"Padahal aku udah set goal aku di umur 25 tahun buat dapetin X, tapi ternyata aku gagal." atau "Aku udah engga tau dan engga kenal lagi sama diriku." Kalau kamu, kaum milenial, pernah memiliki perasaan dan gejolak dalam diri seperti itu, yup 'Selamat datang, kamu telah memasuki fase quarter life crisis.' Namun, apakah kata 'krisis' selalu menjadi sebuah kata yang negatif? Jadi, quarter life crisis itu bahaya atau penting ya? Yuk, simak pengalaman dari Canthing Bulafa Khamaisya, seorang psikolog yang berfokus pada tumbuh kembang anak, dalam menghadapi fase quarter life crisis dan cara dia bangkit dari momen terendah dalam hidupnya.