bersama Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi, dan Humas Komunitas Peduli Down Syndrome (KPDS), Iskandar Adisapoetra, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Konsultan, Dokter Nilla Mayasari dan Orangtua Anak dengan Down Syndrome Jessryan Vandinata, Anita Ratnasari.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Bagi anak, semua benda yang dilihat harus dimilikinya. Mau ini, mau itu, semuanya ingin dimiliki. Menginginkan semua benda yang dilihatnya merupakan perilaku yang wajar terjadi pada anak usia ini.

Selain belum memahami konsep kepemilikan barang, anak dua tahun juga belum dapat mengontrol keinginannya.

Lalu bagaimana seharusnya orangtua harus mengontrol keinginan anak? dan bagaimana cara mengajarkan agar anak bisa menghargai kepemilikan orang lain? Untuk mengetahui jawabannya, saya akn berbincang bersama Psikolog Anak dan Keluarga, Feka Angge Pramita dan Orang Tua Anak, Patricia Situmorang.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Jalan kaki merupakan salah satu aktivitas fisik yang banyak disarankan karena manfaat kesehatannya.

Bagi yang baru mau memulai olahraga, jalan kaki memang jadi alternatif mudah. Tidak perlu repot mempersiapkan banyak alat, cukup bawa diri sambil menikmati pemandangan di sekitar.

Namun ternyata, jalan kaki juga harus dilakukan dengan benar dan harus ditunjang dengan fasilitas yang tepat. Lalu bagaimana cara sehat berjalan kaki? Dan apa saja manfaatnya? berikut perbincangan saya bersama Instruktur di Miracle Walking, Nino Susanto dan Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Mengembangkan minat dan bakat anak menjadi salah-satu hal yang harus diperjuangkan bersama. Pendampingan juga terus dilakukan secara teratur dan menyenangkan. Terlebih jika yang didampingi adalah anak dengan kebutuhan khusus seperti disabilitas (fisik/intelektual).

Pendampingan yang tepat juga dapat menjadikan anak lebih percaya diri dan berprestasi. Sejumlah lembaga juga memiliki peran untuk menanungi anak dengan disabilitas ini. Karena sejatinya, mewujudkan prestasi bukan hal yang instan namun perlu perjuangan bersama.

Lalu bagaimana cara kita mendukung minat dan anak disabilitas khususnya di saat pandemi? Berikut perbincangan bersama orang tua anak dengan disabilitas intelektual/ down syndrome mama Maria Yustina dan Mama Arie Dewi. Kami juga berbincang bersama Wakil Ketua Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (PP SOIna), Hendi Hendratmoko.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Keberadaan bahasa daerah di Indonesia menjadi salah satu perhatian lembaga internasional UNESCO. UNESCO menyebut saat ini banyak bahasa lokal di dunia sudah mulai punah. Dalam rilisnya pada 2019 silam, UNESCO mengungkapkan bahwa sekitar 2.500 bahasa di dunia terancam punah, termasuk lebih dari 100 bahasa daerah di Indonesia.

Menyikapi ancaman kepunahan ini, sejumlah anak-muda melakukan sejumlah cara seeprti digitisasi aksara daerah ke Unicode. Unicode adalah standar teknis global untuk teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia untuk ditampilkan dan bisa digunakan oleh komputer.

Dan melakukan kegiatan kreatif mendesain ulang brand luar negeri menggunakan aksara daerah. Seperti apa cerita dibalik pelestarian bahasa dan aksara daerah ini? berikut perbincangan Vitri Angreni bersama Seniman Aksara dan Bahasa Daerah, Aditya Bayu Perdana dan Pakar Budaya Kebahasaan UI, FX Rahyono.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Indonesia yang lebih Baik, tentu ini menjadi harapan kita semua. Dengan semangat ini pulalah KBR melakukan bagiannya sebagai pelopor perubahan dalam lingkungan publik yang dapat mempengaruhi khalayak melalui program-programnya.

Salah satunya lewat program talkshow KBR Ruang Publik Indonesia Baik yang hadir selama setahun ini. Lewat program ini hadir berbagai gagasan dan inisiatif dari warga untuk warga. Lalu bagaimana peran yang dilakukan KBR ini tidak sekadar menjadi program tapi bisa punya dampak?

Untuk membincangkan ini telah bersama kita pagi ini Citra Dyah Prastuti, Pemimpin Redaksi Kantor Berita Radio (KBR) dan juga Ni Komang Ayu Suriani, Founder and CEO Difalink, salah satu tamu yang pernah mengisi program Ruang Publik Indonesia Baik.

**Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Lautan adalah ekosistem yang paling besar di bumi. Ekosistem di laut yaitu sebesar 71% dibandingkan dengan ekosistem daratan yang hanya 31%.

Laut berfungsi untuk mengatur kadar suhu di bumi, karena laut dapat membawa suhu panas dari daerah khatulistiwa ke daerah kutub dan begitu pula sebaliknya. Apabila kita menjaga lingkungan dan laut dengan baik, maka suhu di semua wilayah akan stabil.

Melestarikan laut berarti telah melestarikan setengah ekosistem di bumi. Banyak habitat dan spesies di laut yang hidup disana seperti berbagai macam jenis ikan, terumbu karang, cumi-cumi, udang, ubur-ubur dan masih banyak yang lainnya. Lalu, sejauh mana kita berperan menjaga kelestarian laut dan isinya?

Berikut perbincangan Vitri Angreni bersama Arifsyah Nasution, Lead Kampanye Laut Greenpeace Asia Tenggara dan Wiro Wirandi, Ocean Program Manager EcoNusa.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Pusat kesehatan dunia mencatat, satu dari tiga orang di dunia tidak memiliki akses ke sanitasi yang memadai.

Kondisi tersebut tentu saja memiliki pengaruh yang buruk. Sanitasi yang bersih bisa mencegah seseorang terinfeksi dari berbagai jenis penyakit.

Kondisi toilet yang tidak memadai berimbas pada hilangnya hak pendidikan 20% perempuan di India. Dengan keterbatasan dan tidak terjaminnya kebersihan toilet, perempuan-perempuan tersebut merasa tidak aman dan nyaman.

Lalu bagaimana dengan kondisi toilet di Indonesia? Dan masih banyakkah keluarga yang belum memiliki toilet bersih dan sehat? untuk membahasnya, kami akan berbincang bersama Ketua Deputi USAID IUWASH PLUS, Alifah Lestari dan Founder dan COO Jamban.id, Joobu Wahyudi.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Persoalan diskriminasi terhadap kelompok rentan masih kerap kita temui. Seperti stigma buruk terhadap kelompok minoritas gender, tidak adanya pemenuhan hak masyarakat disablitas hingga diskriminasi terhadap kelompok agama lain.

Salah-satu penyebab sulitnya menghilangkan persoalan ini adalah karena masih banyak orang yang mendiskriminasi dan minimnya orang orang menyuarakan toleransi.

Menyikapi banyaknya kesenjangan ini, Generasi Pandu Inklusi Nusantara (Generasi PINTAR) dan Kantor Berita Radio (KBR) menggelar kegiatan bersama dalam bentuk pameran foto dan Artist Talk Bersuara Lewat Foto untuk mengangkat narasi dari komunitas yang termarginalkan.

Lalu, apa saja tujuan digelarnya pameran fotografi ini? dan mengapa kita harus mendukung karya-karya yang menyuarakan toleransi untuk membahasnya kita sudah bersama dengan Wakil Koordinator Generasi PINTAR, Geani Budiningsih Istira, Produser Love Buzz KBR, Asrul Dwi dan Koalisi Rawat Hak Dasar, Jonta Saragih.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Siapa yang tak tahu karya animasi seperti Nusa, Juki atau Warkop DKI Kartun? Pasti hampir sebagian dari kita mengetahuinya. Namun, siapa sangka sejumlah karya kreatif ini ternyata diproduksi di dalam negeri.

Perkembangan dunia kreatif anak bangsa ini membuktikan kalau mampu bersaing di kancah Internasional. Tentu tidak hanya animasi, namun ada komik, musik, lukis dan dunia kreatif lainnya.

Lalu bagaimana upaya menguatkan dunia kreatif dalam negeri agar tak cepat hilang? untuk membahasnya, kita akan simak perbincangan Vitri Angreni bersama Visual Kreator Irene Esterlita dan Project Manager Tawakal Animation, Afdhal Gamalsyah.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]